Dear mbak Verina
About MPASI.. mulai 6 bln nih..
Aku pertama kasih bubur susu (ASI pakenya..) dr tepung
beras.. krn beras terbukti yg benar2 anti alergi…
awalnya sbg pengenalan dibuat encer dulu.. trus lama
baru ditambah kekentalannya dikit2… pertama kasihnya
juga 2 sendok kesil aja.. trus kalo beras dirsa ok gpp
bisa diganti bubur susu dr kacang ijo (tepung kacang
ijo..)..

7 bln aku mulai kasih pisang, jeruk, dll… n buburnya
pelan2 berail ke bubur pake sayur2an dll.. 8 bln mulai
tim saring.. 

10 bln mulai tim… 1 tahun mulai nasi lemes… 
skedar tips di bawah 1 tahun jgn kasih gula or garam…
ati2 aja bisa ngerusak ginjalnya..

Kalo resep2 buat baby < 1th sih aku gak punya koleksi
banyak.... pake makanan kaya dewasa but gak dikasih
garam or gula buat di bawah 1 tahun.. dibuat lebih
lunak n disaring.. yg penting ada sayuran, lauk yg
mengandung protein, karbohidrat yag cukup..pokoke gizi
seimbang lah…aku gak pernah pake blender.. habis penah
cobain makan blender ehh diemburin n gak mau makan
terlalu lembut kali yah.. so disaring aja pake
saringan kawat.. agak capek sih but gpp juga…

Uci mamaKavin
http://oetjipop.multiply.com
PS: ini ada artikelttg MPASI dr milis sehat smoga
membantu yah….

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) :
Berikan yang terbaik untuk buah hati anda

Memperkenalkan makanan pertama kepada bayi anda
merupakan pengalaman 
yang sangat istimewa untuk anda dan juga bayi anda.
Ini adalah 
langkah yang sangat besar untuk si kecil menuju dunia
yang penuh 
dengan cita rasa.

Berbagai Manfaat ASI

Pada 6 bulan pertama awal kehidupan bayi, ia hanya
memerlukan tidak 
lebih dari Air Susu Ibu (ASI) sebagai asupan untuk
memenuhi kebutuhan 
energi dan nutrisinya. ASI mengandung banyak antibodi
and sel darah 
putih yang sangat membantu melindungi bayi dari
berbagai infeksi. 
Selain itu ASI juga kaya akan Omega 3, suatu asam
lemak yang sangat 
penting untuk memenuhi kebutuhan perkembangan otak.

Penelitian terakhir membuktikan bahwa bayi yang
diberikan ASI 
mempunyai IQ lebih tinggi daripada bayi yang diberikan
susu formula. 
Penelitian juga membuktikan bahwa memberikan ASI
selama 13 minggu 
atau lebih mengurangi bayi dari resiko gastroenteritis
dan infeksi 
pernafasan. Pemberian ASI juga menunjukkan dapat
memperlambat / 
mengurangi terjadinya alergi pada anak-anak. Terutama
bagi mereka 
yang memiliki sejarah alergi di keluarganya seperti
asma, hayfever, 
eksim dan alergi makanan. Kolostrum pada ASI yang
dihasilkan di hari-
hari pertama adalah sumber antibodi yang sangat
penting bagi bayi. 
Disinilah pentingnya pemberian ASI bagi sang bayi,
karena manfaatnya 
yang luar biasa bagi bayi.

Berapa banyak ASI / susu yang diberikan ?

Antara usia 4 sampai dengan 6 bulan, bayi harus
mendapatkan minimum 
600 ml ASI atau susu formula setiap harinya. Meskipun
untuk ASI, 
kebutuhan tsb tidak dapat ditakar dg berapa cc atau ml
yg harus 
diberikan. Yang paling tepat adalah berikan ASI
sesering mungkin dan 
kapanpun anak menginginkannya.

Di usia hingga 6 bulan, ASI (atau susu formula bagi
mereka yang tidak
memberikan ASI) merupakan makanan utama bagi bayi.
Jangan memberikan
minuman, seperti jus atau yg lainnya kepada bayi. Hal
ini dikarenakan 
ASI( susu formula) sudah lebih dari cukup untuk
memenuhi asupan 
cairan yang dibutuhkan oleh tubuhnya.

Memperkenalkan Makanan Padat

Dari sejumlah penelitian medis terakhir menyarankan
bahwa makanan 
padat sebaiknya dikenalkan pada bayi saat ia berusia 6
bulan. Karena 
di usia tersebut, sistem pencernaan dan sistem
kekebalan tubuh anak 
relatif sudah sempurna dan siap untuk menerima makanan
padat. Hal ini 
akan mengurangi kemungkinan resiko terkena alergi
makanan.


Di 6 bulan pertama kehidupan seorang anak, ia
mempelajari dengan baik 
cara untuk menyusu pada ibunya ataupun menghisap dari
botol susu.
Saat bayi mulai fase makan (> 6 bl), maka ia akan
mempelajari keahlian
baru. Mulai dari bagaimana ia belajar untuk mendorong
makanan di 
rongga mulut dengan lidahnya, hingga masuk ke bagian
belakang mulut 
kemudian menelannya.

Saat makanan dimasukkan dengan sendok ke dalam mulut,
bayi harus 
belajar menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan
ke arah belakang 
dan bukan kearah depan. Ia juga belajar menggunakan
bibirnya untuk 
mengambil makanan dari sendok. Sebelum bayi
diperkenalkan makanan 
padat, ia hanya menggunakan otot rahang dan pipi untuk
menyusu. 
Disinilah keisitimewaan dari pengenalan pertama
makanan padat, karena 
momen tersebut merupakan pengalaman yang sangat baru
dan luar biasa 
bagi si kecil.

Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian dengan
makanannya, terutama 
diawal-awal ia belajar makan. Ini dikarenakan ia
mungkin saja tersedak
setiap saat. Jika pengenalan makanan padat terlambat
(usia >6
bln)diberikan, maka beberapa bayi seringkali kesulitan
untuk belajar
menelan dan mengunyah makanannya.

Makanan pertama terbaik untuk bayi anda

Makanan padat pertama yang diberikan kepada anak
haruslah mudah 
dicerna.
Dan bukanlah makanan yang mempunyai resiko alergi yang
tinggi. Jangan
tergiur untuk menambahkan gula atau garam pada makanan
bayi. Biarkan
rasanya hambar, biarkan anak merasakan rasa asli dari
makanan 
tersebut.
Garam dapat mengancam ginjal bayi. Sementara gula
dapat membuat bayi 
anda kelak menyukai makanan manis, sehingga dapat
merusak giginya.

Di minggu-minggu pertama pemberian MPASI, berikan
bubur beras dengan 1
macam sayuran atau 1 macam buah. Kenalkan satu
persatu. Jangan
dicampuraduk menjadi satu. Biarkan ia belajar mengenal
rasa tiap jenis
makanan yg masuk ke dalam mulutnya.

Memberikan MPASI adalah waktu yang sangat tepat untuk
mengetahui 
dengan betul makanan mana yang tidak dapat ditolerir
oleh bayi anda. 
Namun jika anda mencampur aduk makanannya (antara
karbohidrat, sayur, 
dan lauk pauknya), maka sangatlah sulit untuk mencari
pencetusnya 
jika terjadi alergi.

Sayuran pertama: Wortel, kentang, lobak, labu parang,
ubi merah, 
segala macam ubi-ubian, kacang polong, brokoli,
kembang kol.

Buah-buahan pertama: Apel, pear, pisang, pepaya,
alpukat.

Tepung beras (baby rice): Campurkan tepung beras
dengan air/ASI/susu
formula. Tepung beras sangat mudah dicerna dan rasa
susu membuat masa
transisi ke makanan padat menjadi lebih mudah. Tepung
beras dapat
diberikan bersamaan dengan buah atau sayur.

Daging: Daging giling yang dimasak matang dapat
diperkenalkan sebagai
makanan pertama bayi. Meski demikian, secara umum,
kebutuhan utama 
protein dan zat besi anak usia 6 bl didapatkan dari
ASI / susu 
formula.

Makanan yang perlu dihindari di awal pengenalan MPASI

Susu sapi/kambing. Etc
Dairy products (seperti yogurt, keju, dsbnya)
Telur
Makanan yang mengandung gluten seperti gandum, rye,
barley dan oat
Madu
Kerang-kerangan dan ikan
Makanan pedas
Kacang-kacangan (kacang tanah, almond. dsbnya)
Daging/ikan asap
Garam
Gula
Buah beraroma tajam / Citrus fruits (spt. strawberry,
raspberry, 
lemon)

Waktu pemberian MPASI

Pemberian MPASI merupakan waktu yang amat istimewa
bagi si Kecil dan 
juga anda. Berikan di waktu yang nyaman untuk anak dan
juga anda.
Jika memungkinkan, berikanlah MPASI di waktu yang sama
setiap harinya.
Tujuannya agar terbentuk suatu pola atau kebiasaan.

Sebelum anda mengenalkan MPASI, bayi terbiasa dengan
pola menyusu yang
teratur tanpa henti. Terkadang akan sangat
mengganggunya, jika ia 
harus berhenti di sela-sela acara makannya sekarang.
Untuk itu, 
berikanlah anak sedikit ASI / susu formula, sebelum
memberikan MPASI. 
Sehingga ia tidak terlalu kelaparan yang sangat
mungkin membuatnya 
marah atau frustasi.

Di hari-hari pertama pemberian MPASI, bayi biasanya
hanya memerlukan
sedikit makanan padat. Misalnya, 2 – 3 sendok kecil
penuh. Dimulai 
dari 1 kali pemberian MPASI per hari. Misalkan saat
makan siang. 
Kemudian dapat ditingkatkan menjadi 3 kali sehari
(makan pagi, makan 
siang dan makan malam).

Yang perlu diingat, ukurlah selalu suhu dari makanan
sebelum diberikan
kepada si kecil. Dudukkan bayi anda di pangkuan atau
di kursi makan 
bayi.
Cobalah membuat acara makan menjadi pengalaman yang
sangat 
menyenangkan.
Senyumlah selalu dan ekspresikan bagaimana senangnya
acara makan. 
Jangan lupa ajaklah ia bicara saat anda menyuapinya.
Ingat makan bagi 
anak adalah lebih dari sekedar acara pemenuhan
nutrisi. Tetapi masa 
pembelajaran yang baik dan menyenangkan !

Apabila si Kecil menolak MPASI

Bukanlah suatu masalah besar jika si kecil menolak
suapan anda. 
Cobalah berikan kembali MPASI beberapa hari
setelahnya. Atau siapkan 
makanan saring (puree) yang lebih encer sehingga lebih
memudahkan 
bayi anda untuk menelan. Terutama bagi bayi yang belum
menguasai 
betul cara mengunyah dan menelan makanan. Anda juga
dapat memulai 
dengan mencelupkan jari anda yang sudah bersih ke
dalam makanan 
saring si bayi, kemudian biarkan bayi anda untuk
menghisapnya dari 
jari anda. Hal ini dapat dilakukan di awal-awal masa
pengenalan 
MPASI, karena beberapa bayi tidak suka merasakan
sendok di
mulutnya.

Jika bayi anda hanya makan sedikit makanan padatnya,
janganlah 
memaksanya untuk makan. Biasanya para bayi tahu persis
kapan ia 
mereka merasa cukup kenyang.

Membuat makanan bayi

Untuk membuat makanan bayi, pilihlah bahan makanan
dengan kualitas 
terbaik tanpa tambahan pengental atau perasa buatan.
Dengan membuat 
makanan bayi sendiri, anda juga lebih menghemat biaya
bila daripada 
membeli makanan instan. Yang tak kalah pentingnya,
memperkenalkan 
berbagai jenis makanan sangat penting dalam membangun
variasi makanan 
sehat. Anda dapat bervariasi mengkombinasikan makanan
sesuai dengan 
bayi anda.

Memutuskan berapa banyak makanan yang harus diberikan

Sangatlah sulit untuk menebak berapa banyak jumlah
makanan yang akan
dimakan si kecil. Hal ini dikarenakan selera dan
kebutuhan tiap bayi
tidaklah sama.

Sebagai panduan kasar, di awal pemberian MPASI mungkin
bayi anda hanya
memakan 1 - 2 sendok makan (sdm) saja. Maka sediakan
kira-kira 1-2 sdm
makanan di mangkuknya. Seiring waktu saat bayi sudah
mulai terbiasa 
dengan pemberian MPASI, berikan makanan dengan jumlah
lebih secara 
bertahap.

Suhu MPASI

Makanan yang akan diberikan kepada bayi harus dalam
suhu ruangan atau
hangat-hangat kuku. Ini penting, karena mulut bayi
lebih sensitif 
terhadap suhu dibandingkan dengan orang dewasa.

Apabila MPASI dipanaskan dengan microwave, panaskanlah
hingga mendidih
kemudian dinginkan terlebih dahulu. Aduk rata untuk
mendinginkan 
makanan.
Periksa kembali suhu makanan sebelum diberikan kepada
si kecil.

Higienis

Anda harus menjaga benar kebersihan dalam menyiapkan
MPASI dan tempat
penyimpanannya. Hal ini disebabkan bayi sangat mudah
keracunan 
makanan /food poisoning. Botol susu harus dicuci
dengan bersih dan 
disteril, karena susu merupakan tempat ideal untuk
berkembang biaknya 
bakteri. Begitu pula dengan dot, training cup harus
disteril sampai 
dengan bayi anda berusia 1 tahun. Sendok makan bayi
harus di 
sterilisasi sampai minimum bayi berusia 9 bulan. Akan
tetapi, saat 
bayi mulai belajar merangkak dan memasukkan barang ke
dalam mulutnya, 
sterilisasi piring makan, training cup dan sendok
makannya sudahlah 
tidak terlalu penting, kecuali untuk botol susu dan
dot.

Cara memasak MPASI:

Rebus: Gunakanlah sedikit air saat merebus. Hati-hati
jangan sampai
merebus sayur atau buah terlalu lama (overcook).
Tambahkan ASI / 
susu /air secukupnya untuk membuat puree.

Microwave: Iris sayuran/buah dan taruh dalam piring
khusus untuk
microwave. Tambahkan sedikit air dan masak hingga
lunak. Haluskan dan 
aduk rata. Sebelum diberikan, tes dahulu suhunya.

Kukus: Cara ini adalah yang sangat ideal untuk menjaga
rasa dan juga
vitamin dalam sayuran/buah.Vitamin B dan C adalah
vitamin yang larut 
dalam air dan sangat mudah hilang/rusak apabila
dimasak terlalu lama, 
terutama jka direbus.


Contoh jadwal pemberian makan :

Pengenalan MPASI minggu 1 dan 2

Hari
Sarapan
Menjelang siang
Siang
Menjelang sore
Malam
Tengah malam
1
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula
3 sendok the bubur beras dengan susu
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

2
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula
Apel puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

3
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula
Wortel puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

4
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula
Campuran Pir puree dengan bubur beras
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

5
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula
Kentang puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

6
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula
Mix apel dan pir puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

7
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula
Mix wortel dengan bubur beras
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula


Pengenalan MPASI minggu ke 3 dan 4

Hari
Sarapan
Menjelang siang
Siang
Menjelang sore
Malam
Tengah malam
1
Pisang yang dihaluskan
(tidak dimasak)
ASI/formula
Mix labu parang puree dengan kentang puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

2
Puree apel
ASI/formula
Wortel puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

3
Puree apel dan pir
ASI/formula
Mix lobak puree dengan ubi merah puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

4
Pure pir dicampur dengan bubur beras
ASI/formula
Labu parang puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

5
Pepaya yang dihaluskan (tidak dimasak)
ASI/formula
Kentang puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

6
Puree pir
ASI/formula
Brokoli puree dengan bubur beras
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula

7
Alpukat & pisang puree (tdk dimasak)

ASI/formula
Ubi merah dengan wortel puree
ASI/formula
ASI/formula
ASI/formula



Pengenalan MPASI setelah minggu ke 4

Day
Breakfast
Mid -morning
Lunch
Mid –
afternoon
Supper
Bedtime

1
Peach dengan bubur beras
ASI/formula
Labu parang & kentang puree
ASI/formula
Alpukat dan pisang
ASI/formula

2
Apel dan pir puree
ASI/formula
Kentang & kacang polong puree
ASI/formula
Wortel & kembang kol puree dengan bubur beras
ASI/formula

3
pisang
ASI/formula
Kentang dan brokoli puree
ASI/formula
Labu parang dan pir
ASI/formula

4
Pir puree
ASI/formula
Wortel, kembang kol puree dan bubur beras
ASI/formula
Kentang dan brokoli puree
ASI/formula

5
Alpukat dan pisang puree
ASI/formula
Labu parang puree
ASI/formula
Kentang dan kacang polong puree
ASI/formula

6
Pisang dengan bubur beras
ASI/formula
alpukat
ASI/formula
Ubi merah dengan brokoli puree
ASI/formula

7
Kacang hijau dengan bubur beras
ASI/formula
Ubi merah dan wortel puree
ASI/formula
Wortel dengan bubur susu beras
ASI/formula



Diterjemahkan bebas oleh Shereen Strutton.
Editor: Luluk L Soraya I
Dari buku: Super Foods for Babies and Children hal.
28-35
Karangan: Annabel Karmel's


________________________________________________________________________
--- Verina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear Moms,
> Nathan baru saja memasuki usia 6 bulan dan baru
> mulai makan padat, terus
> terang saya bingung sekali karena rata rata teman
> saya sudah memberikan
> solid food sejak usia 4 bulan. Jadi jadwal dan jenis
> makanan yang mereka
> berikan tidak bisa disamakan dengan anak saya.
> DSAnya sendiri kurang begitu
> informatif, dia disarankan untuk makan bubur beras
> selama 1 minggu setelah
> itu langsung diganti dengan tim saring 1 hari 2x,
> apakah ini cara yang
> benar?
> 
> Bagi parents yang juga start memberikan solid food
> di 6 bulan, apakah bisa
> share untuk jadwal makan, MPASI apa saja yang
> diberikan untuk pengenalan
> (step-step makanannya seperti apa, mungkin kapan
> mulai ke tim saringnya,
> jumlah porsi yang diberikan.
> 
> Mohon pencerahannya ya
> 
> Thanks and Rgds,
> Mamanya Nathan
> 
> 
> 
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail
> ke: [EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> 


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke