Aduh... Moms & Dads bukannya dulu ada pengumuman mencari anak hilang dan anaknya autis, apa mungkin ini anak yang hilang dulu...
Mama naomi, "deg.deganbacaemailini,ortusianakadadimanayah" -----Original Message----- From: Dini Febrina [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 28, 2005 1:59 PM To: BA milis Subject: [balita-anda] Bocah Autis Tanpa Identitas Terlantar di Terminal Importance: High To: [EMAIL PROTECTED] From: Ichwan Hanuranto <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: [EMAIL PROTECTED] Date: 10/28/2005 09:32AM Subject: [diskusi-autis] Berita ditemukannya anak autis Sayang tidak ada fotonya. RADAR BOJONEGORO Kamis, 27 Okt 2005 Kamis, 27 Okt 2005 Bocah Autis Tanpa Identitas Terlantar di Terminal Lamongan & nbsp; Diduga Menderita Autis, Menolak Diberi Makan Nasi Seorang bocah yang diperkirakan berumur 8 tahun terlantar di terminal Lamongan setelah diturunkan oleh awak bus Jumat pekan lalu. Karena tanpa identitas dan tidak bisa menjawab setiap pertanyaan karena diduga Autis, bocah yang diduga terpisah dari orangtuanya tersebut oleh petugas Polres Lamongan dibawa ke Dinas Keluarga Berencana -Kesejahteraan Sosial (KB- Kessos) Lamongan. B.FEBRIANTO, Lamongan Bocah malang tersebut berambut lurus dan berwajah serta berkulit bersih. Ketika ditemukan petugas polisi, dia berbaju motif kotak-kotak warna coklat muda dengan celana jean hijau tua yang terdapat bercak cat. Di saku bajunya terdapat gambar Spiderman dan tulisan berbunyi Aldo. Di kakinya tidak ada alas kaki dan membawa sebuah payung berwarna merah. Sepintas tidak ada cacat padanya. Ketika diajak bicara dia juga menatap kepada yang mengajak bicara. Namun, tidak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Bahkan, ketika ditanya namanya, dia juga tidak bisa menjawab. Padahal anak seusianya dipastikan sudah mengetahui namanya. Kebiasaannya, ungkap dia, anak itu tidak bisa diam, selalu bergerak dan berlari serta berteriak-teriak. Bahkan, ketika tahu ada tambak, dia langsung menceburkan diri dan bermain di dalamnya. "Kami kesulitan menggali identitas dari anak tersebut. Meski bisa bicara tetapi tidak bisa menjawab pertanyaan," kata petugas Dinas KB-Kessos Lamongan, Subatin yang merawat anak itu. Kalau melihat sikapnya, ungkap Batin, anak tersebut besar kemungkinannya hilang atau terpisah dari orantuanya. Sebab dia terlihat sangat manja kepada petugas yang merawatnya. "Tampaknya dia kangen dengan orangtuanya dan terbiasa bermanja-manja," ungkapnya. Yang menarik, ungkapnya, kalau tidak leinginannya tidak dipenuhi, anak itu suka memukul atau membenturkan kepalanya ke tembok. Selai itu, anak tersebut hanya mau makan mie instan, susu, dan roti. Dia menolak diberi makan nasi. "Kalau diberi nasi, dia akan berteriak-teriak menolak," ungkapnya. Untuk menggali identitas anak tersebut, petugas KB-Kessos berinisiatif menitipkan anak tersebut ke Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Lamongan. Sebab di sekolah itu guru-gurunya mempunyai keahlian menangani anak-anak yang mengalami kecacatan, baik fisik maupun mental. "Menurut guru SDLB, anak tersebut masuk katagori Autis, bukan keterbelakangan mental. Anak Autis justru mempunyai kelebihan otak. Saking berlebihnya, sehingga terjadi ketidakseimbangan antar sikap dan pikirannya," terang Subatin. Menurut Subatin, guru SDLB tersebut juga menduga kuat anak tersebut merupakan anak orang kaya. Indikasinya, anak tersebut sudah mendapat terapi khusus anak Autis. Sebab biaya terapi anak Autis sangat mahal. Hanya orang kaya yang mampu membiayai terapi itu. "Oleh guru SDLB, anak tersebut dites berbagai terapi. Ternyata dia bisa menunjukkan rambut, tangan atau telingannya. Tapi dia tidak bisa mengungkapkan dengan omongan, tapi hanya bisa menunjukkan dengan tangan. Kemampuan itu menurut guru SDLB tersebut merupakan hasil terapi anak Autis," ungkapnya. Hanya saja, ungkap Subatin, terapi kepada anak itu baru tahap tentang kedisiplinan, belum sampai terapi tentang berbicara. Sehingga dia belum bisa diajak komunikasi. Petugas KB-Kessos saat ini kebingungan untuk merawat anak tersebut. Sejak ditemukan dia dititipkan di SDLB yang mempunyai asrama sehingga yang cocok dengan lingkungannya, selain untuk menggali identitasnya. Tetapi mulai kemarin SDLB memasuki masa libur, sehingga anak tersebut dikembalikan ke KB-Kessos. "Kami akan mencoba menitipkan anak itu di Yayasan SPMAA Turi, yang biasa menampung orang-orang terlantar. Mudah-mudahan petugasnya bersedia menampung dan mengawasinya. Setelah libur lebaran, anak itu akan kami titipkan kembali ke SDLB. Tetapi kami berharap orangtua atau keluarga anak itu mengetahui dan bersedia mengambilnya. Sebaiknya langsung menghubungi Kantor Dinas KB-Kessos Lamongan," ungkapnya. (*) ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]