Dear All....

Lama gak join lagi di milis ini....jadi pingin tahu deh... ada perkembangan apa di dunia balita kita :) Untuk kuning ini aku ada contoh kasus untuk yang nggak segera ditangani dengan baik, itu terjadi pada ponakan suamiku.

Gak tau kenapa, bayi dan istri yang habis melahirkan siang harinya, dibawa pulang kira2 jam 10 malam. Alasannya nggak kerasan dan si istri gak bisa tidur. Besok siangnya aku ke sana mau lihat bayi dan kasih selamat. Aku sudah curiga tuh bayi kok agak2 kuning ya... tapi katanya sudah dijemur. Terus karena merasa gak berani kalau ikut2 lebih jauh aku ya diam aja, setelah dikasih saran gini gitu, si Ibu tetap ngotot. Yang aku herankan tuh si bayi gak terlalu antusias untuk minum, bisa 5 jam lebih tetep tidur, dan kalau tidur gak dikasih susu, cuman kalau nangis aja dikasih. anak pertama sih, jadi mungkin gak tahu, tapi diomongi hrs 3 jam sekali paling lama, ngotot, ya gimana lagi (Kayak gak percaya aja, padahal anakku sudah 2, disinar, karena pada kuning).

Besoknya aku ke sana lagi, ngasih barang2 yang aku sudah gak pake lagi, seperti yang aku janjikan kemarinnya. Tuh bayi mukanya sudah mirip ama jamu. Kaget aku, cuma ya... gimana aku gak berani ngapa2in. Semalaman aku kuatir ama tuh bayi, sampai aku telpon beberapa rumah sakit, cari yang bisa sinar dengan murah (karena keluarga itu gak terlalu mampu, tapi gak tahu kok melahirkannya gak mau di BKIA aja, tapi swasta). Suamiku ampe ngomel, kok aku yang kuatir.

Besoknya, aku sudah gak tahan, aku langsung ke rumahnya bawa tuh bayi ke RSU. Betul aja, di RSU harus opname, disinar dan dikasih obat dan susu untuk BB rendah. Tapi minta ampun... pelayanan dokternya benar2 buruk, nggak niat meriksa, gak ada tes darah juga, padahal tuh dokter juga praktek di RS swasta.
Punya firasat buruk lagi....
Langsung aku pindah ke RS Swasta terdekat, di sana diperiksa lengkap, diinfus, dan kuningnya betul2 buruk sampai harus transfusi. Akupakaikan dokter anakku. Opname sampai 10 hari-an, baru sembuh, waktu keluar rumah sakit, tuh bayi sudah berdaging deh.... sebelumnya cuma tulang kulit aja.

Itu, kalau aku bilang contoh orang ngirit tapi, ngiritnya ngawur. Moga jadi pelajaran buat yang lain.
Sorry panjang :)

Monica

Nah, bila itu yang terjadi, jangan buang waktu, segera
bawa anak ke dokter
agar tak berakibat fatal. Sebab, seperti dijelaskan
Wati, "Kadar bilirubin
indirek  yang  terlalu  tinggi  dapat  merusak
sel-sel  otak  hingga  bayi
mengalami
kejang-kejang dan di kemudian hari
bisa memunculkan kelainan neurologis." Dalam keadaan
sehat dan normal, otak
memiliki  pelindung  hingga  tak  sembarang zat bisa
menembusnya. Sementara
pada
bayi yang sakit berat, pelindung tadi ikut terganggu
fungsinya. Akibatnya,
zat-zat yang bersifat toksik atau racun, termasuk
bilirubin indirek, bisa
menembus dan masuk ke sel-sel otak. Dampak jangka
pendek, bayi akan
mengalami  kejang-kejang.  Sementara  jangka  panjang,
 anak bisa mengalami
cacat
neurologis. Jadi, penting sekali mewaspadai keadaan
umum si bayi. Kalau
kondisinya baik, tetap aktif, orang tua tak perlu
cemas. Lain halnya bila
bayinya tidur terus, emoh menyusu, sering muntah,
pasif, suhunya berubah
(panas atau dingin), "Bayi harus terus dimonitor
secara ketat."



================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke