Duhhhh Bam2 kasian bgt yah..
But puji Yuhan masih ceria yah…

Emang sih benturan kepala kalo terlalu keras n
jatuhnya dr tempat tinggi lebih dr 1, meter cukup
berbahaya.. pa lagi kalo anak sampe kehilangan
kesadaran..duhhhh ngeri bgt.. (artikel lebih lanjut
ada di bwh ini ya…)
Sebaiknya juga diobservasi dulu yah .. krn kadang gak
lsg reaksinya

Kalo memar sih artinya ada trauma di bawah kulit…
semacam pendarahan lah di bawah kulit.. lama2 juga
bisa ilang sih… pake minyak tawon juga bisa dikit
Bantu ngurangin 

Kalo ttg Bam2 yg suka bentur2in kepala kalo jengkel
tuh namanya Temper Tantrum.. sering terjadi pd 4 tahun
pertama usia anak…
Bisa ilang sih dengan cara mengalihkan perhatian anak
.. .. artikelnya ada nih ntar tak kirim terpisah…

Ok, moga2 dikit Bantu yah.. salam to Bam2
 Uci mamaKavin

Trauma kepala Ringan

Pengirim : Irawan Mangunatmadja
 IDAI Cabang : DKI Jakarta 
 
Jatuh adalah satu kejadian yang sering terjadi pada
anak baik di dalam 
maupun di luar rumah. Orangtua tentunya sangat
khawatir akan akibat 
yang terjadi, banyak pertanyaan yang timbul pada saat
orangtua mengetahui 
anaknya jatuh, terutama bila kepla terbentur lantai.
Beberapa 
pertanyaan yang timbul adalah: apa yang harus orangtua
lakukan, haruskah segera 
dibawa ke Rumah Sakit. apakah perlu di lakukan
pemeriksaan CT Scan 
kepala, apa yang harus diperhatikan setelah jatuh,
apakah akan berpengaruh 
di kemudian hari, bagaimanakah mencegah anak jatuh?

    Trauma kepala dengan luka di sekitar kepala, tidak
selalu 
menimbulkan kegawatan. Sebaliknya benjolan di daerah
samping kepala akibat jatuh 
ternyata dapat menimbulkan kegawatan. Oleh karenanya,
diperlukan 
pengetahuan yang benar tentang trauma kepala ringan.
Menurut American Academy 
of Pediatrics (1999) trauma kepala ringan
didefinisikan sebagai trauma 
kepala dengan status mental dan neurologis pada
pemeriksaan awal 
normal, dan tidak adanya fraktur tulang kepala pada
pemeriksaan fisis. Pada 
keadaan ini dapat disertai kehilangan kesadaran < 1
menit, kejang 
singkat setelah trauma, muntah, sakit kepala dan lesu.

Problem anak jatuh

Tidak semua orangtua mengetahui apa yang harus
dilakukan saat melihat 
anaknya jatuh. Sebenarnya informasi yang perlu
diketahui tentang anak 
jatuh adalah: 
   Posisi anak jatuh, bagian yang terbentur lantai:
muka, kepala, atau 
bagian tubuh lainnya 
   Apakah anak pingsan, berapa lama - Adakah benjolan
di daerah kepala 
   Adakah patah tulang: leher, bahu, lengan, atau
tungkai 
   Adakah sakit kepala atau muntah 

Untuk mengetahui akibat jatuh, orangtua seharusnya
perlu melakukan 
pemeriksaan:

   Yakinkan apakah anak sadar atau tidak: panggil
namanya, goyangkan 
badannya. 
   Rabalah seluruh bagian kepalanya dengan sedikit
penekanan, sehingga 
memastikan adakah benjolan (hematom), nyeri, atau
“dekok” (fraktur 
kompresi) di kepala. 
   Bila ubun-ubun belum menutup, rabalah ubun-ubun
apakah membonjol 
atau tidak. Ubun-ubun membonjol tanda adanya
peningkatan tekanan dalam 
otak, dapat terjadi karena edema otak atau perdarahan.

   Gerakkan kepala, dan tangan kakinya untuk
memastikan tidak ada patah 
tulang leher, bahu, tulang belakang atau ekstremitas. 
   Perhatikan dengan teliti: mata, kelopak mata, raut
wajah atau 
senyumnya adakah perubahan?. 
   Pastikan penglihatannya tidak terganggu.  

Pada anak jatuh terutama dengan kepala terbentur
lantai, beberapa 
keadaan darurat dapat terjadi:

   Anak tidak sadar, dapat disebabkan perdarahan dalam
rongga kepala 
(perdarahan epidural, subdural), atau akibat
pembengkakan (edema) otak, 
terkenanya pusat kesadaran saat kepala terbentur. 
   Benjolan (hematom) di kepala terutama bila terdapat
di daerah 
samping kepala (temporal), karena fraktur/retak tulang
di daerah tersebut 
dapat merobek pembuluh darah di dinding tulang kepala.

   Terbenturnya kepala bagian belakang (oksipital)
dengan keras dapat 
menyebabkan pembengkakan otak sehingga penglihatan
menjadi terganggu 
atau buta dalam beberapa hari.  
   Terbenturnya bagian depan kepala (frontal) dapat
menyebabkan hematom 
di pelipis awalnya. Kadang hematom ini akan turun
sehingga kedua 
kelopak mata atas menjadi bengkak. 
   Kekakuan di leher dapat disebabkan perdarahan
subdural yang pada 
pemeriksaan funduskopi didapatkan papil edema atau
perdarahan subhialoid. 
   Keluar cairan atau darah dari hidung dan lubang
telinga. 

    Bawalah segera anak ke rumah sakit bila didapatkan
kelainan di 
atas. Tetapi bila tidak, anak dapat diobsevasi di
rumah. Pengawasan 
dilakukan dengan melakukan pemeriksaan setiap 2 -3 jam
perhari sampai 3 hari 
setelah anak jatuh. Selama observasi anak tidak
diberikan obat muntah, 
karena dapat menghilangkan gejala muntah yang
bertambah.

Bawalah anak segera ke rumah sakit bila selama
observasi didapatkan:

   Anak menjadi tidak sadar atau tidur terus. 
   Anak menjadi delirium, bingung, dan iritabel. 
   Kejang/kelumpuhan pada wajah atau ekstremitas. 
   Sakit kepala atau muntah yang menetap atau semakin
bertambah. 
   Adanya kekakuan di leher. 
   Timbul benjolan di kepala terutama pada daerah
samping kepala 
(temporal). 

    Di rumah sakit perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan
kepala untuk 
melihat adakah fraktur tulang kepala atau perdarahan
otak. Rontgen kepala 
saat ini tidak dianjurkan lagi. Pemeriksaan kepala
dilakukan atas 
indikasi bila dicurigai adanya perdarahan otak dan
tidak harus segera 
setelah jatuh. Ini disebabkan perdarahan otak dapat
berlangsung sedikit demi 
sedikit. Anak yang mengalami perdarahan otak ringan
umumnya tidak akan 
mengalami gangguan perkembangan di kemudian hari.

Pencegahan

Pencegahan sebaiknya dilakukan untuk menghindari anak
jatuh atau 
terbentur kepalanya. Pencegahan dapat dilakukan:

   Pada bayi <6 bulan, apabila sudah dapat berguling,
taruhlah kasur di 
samping tempat tidur. 
   Bila bayi sudah dapat berdiri berikan pelindung di
tempat tidurnya. 
   Bila anak sudah dapat berlari awasi dengan ketat,
jangan sampai 
menarik taplak meja atau pintu rak lemari. 
   Hindari pemakaian baby walker tanpa pengawasan.  
   Jangan biarkan air seni berserakan di lantai. 
   Kakak jangan nakal terhadap adik, misalnya: main
dorong dorongan 

Kesimpulan

Dari uraian di atas, beberapa hal penting pada
kedaruratan anak jatuh 
terutama bila kepala terbentur lantai:

   Lakukan tindakan pencegahan anak agar tidak jatuh. 
   Periksalah dengan teliti bila anak jatuh, terutama
bila kepala 
terbentur lantai.  
   Observasi klinis anak jatuh di lakukan selama 3
hari setelah anak 
jatuh.  
   Bawalah ke rumah sakit bila dicurigai adanya
perdarahan otak. 
   Pemeriksaan CT Scan kepala dilakukan sesuai
indikasi, tidak selalu 
dilakukan segera setelah anak jatuh. 

Daftar Pustaka

   AAP. Pediatrics 1999;104:1407-15. 
   Palchak MJ. Am Emerg Med 2003;42:492-506. 

-------------

balita-anda] Q: Bayi terbentur kepala (dpn & belakang
sekaligus)
Ira Rahmawati
Thu, 10 Nov 2005 20:01:30 -080

Siang Smart Parents,

Mo konsultasi nih ke parents sekalian, tadi malam Bram
(14 bln) jatuh nggeblak 
kebelakang dan kepalanya bentur lantai (cukup keras)
dan saat mo bangun dahi 
nonongnya kebentur lagi dipan kayu krn saat jatuh
posisi kepala langsung 
dikolong tempat tidur......

Jadi kepala depan & belakang terbentur dua2nya. Hal
ini diakibatkan krn saat 
Bram joged2 sambil lepas tangan hanya bertumpu pada
dengkulnya saja, sehingga 
keseimbangannya kurang terjaga......

Sebelumnya juga sdh pernah jatuh nggeblak kebelakang
dan dia menangis cukup 
keras....

Yang ingin saya tanyakan fatalkah jika anak jatuh
mengenai kepala belakang / 
otak belakang??? krn kejadian ini bukan yg
pertama....Setelah jatuh tadi malam, 
lgs digendong yangtinya dan kepalanya saya olesin
minyak tawon sambil dipijat 
perlahan......sempet ada memar merah dikepala
belakangnya...tapi ga sampai 5 
menit dah ceria lagi dan niat mo joged lagiii.....pagi
ini agak sumer dahinya 
tapi aktivitas masih spt biasa.......

Sbg ortu saya kasihan bgt liat dia krn saya yakin
sakit sekali saat kepalanya 
membentur lantai & dipan kayu.....Memang saat itu kami
sedang lengah juga ga 
terlalu ngawasi posisi Bram.....

Satu lagi, Bram jika kesal/jengkel selalu memukul
kepalanya dgn kedua tangannya 
dan suka bentur2in kepala ke tembok juga...walo udah
dikelilingi dgn bantal 
guling, tapi msh aja tuh anak nyari bid. keras spt
tembok or lantai utk 
bentur2in kepalanya.....Normal ga ya sikap bram ini??
apakah ada parents yg 
punya pengalaman serupa dgn anak saya??

Sebaiknya saya memeriksakan ke dokter atau tidak
karena kejadian jatuhnya tadi 
malam??

Tengkiu so much utk advice dari parents
sebelumnya......en maap kalo 
kepanjangan nanya & curhatnya....

Salam,
Ira
Ibune Abraham





Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke