maaf ya parents,
saya yang mengawali kata "sara"
maksud nya ,
karena saya tdk bisa melihat/memahami pendapat yang "Dari kacamata Agama
Islam ..."
saya yakin pasti ada juga parents yg pingin mengemukakan pendapat  "dari
kacamata Agama Kristiani..."
nah sebelum rame makanya kemarin saya bilang dan mohon agar share spt ini
diclose saja,,,

maaf kalo tdk berkenan,

salam,
mamaAB







Memang kadang sulit megubah polapikir seseorang...
Sebenarnyanya sesuatu perbedaan itu bukan harus dihindari tapi dihadapi tp
dg hati yg jernih dan kepala yg dingin.
Sebenarnya apa sih salahnya topic or info  agama? apa anak2 kita ngga
perlu sharing yg menyangkut informasi agama??
kalau saya .....boleh2 saja tuh terima seputar info agama, kebetulan saya
muslim misal saya terima info ttg pandangan dan pendapat umat kristiani,
budha, hindu or sbgnya not bad buat saya. Dan ngga hrs berbau millis agama
kan? apalgi jelas dr judul  tulisan ayahnya tasha adlah "    Dari kacamata
Agama Islam ..." so far ini dr pandangan islam jadi ngga maksa
lho....artinya Just information tok....
Hehehe....saya ngga coba berdebat lho , hanya menguraikan pendapat saja,
apa juga ngga boleh?? apa  di BA'ers ini begitu sempit untuk menerima
perbedaan? saya yakin ngga sesempit itu deh pikiran mom's en dad's BA yg
pinter2 dan baik2 ini.

Oke....met kerja..en met puasa.....

Salam Perdamaian...
=Ummi Nayla=

*dibawah ini ada sedikit oleh2 *



Biarkan Murid Terbiasa Melihat Perbedaan


Pohon ini tidak membedakan

siapa yang boleh menghirup oksigen,

menikmati teduh dan buahnya

hidup atau mati inspirasi dunia

Sepenggal sajak penyair Eka Budianta menghiasi prasasti batu di
areal belakang sekolah Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda di
kawasan Sunggal, delapan kilometer dari pusat Kota Medan, Sumatera
Utara. Prasasti itu ditandatangani cendekiawan Muslim Nurcholish
Madjid bersama pemimpin agama Islam, Katolik, Kristen, Buddha, dan
Hindu di Sumatera Utara.

Di sampingnya tumbuh sepasang pohon bisbul, satu jenis tanaman yang
hanya bisa tumbuh bersama pasangannya. Prasasti itu terletak di
tengah bangunan masjid, gereja, klenteng, dan aula yang dipergunakan
sebagai tempat ibadah dan aktivitas bersama para siswa.

Halaman belakang kompleks sekolah Sultan Iskandar Muda yang
didirikan oleh Sofyan Tan (45), seorang warga keturunan Tionghoa di
Medan, merupakan monumen hidup gerakan pembauran yang dilakukan di
sekolah itu.

Sofyan Tan mengawali proyek pembauran melalui dunia pendidikan 25
tahun lalu; jauh sebelum orang ramai membicarakan gagasan pendidikan
multikultural. Tidak heran bila proyek pembauran itu pada awalnya
mengundang pertanyaan, kontroversi, yang membuat Sofyan sempat
terkucil, bahkan di kalangan komunitas etnisnya sendiri. Ketika ia
membangun masjid di kompleks sekolah, Sofyan yang beragama Buddha
diisukan berpindah agama menjadi Islam. Ketika ia membangun gereja,
ia digunjingkan berpindah ke agama Kristen. Dan ketika ia akhirnya
membangun tempat ibadah agama Buddha, Sofyan disebut-sebut ?telah
bertobat?.

Dua puluh lima tahun bukan waktu yang pendek untuk sebuah kerja
sosial. Dengan bersusah payah, sepeninggal ayahnya, Sofyan berusaha
menyelesaikan pendidikan dokternya di Universitas Methodist Medan.
Namun, kesempatan emasnya untuk hidup sejahtera sebagai seorang
dokter dilewatkannya. Ia memilih mengabdikan hidupnya untuk
pendidikan.

Dengan modal dengkul, ia berutang pada kawan-kawannya?pemasok bahan
bangunan?dan bank untuk mendirikan sekolah. Akan tetapi, kebanyakan
murid yang masuk sekolah itu berasal dari keluarga yang hidup pas-
pasan sehingga sekolah selalu defisit. Ia harus menggali lubang
tutup lubang agar sekolah tetap bisa hidup. Selama 25 tahun ia tak
bisa hidup tenang karena dibayangi pailit dan tidak bisa membayar
utang. Ketika bank pemberi kredit masuk Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN), utang sekolah mencapai sekitar Rp 1 miliar. ?Mana
mungkin saya bisa bayar,? kata Sofyan.

Di tengah kecemasan itu, mukjizat pun datang. Sebuah lembaga di
Swiss mengulurkan tangan membantu Sofyan, memberikan hibah untuk
melunasi seluruh utang sekolah. Tanpa beban utang, sekolah yang kini
memiliki lebih dari 1.500 murid?dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK?itu
akan mampu bertahan hidup secara ekonomi. Lebih dari itu, gerakan
pembauran yang dilakukan Sofyan Tan melalui sekolah makin melembaga.
Tidak hanya dalam interaksi guru, murid, dan pengelola
pendidikannya, tetapi melalui materi pendidikan dan sistem yang
dibangun sekolah.

Toleransi atas perbedaan

Pendirian tempat ibadah untuk lima agama di pelataran belakang
sekolah bukan tanpa tujuan. Toleransi dan penghargaan terhadap
perbedaan merupakan nilai yang dirayakan di sekolah itu. Ketika
perdebatan tentang pelajaran agama sesuai keyakinan anak didik
memanas, masalah itu tak berimbas ke sekolah-sekolah di lingkungan
Yayasan Sultan Iskandar Muda. Sejak sekolah itu berdiri, pelajaran
agama sejauh mungkin diberikan sesuai dengan agama yang dianut anak
didik.

Setelah tiga tempat ibadah dibangun, pelajaran agama diberikan di
dalam tempat ibadah. Bangunan ibadah yang saling berdekatan secara
tidak langsung memperkenalkan kepada murid bagaimana pemeluk agama
lain beribadah. Tidak seperti di Perancis yang melarang atribut
keagamaan dipakai saat anak bersekolah, murid-murid di sekolah-
sekolah yang ada di lingkungan Yayasan Sultan Iskandar Muda bebas
memakai aksesori simbol keagamaan bila memang itu keyakinannya.

?Biarkan semua murid terbiasa melihat perbedaan. Tuhan pun
menciptakan pohon berwarna-warni, dengan rasa buahnya berbeda-beda,
masa kita mengharuskan murid berseragam dan menyembunyikan
perbedaannya,? kata Sofyan.

Elly Yana, guru Matematika SD dan SMP Sultan Iskandar Muda,
mengemukakan bahwa siswa selalu dibaurkan dalam aktivitas sekolah,
terutama di tingkat SD. Selalu dihindarkan pengelompokan siswa dari
etnis yang sama. Tempat duduk selalu diubah supaya murid yang
berbeda suku dan agama bisa duduk di bangku yang sama. Selalu
ditanamkan untuk tidak menyebut atribut yang merendahkan suku atau
agama lain.

Saat perayaan hari-hari besar keagamaan, guru dan siswa yang berbeda
keyakinan saling mengucapkan selamat. Untuk murid-murid kelas awal,
mereka diberi tugas membuat kartu ucapan hari raya. Sementara untuk
siswa kelas VI SD diminta berpidato di depan kelas. Bila menolak
akan ditegur. Perilaku yang tidak menghargai perbedaan etnis, agama,
atau ras dilarang. Bila aturan itu dilanggar dan anak tidak mau lagi
dibimbing, mereka bisa dikeluarkan dari sekolah.

?Kami tidak membeda-bedakan siswa, termasuk status dan anak siapa.
Di sini mereka memiliki derajat yang sama, harus mengikuti
peraturan, dan memperoleh pelayanan yang sama. Orang yang tidak
mampu membayar pun diterima di sekolah ini, baru kemudian dicarikan
beasiswa dari orangtua asuh,? kata Mulyono (46), Kepala SMP Sultan
Iskandar Muda.

Beasiswa lintas etnis

Sistem pemberian beasiswa juga diarahkan untuk mendorong pembauran.
Siswa keturunan Tionghoa yang tidak mampu dicarikan orangtua asuh
pribumi. Siswa dari etnis Jawa dicarikan orangtua asuh keturunan
Tionghoa. Siswa dari etnis satu dicarikan orangtua asuh dari etnis
yang lain.

Saat ini lebih dari 100 siswa memperoleh beasiswa dengan model ini.
Sejak program orangtua asuh dicanangkan di sekolah ini, tercatat
1.247 anak yang terancam putus sekolah telah berhasil diselamatkan.

Program beasiswa ini sekaligus menghilangkan prasangka etnis
tertanam puluhan tahun di masyarakat, setidaknya bagi anak dan
keluarga anak yang memperoleh beasiswa. Bagi orangtua asuh, mereka
berkesempatan mengenal etnis lain lebih dekat dan memberikan
kebanggaan dapat membantu orang lain. Sejumlah tokoh nasional,
seperti mantan Presiden BJ Habibie, Sarwono Kusumaatmadja, dan
seniman Guruh Soekarnoputra ikut terdaftar sebagai orangtua asuh.

Sekolah-sekolah di lingkungan Yayasan Iskandar Muda juga telah
mengembangkan materi pembauran dalam kurikulum sekolah. Setiap guru
diminta mencoba memasukkan nilai-nilai pembauran dalam mata
pelajaran yang diajarkannya. Tidak hanya untuk mata pelajaran bahasa
dan ilmu-ilmu sosial, tetapi juga mata pelajaran eksak, seperti
Matematika, Kimia, dan Biologi.

Sofyan Tan juga mempunyai strategi agar sekolah pembauran yang
dirintisnya terus eksis di masa-masa mendatang. Melalui program
orangtua asuh, ia menyekolahkan anak-anak yang pintar dari keluarga
tak mampu sampai tingkat perguruan tinggi dan direkrut untuk bekerja
di sekolah.

?Umur saya terbatas, tetapi sekolah ini kelak akan dipimpin oleh
anak-anak yang pernah memperoleh bantuan dari sekolah dan orangtua
asuh. Mereka adalah roh sekolah ini di masa depan. Mereka itu adalah
orang-orang yang mempunyai komitmen pembauran dan peduli terhadap
orang-orang miskin,? kata Sofyan Tan.




[EMAIL PROTECTED]
10/06/2005 08:01 AM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
balita-anda@balita-anda.com
cc

Subject
RE: [balita-anda] Kewajiban Istri - bukan SARA






Dear Moms and dads
Saya rasa pendapat Ayah Tasha dibawah bukan SARA, tapi sebagai sharing
aja, toh keputusan bekerja atau tidak kembali kepada pribadi masing2.
Jangan terlau sempit lah berfikir

Regards

Wirza



"Melda" <[EMAIL PROTECTED]>
10/06/2005 07:48 AM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
<balita-anda@balita-anda.com>
cc

Subject
RE: [balita-anda] Kewajiban Istri






Siippp setuju mbak esti, kalo ada email yg berhubungan dengan SARA
begini mendingan dipertimbangkan dulu deh kalo mau posting ke milis2.
Karena yg namanya milis pasti beragam orangnya, beda agama, beda etnis
dan yg pasti beda2 persepsi.




-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 05, 2005 3:01 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Kewajiban Istri


dear parents,

kalo sudah singgung2 SARA begini,
susah kita mo satukan persepsi,
jadi biarlah kita sesuaikan dgn "kacamata" iman kita masing2, tanpa
salah satu merasa benar.... jadi alangkah lebih mulianya jika kita close
saja sharring ttg ini.

maaf ya pak Moderator,

salam,
mamaAngeldanBernad

---------------

Dari kacamata Agama Islam ...

Membaca pendapat para ibu yang sudah mau bekerja keras untuk membantu
para suami dalam menangani tugasnya menafkahkan anak dan istri serta
membantu berperan dalam memberikan jaminan pendidikan, tempat tinggal
dan lain-lain membuat aku jadi terharu. Ternyata masih banyak yah wanita
yang merelakan dirinya bersusah payah untuk itu. Padahal secara hukum
itu merupakan kewajiban para suami. Subhanallah. Maka, kalau ibu rela
melakukan ini semua mudah2an Allah ridho seiring dengan keridhoan suami
ibu yang bersedia mengizinkan ibu membantu tugas mereka.

Namun, ibu.. Tentunya semuanya menjadi halal dan bermanfaat jika sudah
dikompromi dan atas persetujuan suami kan ? Karena bagaimanapun besarnya
penghasilan yang diperoleh istri tetaplah merupakan pendapatan lainnya
dalam menunjang penghasilan utama dari si suami sendiri. Lain halnya
kalau memang karena sesuatu hal fungsi tersebut malah berpindah ke
tangan istri. Ingat lho, ridhonya Allah karena ridhonya suami, murkanya
Allah juga karena murkanya suami. Jadi usahakan segala sesuatu yang bisa
dan mau ibu kerjakan adalah atas sepengetahuan dan seijin suami.
Berpuasa sunah saja (yang
berpahala) itu musti dilakukan atas ijin suami apalagi mencari nafkah
yang notabene bukanlah kewajiban ibu.. (mudah2an suami juga berlapang
dada untuk mau kompromi dan mempertimbangkan segi baik buruknya kalau
istri beraktivitas baik di dalam maupun di luar rumah).

Tapi perlu juga ibu ketahui bahwa menjaga kehormatan suami, menjaga
harta suami (termasuk di dalamnya anak, rumah beserta isinya) juga suatu
yang wajib ibu pegang lho Bu.. Hati2 dengan fitnah yang mungkin bisa
saja timbul. Jadi, pintar2lah menjauh dari fitnah..

Apakah di dalam hati ibu timbul suatu pertanyaan mengapa suami yang
tidak perlu izin sedangkan istri perlu izin ?..

1. karena suamilah yang berkewajiban dan bertanggungjawab dalam
menafkahi keluarganya ? Sehingga jika fungsi ini ditinggalkan dengan
sengaja dan tanpa hambatan maka berdosalah ia sedangkan ibu tidak..

2. karena suamilah yang bertanggungjawab menjaga keluarganya dari api
neraka, sedangkan istri hanyalah menjaga amanah..

3. karena suamilah yang berkewajiban mendidik anak sedangkan istri
membantunya dalam menjalankan amanah tersebut..

Jadi, mulailah berkompromi dengan suami, mencapai ridho suami, dengan
tidak lupa menjaga amanah dan fitnah. Karena anak dan istri adalah
merupakan ujian yang dapat memberatkan suami untuk menuju syurga (karena
sedemikian beratnya tanggungjawab yang harus dipikulnya). Sedangkan
suami dan anak tidaklah menjadi ujian yang dapat memberatkannya menuju
syurga.

Maaf jika ada tulisan yang tidak berkenan.

Wassalam,

AyahTasha












-----Original Message-----
From: vinty novitasari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 05, 2005 2:11 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Kewajiban Istri


Sekedar sharing pak agus,

saya istri sekaligus ibu beranak 2 yang masih bekerja, dan sudah tinggal
terpisah dari orang tua, kenapa saya masih bekerja ? banyak orang yang
bertanya begitu. Dalam hati kecil saya sangat ingin berhenti bekerja,
karena mencari pembantu untuk mengurus rumah dan anak bukan main
sulitnya, belum lagi rasa bersalah meninggalkan anak dirumah. yang
membuat orang masih bekerja walaupun hati kecilnya menolak, adalah
kebutuhan pak, yang paling utama adalah kebutuhan ekonomi. Mari
berhitung secara rasional, maka bapak akan menemukan bahwa saat sekarang
ini kebutuhan rumah tangga (belanja dapur, sekolah, rumah sakit, sosial,
rekreasi ) sudah sangat luar biasa, dan yang paling mengetahui masalah
ini adalah istri. Jika suami bisa memberikan jaminan kepada istri bahwa
kebutuhan akan terpenuhi dari sumber-sumber yang secara rasional bisa
terlihat, dimana pada saat ini bagi pasangan muda masih merupakan
impian, maka istri akan tenang meninggalkan pekerjaan diluar rumah.
percayalah pak, kein  ginan  terbesar seorang ibu adalah mengurus
anak/keluarga sebaik-baiknya.Menjadi ibu rumah tangga profesional adalah
karir yang tidak mudah dijalani, dan dengan penghargaan yang masih
sangat kecil dari lingkungan masyarakat kita (atau malah lingkungan
keluarga kita sendiri ? ). Maka sekarang yang bisa saya lakukan adalah
membuat rencana anggaran keuangan keluarga (family
planning) yang sebaik-baiknya, sehingga diharapkan tidak harus bekerja
diluar rumah sepanjang sisa hidup. paling tidak harus memanfaatkan nilai
yang diperoleh setiap bulannya dengan perencanaan yang baik, dan dengan
target yang jelas, misalnya, paling tidak 5 tahun lagi saya akan
berhenti bekerja, dari sekarang sudah mencari alternatif pekerjaan yang
bisa menutup kekurangan yang terjadi akibat berhenti.Bagaimanapun pak
kekhawatiran istri jika harus menghadapi 1,2,3, orang anak yang sakit,
atau uang sekolah yang mesti dibayar, atau beras yang tinggal 1 liter,
sedangkan uang tak ada, harus dipertimbangkan. memang rejeki bisa datang
dari mana saja, dan dari sumber yang tak diduga-duga, namun, prinsip
lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah harus tetap diusahakan,
lebih baik jika kita bisa menolong diri kita dahulu, paling minimal,
tidak merepotkan orang lain.

salam
v


>



================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




---------------------------------
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.

,"
DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any
attachments) is privileged and confidential, and may be legally exempt
from disclosure under applicable law. It is intended only for the
specific purpose of being used by the individual or entity to whom it is
addressed. If you are not the addressee indicated in this message (or
are responsible for delivery of the message to such person), you must
not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, circulate, rely on
or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly
inform the sender accordingly. Please also ensure that this original
message and any record of it is permanently deleted from your computer
system. We do not give or endorse any opinions, conclusions and other
information in this message that do not relate to our official business.




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]





================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]










,"
DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke