Kondisi Menyayat Hati, Bayi Tanpa hidung Dirawat di
RSU dr Sutomo Surabaya

Surabaya (SIB)

Diam-diam Rumah Sakit Umum (RSU) dr Sutomo Surabaya
menerima pasien bayi yang kondisinya tidak mempunyai
hidung. Hingga kini, pihak rumah sakit belum
memutuskan waktu operasi untuk menciptakan hidung
buatan sang bayi.

Bayi yang lahir cacat ini adalah putri pasangan suami
istri Tohir dan Sri Wahyuni asal Ngawi, Jawa Timur.
Tohir maupun istrinya terkejut bukan main ketika
mengetahui anak keempat yang dilahirkan pada 18
Agustus 2005 lalu itu lahir dalam kondisi tidak wajar.

"Saya kaget waktu itu. Bidan yang menangani saat itu
menyarankan agar segera dibawa ke rumah sakit. Namun
karena saya tidak punya uang setelah beberapa hari
saya ajak pulang lagi," kata Tohir ketika menunggui
anaknya di ruang IRNA RS dr Sutomo, Senin (17/10)

Ibunya, Sri Wahyuni, dengan setia menggendong dan
merawat putrinya yang kondisinya menggugah simpati
itu. "Ealah, Nak.Semoga kamu cepat sehat kembali ya,"
kata Sri sambil menggendong putrinya dengan wajah
memelas. Orangtua bayi ini mengaku pasrah terhadap apa
yang menimpa putrinya. "Ini semua kersane (kehendak)
Allah. Kita mau bagaimana lagi," ujar Sri.

Namun meski begitu, ia masih berharap agar tim dokter
mampu menjadikan putrinya menjadi manusia yang normal
kembali dengan menciptakan hidung buatan. "Tapi kita
tidak punya uang untuk biaya operasi. Kita juga
mengucapkan terima kasih bagi yang telah membantu
pembiayaannya, khususnya pemerintah Ngawi dan pihak
rumah sakit disini," jelasnya.

Kondisi bayi mungil itu sungguh menyayat hati yang
melihatnya. Pasalnya bayi jenis kelamin perempuan yang
lahir dengan berat badan 3,6 kilogram ini tidak
mempunyai hidung. Bagian yang seharusnya ada hidungnya
itu rata.

Pihak keluarga memutuskan mengirim ke RSU dr Sutomo 3
Oktober lalu setelah sebelumnya dianjurkan oleh Dinas
Kesehatan Ngawi. Sebab diyakini, bayi yang diberi nama
Hidayatul Badriyah ini mengalami kelainan struktur
tulang hidung atau agenesis nares.

Namun meski tidak mempunyai hidung, seluruh organ
tubuh sang bayi ini bisa dikatakan normal. Jantung dan
paru-parunya dari hasil pemeriksaan dokter dinyatakan
sehat dan berfungsi normal. Tetapi, pernafasannya yang
melalui mulut ini akan terganggu jika ia sedang minum.

Anggota tim medis yang menangani bayi 'unik' ini
mengakui belum bisa mengetahui penyebab kelainan yang
dialami Hidayatul Badriyah. "Selama ini, kami belum
pernah menemukan penyakit sejenis ini. Mungkin saja
ini yang pertama terjadi," jelas dr. A.Suryawan saat
dikonfirmasi di RSU dr Soetomo Jl Dharmahusada,
Surabaya, Senin (18/10).

Meski penyebab pastinya belum diketahui, namun ia
menyatakan jika banyak faktor yang menyebabkan
kelainan tersebut. Antara lain terjadinya pencemaran
lingkungan di daerah bayi berasal, genetika ataupun
kekurangan gizi.

Dari pemeriksaan dokter, Hidayatul juga mengalami
kelainan pada pallatung atau langit-langit mulutnya
yang letaknya tidak lazim. Posisi langit-langit
diketahui melengkung ke atas nyaris mengenai mata.

Kapan Hidayatul akan dioperasi? Suryawan belum bisa
memastikan. Namun pemeriksaan oleh tim medis yang
terdiri dari spesialis saat ini terus melakukan   
pertemuan intensif untuk menentukan operasi.

Saat ini, untuk membantu pernafasan sang bayi dipasang
selang dari mulut dan rongga lambungnya. "Supaya kalau
makan dan minum tidak terganggu pernafasannya," kata
Suryawan. (detikcom/o)




        
                
__________________________________ 
Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
http://mail.yahoo.com


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke