----- Original Message ----- 
From: gita sapta adi 
 
Jalan Keluar Dari Krisis BBM 


Presiden SBY telah meminta rakyat untuk cari jalan keluar yang baik 
dalam mengatasi krisis BBM. Ada sebagian komponen masyarakat yang 
mungkin ingin melakukan demonstrasi menentang kenaikan BBM. 
Tetapi apakah itu jalan keluar terbaik? Bukankah kenaikan BBM ini 
sudah dihitung bersama oleh pemerintah dengan DPR? Masalah BBM ini 
memang bagaikan buah simalakama, BBM dinaikkan harga-harga bahan 
pokok melambung, apabila tidak dinaikkan cadangan devisa nasional 
akan terkuras. 

Kata kunci permasalahan ini adalah "Krisis BBM". Sesuai hukum 
permintaan dan penawaran, sedikit penawaran tapi permintaan lebih 
banyak, makin tinggi harga barangnya. Khususnya di Indonesia, 
walaupun harga minyak dunia sudah melambung menjadi sekitar 60 US 
Dollar per barrel, jalan-jalan tetap saja penuh dengan kendaraan 
bahkan jalan tol pun tetap macet. Masyarakat seolah tidak peduli 
dengan adanya krisis BBM. Benarkah demikian? 

Jalan keluar yang kami tawarkan adalah setiap pemilik mobil secara 
bijaksana menggunakan kendaraannya dalam beraktivitas sehari-hari 
Sering kita lihat mobil pribadi yang dikendarai oleh satu orang saja 
tanpa penumpang sama sekali setiap jam berangkat kerja dan jam pulang 
kerja. Bukankan itu suatu bentuk pemborosan? Mengapa tidak bergabung 
dengan teman kantor sesama pengendara mobil untuk berangkat kantor? 
Dari dua mobil yang digunakan, menjadi tinggal satu mobil yang 
digunakan. Hemat BBM 50%! Selain itu jalan pun menjadi makin lega. 
Apabila semua orang melakukan hal yang sama, dapat dibayangkan berapa 
subsidi BBM yang bisa dihemat, bisa mencapai puluhan triliun rupiah! 

Akan tetapi apakah semudah itu jalan keluarnya? Bisa saja seseorang 
berargumentasi bahwa ia tidak memiliki teman kantor yang tinggal di 
perumahan yang sama, sehingga ia kesulitan mencari tebengan atau pun 
memberi tebengan. Sedangkan memberi tebengan pada orang yang tidak 
dikenal langsung di pinggir jalan, beresiko untuk dirampok. Apakah 
dengan alasan ini, berarti sudah tidak ada jalan keluar lagi? 

Bisa jadi sebenarnya ada tetangga Anda yang berkantor di gedung yang 
sama dengan Anda, tetapi Anda tidak mengetahuinya. Oleh karena itu 
kami tawarkan solusi bagi pengendara mobil di Indonesia khususnya di 
Jabotabek. Solusi ini berupa aplikasi web untuk mencari data penebeng 
dan pemberi tebengan. Pembaca dapat mendaftarkan diri sebagai pemberi 
tebengan/tumpangan di http://www.nebeng.com/entry_driver1.php  atau 
sebagai penebeng/penumpang di 
http://www.nebeng.com/entry_hitch1.php   
kemudian melakukan pencarian data pemberi tebengan 
http://www.nebeng.com/inquiry_driver1.php dan pencarian data penebeng 
di http://www.nebeng.com/inquiry_hitch1.php . Semua fasilitas ini 
disediakan secara gratis 

Masyarakat bisa mencari jalan keluar dari krisis BBM bila bersedia 
mengorbankan sedikit kenyamanannya dalam berkendara. Silakan beli 
mobil, tapi gunakanlah secara bijaksana. Mari hemat BBM, ayo Nebeng! 






Kirim email ke