http://www.pdpersi.co.id/pdpersi/news/artikel.php3?id=947


Implikasi Flu Burung Pada Manusia

Dr Widodo Judarwanto SpA, Rumah Sakit Bunda Jakarta 

Departemen Kesehatan Indonesia telah mengidentifikasi adanya infeksi flu
burung pada seorang penderita di kota Tangerang. Penemuan ini telah
dikuatkan oleh pemeriksaan laboratorium resmi WHO di Hongkong. Hal ini
merupakan penemuan penderita flu burung pada manusia yang pertama kali
di Indonesia. Setahun sebelumnya, tepatnya tanggal 25 Januari 2004
Departemen Pertanian telah mengumumkan secara resmi, terjadi pertama
kali kasus avian influenza menyerang unggas di Indonesia. 

Flu burung atau flu unggas juga sering dikenal sebagai avian influenza,
pada umumnya tidak menyerang manusia. Beberapa tipe terbukti dapat
menyerang manusia atau suatu tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih
ganas dan menyerang manusia. Penyakit mematikan ini telah menjadi
pandemi di dunia. Mulai timbul kepanikan di beberapa negara ketika wabah
tersebut menyebabkan kematian yang sangat cepat dengan tingkat kematian
(Case Fatality Rate) lebih dari 80% . Penyakit flu burung tercatat
pertama kali diidentifikasi di Italia lebih dari 100 tahun lalu. Pada
mulanya, penyakit ini adalah penyakit hewan yang menyerang bangsa
unggas. 

Flu burung atau sampar unggas (fowl plaque) adalah penyakit virus yang
menyerang berbagai jenis unggas, meliputi ayam, kalkun, merpati, unggas
air, burung-burung piaraan, hingga ke burung-burung liar. Virus ini juga
didapatkan pada babi, kuda, dan binatang laut menyusui seperti ikan paus
dan anjing laut. Terakhir terungkap virus H5N1 ini telah diidentifikasi
pada harimau, kucing dan macan tutul. Sebelumnya binatang ini tidak
dianggap sebagai binatang yang dapat dicemari virus flu burung. Babi
juga dapat tertular dan sebagai perantara penularan ke manusia.
Belakangan terungkap virus bukan hanya menempel di kulit, tetapi
dibiakkan dan bermutasi di peredaran darah binatang babi. 

Penyebab dan Cara Penularan pada Manusia
Penyebab burung pada bangsa unggas itu adalah virus influenza tipe A.
Virus menakutkan ini adalah termasuk family Orthomyxoviridae dari genus
Influenza. Ukuran diameter Virions adalah 80 hingga 120 nm yang
berbentuk filament. Susunan virus terdiri dari 8 segmen berbeda dari
negative-stranded RNA. Subtipe H5 dan H7 virus flu burung adalah yang
menyebabkan wabah dengan tingkat kematian tinggi (patogenik). Hanya ada
satu galur dari virus flu burung yang tingkat kemampuan mematikannya
tinggi atau high-pathogenic avian influenza (HPAI) H5N1 yang dapat
menginfeksi manusia (zoonosis). 

Menurut beberapa ahli flu burung lebih berbahaya dari SARS. Karena
kemampuan virus yang mampu membangkitkan hampir keseluruhan respon bunuh
diri dalam sistem imunitas tubuh manusia. Dari hasil studi yang ada
menunjukkan, unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat
mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. 

Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22
derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di
dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih
lama. Virus ini mati pada pemanasan 56 derajat Celcius dalam 3 jam atau
60 derajad celcius selama 30 menit. Bahan disinfektan fomalin dan iodine
dapat membunuh virus menakutkan ini. 

Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Burung yang
terinfeksi virus akan mengeluarkan virus ini melalui saliva (air liur),
cairan hidung, dan kotoran. Avian Virus influenza avian dapat ditularkan
terhadap manusia dengan 2 jalan. Pertama kontaminasi langsung dari
lingkungan burung terinfeksi yang mengandung virus kepada manusia. Cara
lain adalah lewat perantara binatang babi. Penularan diduga terjadi dari
kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan. 

Flu burung dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dengan
kematian yang tinggi. Penyakit ini dapat juga menyerang manusia, lewat
udara yang tercemar virus itu. Belum ada bukti terjadinya penularan dari
manusia ke manusia. Juga belum terbukti adanya penularan pada manusia
lewat daging yang dikonsumsi. Orang yang mempunyai resiko besar untuk
terserang flu burung adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan
penjamah unggas. Sebagian besar kasus manusia telah ditelusuri pada
kontak langsung dengan ayam yang sakit. 

Manifestasi Klinis

Tampilan klinis manusia yang terinfeksi flu burung menunjukkan gejala
seperti terkena flu biasa. Diawali dengan demam, nyeri otot, sakit
tenggorokan, batuk dan sesak napas. Adanya kontak dalam 7 hari terakhir
dengan unggas di peternakan terutama jika unggas tersebut menderita
sakit atau mati. 

Dalam perkembangannya kondisi tubuh sangat cepat menurun drastis. Bila
tidak segera ditolong, korban bisa meninggal karena berbagai komplikasi.
Komplikasi yang mengancam jiwa adalah mengakibatkan gagal napas dan
gangguan fungsi tubuh lainnya. 

Flu burung banyak menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun. Hampir
separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak, karena sistem
kekebalan tubuh anak-anak belum begitu kuat. Masa inkubasi penyakit,
dimana saat mulai terpapar virus hingga mulai timbul gejala sekitar 3
hari. Sebagian besar penderita mengalami produksi dahak yang meningkat,
di antaranya dahak bercampur darah. Diare dialami oleh sebagian besar
penderita. Semua penderita mengalami kelainan pada pemeriksaan hasil
foto roentgen saat pertama kali masuk Rumah Sakit. Semua penderita
menunjukkan limpopenia dan sebagian besar penderita mengalami
trombositopeni. 

Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.
Dikatakan diduga mengalami infeksi virus influenza A(H5N1) atau Probable
Case, bila didapatkan antibodi spesifik spesimen serum. Diagnosis Pasti
bila hasil biakan virus positif Influenza A (H5N1) atau hasil
pemeriksaan PCR positif untuk influenza H5. Peningkatan titer antibodi
spesifik H5 sebesar > 4 kali dan hasil dengan IFA positif untuk antigen
H5 juga merupakan petanda diagnosis pasti. Menurut kesepakatan
internasional, serangan virus flu burung baru dipastikan setelah ada
hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan WHO 

Pengobatan dan Pencegahan

Seperti penyakit virus lainnya, sebenarnya penyakit ini belum ada obat
yang efektif. Penderita hanya akan diberi untuk meredakan gejala yang
menyertai penyakit flu itu, seperti demam, batuk atau pusing.
Obat-obatan itu hanya meredam gejalanya, tapi tidak mengobati. Tetapi
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah
merekomendasikan 4 jenis obat antiviral untuk pengobatan dan pencegahan
influenza A. 

Jenis obat tersebut diantaranya adalah M2 inhibitors (amantadine and
rimantadine) dan neuraminidase inhibitors (oseltamivir and zanimivir).
Kadangkala beberapa galur virus influenza menjadi resisten terhadap satu
atau lebih jenis obat tersebut. Misalnya, virus influenza A (H5N1) yang
berhasil diidentifikasi dari penderita di Asia tahun 2004 2005 ternyata
resisten terhadap obat amantadine dan rimantadine. 

Orang yang berisiko mendapat flu burung atau yang terpajan harus
mendapat pencegahan dengan oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 1
minggu. Jika vaksin untuk flu burung ini telah tersedia, dapat diberikan
pada semua orang yang diduga kontak dengan unggas atau peternakan unggas
yang terinfeksi dengan avian influenza (H5N1). Orang yang diindikasikan
kontak khususnya orang yang bertugas memisahkan unggas yang sakit atau
yang terlibat dalam pemusnahan unggas dan orang yang hidup dan bekerja
di peternakan unggas dimana telah dilaporkan terdapat/dugaan H5N. Tenaga
kesehatan yang menangani kasus influenza H5N1 pada manusia dan tenaga
kesehatan yang bekerja pada sarana pelayanan darurat di daerah
terjadinya influenza H5N1 pada burung juga dianggap orang yang beresiko.


Sejauh ini belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah penyakit flu
burung galur H5N1 pada manusia. Beberapa ahli di berbagai negara maju
telah melakukan penelitian untuk menemukan vaksin untuk tersebut. WHO
bersama Global Influenza Surveillance Network saat ini mengembangkan
prototip virus H5N1 untuk mengungkap lebih jauh penemuan vaksin
tersebut. Hingga sekarang belum ada vaksin yang tepat untuk influenza,
termasuk avian influenza. Karena waktu perubahan mutasi virus sangat
singkat yakni dalam kurun waktu tiga tahun. Perubahan cepat model virus
inilah yang menyebabkan para peneliti kesulitan untuk menemukan
antiviral yang efektif jangka panjang. Vaksin prototip virus yang telah
ditemukan dan dikembangkan tahun 2003 ternyata tidak dapat digunakan
lagi. Pada evaluasi awal tahun 2004 ternyata virus telah bermutasi
secara bermakna. 

Pencegahan umum penyakit ini adalah mengurangi kontaminasi dengan
binatang, bahan dan alat yang dicurigai tercemar virus. Tahapan
Kewaspadaan Universal Standar perlu dilakukan untuk tindakan tersebut.
Diantaranya adalah cuci tangan dilakukan di bawah air mengalir dengan
menggunakan sabun dan sikat selama kurang lebih 5 menit, yaitu dengan
menyikat seluruh permukaan telapak tangan maupun punggung tangan. Hal
ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita atau kontak dengan
unggas yang dicurigai terinfeksi. Pakaian yang digunakan adalah pakaian
bedah atau pakaian sekali pakai. Memakai masker N95 atau minimal masker
bedah.Menggunakan pelindung wajah/kaca mata goggle, apron/gaun
pelindung, sarung tangan, pelindung kaki atau sepatu boot. 

Menghadapi masalah timbulnya flu burung di Indonesia, sebaiknya
masyarakat tidak terlalu panik. Masyarakat dalam beberapa tahun terakhir
ini telah menghadapi banyak cobaan masalah kesehatan yang tidak kalah
ganasnya , seperti DBD, SARS dan Poliomielitis. Berbekal pengalaman itu,
dengan kewaspadaan, tawakal dan berusaha keras menggunakan pola hidup
sehat, ternyata keadaan yang mengkawatirkan itu akhirnya dapat dilalui.


www.rustamaji.com


-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, September 19, 2005 11:20 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] TANYA : CIRI-CIRI FLU bURUNG



Halo All,

tanya dong , ciri-ciri flu burung itu bagaimana yaa ?
please sharingnya yaa....


Tks alots & Salam,




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke