''Jangan Cepat Menyerah, Ma...'' (Berbagai Kejahatan Terhadap Upaya Pemberian ASI) MOTHER & BABY: Tuesday, 3 Jun 2003 13:44:3 WIB
Dengan berbagai manfaat dan keuntungannya, banyak ibu berniat memberi ASI Ekslusif selama 4-6 bulan kepada bayinya. Sayang niat ini seringkali gagal di tengah jalan akibat kejahatan ASI. ASI mengandung seluruh zat yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang yang optimum. Nutrisi yang terkandung di dalamnya, berbagai jenis protein, vitamin, zat besi, kalsium dan ribuan zat lainnya yang hingga kini belum diketahui dengan pasti, adalah kombinasi sempurna bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi. Dengan menyusui, ibu pun memberikan antibodi bagi bayi, yang melindungi bayi dari berbagai infeksi, seperti diare. Sebaliknya, susu formula atau susu botol memberi bayi sedikit kesehatan, sedikit kecerdasan, sedikit keseimbangan, dan sedikit nutrisi ketimbang ASI. Untuk alasan inilah - dan banyak alasan lain yang tidak cukup dipaparkan di sini - mengapa bayi harus diberi ASI. Data WHO/UNICEF mencatat, pemberian ASI menyelamatkan hidup 1.5 juta bayi setiap tahunnya. Mengapa Susu Formula, Bukan ASI? Susu formula terbuat dari susu sapi. Bagus untuk anak sapi, tapi bukan untuk bayi. Bahkan ibu yang pandai baca-tulis pun bisa keliru menakar campuran susu formula dengan air. Ini membuat bayi rentan minum susu formula salah takaran. Yang lebih buruk adalah jika air campuran susu formula terkontaminasi bakteri. Bakteri senang mendarat di susu formula. Mereka berkembang biak dengan cepat di sana, dan membuat bayi sakit. Jadi, pembuatan susu formula membutuhkan kehati-hatian dalam pencampuran susu dengan air, pencucian botol, dan perebusan air. Selain itu, susu formula tidak mengandung antibodi. Tak heran jika banyak studi menunjukan "bayi susu formula" lebih rentan terkena diare, dehidrasi, kekurangan gizi, infeksi, bahkan meninggal. Sebaliknya, bayi ASI berpeluang 25 kali lebih kecil terkena diare, alergi, asma, dan berbagai penyakit kulit. Tetapi mengapa banyak ibu memberi bayinya susu formula? Ini karena bisnis susu formula bisnis "basah" bagi sejumlah orang. Di AS saja omset penjualan susu formula mencapai US $ 17 trilyun per tahun (2001). Dengan big money yang dijanjikan, produsen melakukan apa saja untuk mempopulerkan susu formula. Mereka pun bersedia melupakan hak azasi bayi yang merupakan karunia alam dan hadiah terbaik baginya; ASI. Iklan dan promosi susu formula memang sukses menggeser ASI. Tetapi ini membuahkan tragedi bagi jutaan bayi dan keluarganya di seluruh dunia. Berbagai trik saat ini digunakan produsen susu formula untuk menarik hati ibu. Antara lain, iklan-iklan menyesatkan, distribusi sampel dan suvenir susu dan botol susu, leaflet, buklet, pendidikan (lebih berbau promosi) bagi para dokter dan ibu untuk menunjukan susu formula "lebih baik" atau "bisa dibuat semirip mungkin" ASI, dll. Selama bertahun-tahun produsen bayi berbuat semaunya. Untunglah masyarakat mulai menyadari apa yang terjadi, dan merasa hal ini harus dihentikan. Tahun 1981 World Health Assembly (WHA) dan UNICEF menerbitkan sebuah Kode untuk menghentikan promosi makanan bayi. Kode ini disetujui 118 negara dan saat ini 24 negara menerapkannya dalam bentuk UU dan peraturan di negara masing-masing. Di Indonesia Kode dituangkan lewat UU Promosi Makanan Bayi berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor 273/1997. Kode bertujuan menyelamatkan bayi, melindungi ibu dan aktifitas menyusui dari tindakan pemasaran yang agresif produsen makanan bayi. Kode adalah aturan pemasaran. Kode tidak melarang adanya makanan bayi, tetapi melarang atau mencegah cara-cara promosi yang menyesatkan para ibu. Kode diberlakukan antara lain pada susu formula bayi, susu formula lanjutan (folow up), makanan dan minuman bayi lainnya, termasuk botol susu dan dot. Para dokter tahu bayi tumbuh dengan cara terbaik jika diberi ASI Ekslusif selama 4-6 bulan. Itu artinya, tidak ada susu formula, jus buah, air, bubur atau biskuit yang mereka butuhkan hingga saat itu. Karena itu iklannya juga tidak perlu ada. Sayangnya, meski telah disepakati dan dibuat aturannya, masih banyak produsen makanan bayi melakukan pelanggaran terhadap Kode. Begitu juga di Indonesia. Inilah yang disebut kejahatan ASI. Apakah Anda - dan bayi Anda - adalah salah satu korban Kejahatan terhadap ASI? Jangan cepat menyerah, Bu. Berbagai Kejahatan ASI Produsen membagikan sampel produk susu formula/makanan bayi gratis kepada ibu atau tenaga medis. Produsen memberi suplai gratis atau diskon untuk penyediaan susu formula di rumah sakit atau klinik bersalin, dalam rangka promosi. Produsen memberi uang, hadiah, atau bonus (meski kecil sekali pun) kepada tenaga medis (dokter, bidan) untuk membantu mensosialisasikan produk mereka di kalangan ibu. Padahal dokter dan bidang ujung tombak sukses gerakan menyusui. Staf pabrik susu berkunjung ke RS atau klinik bersalin untuk berbicara dengan ibu. Produsen mempromosikan produk mereka dalam bentuk display khusus di toko, memberi diskon atau gimmick. Kemasan susu formula memampang foto bayi atau ikon bayi lainnya (binatang atau mainan) sehingga berkesan ideal bagi bayi. Yang seharusnya tertulis di kemasan adalah statement ASI adalah yang terbaik, dan resiko terhadap kesehatan jika produk non-ASI digunakan. Label makanan bayi tidak boleh bersifat melemahkan niat ibu untuk menyusui. Selain itu label tidak boleh mencantumkan penggunaan untuk usia sebelum program ASI Ekslusif selesai diberikan (di atas 6 bulan). Berbagai iklan susu formula/makanan bayi dan botol susu/dot yang tidak etis dan menyesatkan, sehingga mengakibatkan: Ibu tidak percaya diri dalam menyusui Ibu tidak mau mengubah gaya hidup akibat menyusui Ibu malu menyusui karena kuno. Ibu tidak menyusui karena takut gemuk (akibat informasi diet ibu menyusui berkesan mahal dan rumit). Ibu mendapat tekanan dari keluarga, karena pemberian susu formula dianggap lebih praktis, moderen, dan tak kalah sehat. Ayah bisa ikut menyusui dengan jalan memberi Si Kecil susu botol. (BOD/bahan The Code in Cartoons, IBFAN) Sumber: Tabloid Ibu & Anak www.rustamaji.com ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]