Fyi..
Ossi (Bunda Ibam & Ghazy) _____ From: Arif Gunawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: September 22, 2005 3:40 PM To: Ferawaty Fransiska; Maylin Limin; Benny Effendi; William Lesmana; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Sri M Rahayu; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Ivone Kristanty; Abubakar Hakim; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Fw: Antisipasi flu Burung Versi Hembing ----- Forwarded by Arif Gunawan/AABS/Jakarta/ErnstYoung/ID on 09/22/2005 03:38 PM ----- "andri" <[EMAIL PROTECTED]> 09/22/2005 02:56 PM To: <Undisclosed-Recipient:;> cc: Subject: FW: Antisipasi flu Burung Versi Hembing ----- Original Message ----- From: "delima259" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, September 21, 2005 4:13 PM Subject: FW: Antisipasi flu Burung Versi Hembing INI BENERAN.. Kayaknya kmaren ada yg lagi cari info ini.. Mungkin email ini bisa berguna. ________________________________________________________________________ Antisipasi flu Burung Versi Hembing Oleh Prof Hembing Wijayakusuma Akhir-akhir ini masyarakat was-was dengan munculnya penyakit flu burung (avian influenza) yang mengantarkan penderitanya pada kematian. flu burung pada awalnya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang bangsa unggas, seperti ayam, itik, bebek, kalkun, merpati, unggas air, burung-burung piaraan, maupun burung liar. Namun, pada perkembangannya, virus flu burung mengalami mutasi sehingga virus tersebut dapat tersebar dan menular pada hewan lain seperti babi, kuda bahkan manusia. Seperti halnya virus influenza, virus flu burung mempunyai kemampuan melakukan perubahan genetik atau mutasi sehingga berkembang menjadi beberapa varian, antara lain: * Tipe A yang menyerang bangsa unggas dan beberapa jenis binatang lain meliputi burung, ayam, kalkun, kuda dan babi. * Tipe B, virus ini hanya dapat menginfeksi manusia pada musim dingin. Hal tersebut dapat diatasi dengan suntikan anti influenza--tingkat virus itu ringan. * Tipe C merupakan campuran, yaitu menyerang hewan dan manusia. Tingkat virus ini paling ganas/mematikan, terutama menyerang pada saluran pernafasan termasuk subtipe H5N1. Gejala umum unggas yang terinfeksi virus flu burung biasanya bervariasi, dan hampir sama dengan unggas yang terinfeksi virus tetelo. Antara lain : bersin-bersin, kesulitan bernafas, pembengkakan pada kepala, jengger berwarna biru, bercak merah pada sayap, kaki membengkak sehingga tidak dapat berjalan, kepala dan leher berputar-putar, mencret-mencret, nafsu makan berkurang, dan penurunan produksi. Tinggi rendahnya kematian unggas tergantung pada tipe dan galur virusnya. Sedangkan gejala flu burung yang menyerang manusia, hampir sama seperti flu biasa namun tingkat kematiannya lebih tinggi. Gejala itu antara lain, penderita mengalami demam tinggi sekitar 40 derajat celsius, sakit kepala, pusing, batuk dan sesak nafas, gatal dan sakit tenggorokan, tubuh terasa lemas dan pegal-pegal, hidung beringus, mata memerah karena peradangan. Pada anak kecil sering disertai mencret dan muntah. Cara alamiah pencegahan dan antisipasi virus flu burung dapat ditempuh dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina, yang diperoleh melalui tumbuhan obat. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk masalah ini adalah, ambil jahe dan lobak secukupnya, lalu dijus. Campuran itu kemudian disiram ke ayam. Masak daging ayam dengan api pada suhu 100 derajat celsius hingga matang, lalu masak lagi selama setengah jam. Masukkan bahan makanan dan bumbu seperti cuka beras putih, lobak, jamur kuping, bawang putih dan lada. Masak sematang-matangnya. Atau cara lain dengan menggunakan ramuan berkhasiat yang diminum langsung,ambil 15 gram sambiloto, 4 siung bawang putih, 15 gram jahe, 25 gram kencur,direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring airnya, diminum dengan menambahkan 1 sendok makan madu. Cara lainnya adalah menggunakan 60 gram krokot hijau segar, 30 gram pegagan segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring airnya lalu diminum. Atau gunakan 5 butir kiamboi/sunboi diblender dengan 200 cc air kelapa hujau. Tambahkan madu lalu diminum. Bisa juga mengkonsumsi ramuan yang terbuat dari 30 gram buah jali ang direndam terlebih dahulu hingga lunak, tambahkan 30 gram kacang hijau, jahe,>> gula merah secukupnya, direbus dengan air sehingga menjadi bubur lalu dimakan selagi hangat. Catatan: Bila penyakit berlanjut, hubungi dokter. {Prof HM Hembing Wijayakusuma adalah Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupunktur Se-Indonesia (HIPTRI) ---------------------------------------------------------- The information contained in this communication is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. Ernst & Young is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. ---------------------------------------------------------------------- This e-mail, including any attached files, may contain confidential and privileged information for the sole use of the intended recipient. Any review, use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited. If you are not the intended recipient (or authorized to receive information for the intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and delete all copies of this message.