harusnya judulnya diganti menjadi : 'Kesalahkaprahan dalam penyebutan
abi-ummi.'

Soalnya klo lihat judulnya di atas tadinya saya pikir yg pada manggil ayah
bundanya abi ummi itu pada salah kaprah semua.

Btw, sepertinya kasus 'salah kaprah' ini tidak terjadi di abi-ummi ajah. Di
papa-mama, ayah-bunda, nyak-babe juga bisa terjadi. Semata-mata hanya ingin
mengingatkan anak2 agar memanggil kedua ortunya seperti sebutan tersebut.

cmiiw




rgrd
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] juga
[EMAIL PROTECTED] juga
[EMAIL PROTECTED] juga iya.

----- Original Message -----
From: "Wahyu Dwiono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Thursday, December 01, 2005 10:35 AM
Subject: RE: [balita-anda] Panggilan Abi Ummi Salah Kaprah?


dari segi arti yaa salah, dari segi maksud tidak salah.

sebenarnya tujuan memanggil "Ummi" , "abi" itu untuk membahasakan Anak, jadi
mengajarkan anak untuk memanggail IBu nya "Ummi, Abi, Mama, Papa dll.

cara mengajar anak yg paling efektif adalah dg cara memberi contoh, anak itu
ndak bisa di bilangin harus ini itu dg kata-kata, mereka cenderung
mengikuti, mencontoh apa yg dia lihat org disekelilingnya. anakku yg baru 23
bulan sekarang pinter banget ngomong, manggil Abi, Ummi sudah biasa, malahan
kepada Adikknya yg baru 3,5 bulan dia sudah bisa membahasan dirinya Mas...


-ayah 2 org anak-



> ----------
> From: Lystin Y. Agustian[SMTP:[EMAIL PROTECTED]
> Reply To: balita-anda@balita-anda.com
> Sent: 01 Desember 2005 8:56
> To: balita-anda@balita-anda.com; [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [balita-anda] Panggilan Abi Ummi Salah Kaprah?
>
>
> Assalamu'alaykum Wr. Wb
> Maaf bagi yang sudah pernah terima dan membaca......
> Panggilan Abi Ummi Salah Kaprah?
> Pertanyaan:
> Assalamu alaikum wr.wb
> Ustad, saya mendengar bahwa ada kesalahan kaprah penggunaan panggilan ummi
dan abi antara suami dan istri. Dimana arti ummi adalah ibuku, dan abi
adalah ayahku, sehingga bila suami istri saling memanggil dengan sebutan :
ummi dan abi kpd pasangannya adalah salah, walaupun panggilan tsb
dimaksudkan menyamakan dengan panggilan sang anak.
> Bagaimanakah penjelasan sebenarnya secara hukum islam? Jazakumulloh khoir.
> wassalamu alaikum
>
> Jawaban:
> Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
> Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba'd.
>
> Kesalahkaprahannya adalah terletak dari penggunaan sebutan atau panggilan
abi dan ummi itu, padahal orang arab sendiri sebagai pemilik bahasa tidak
pernah memanggil istrinya dengan panggilan ummi. Dan para wanita arab tidak
pernah memanggil suaminya dengan sebutan abi'.
> Karena kata ummi dan kata abi itu maknanya adalah ibuku dan ayahku. Kata
yang hanya digunakan oleh sang anak saja ketika menyapa ibu dan ayahnya.
> Rupanya semangat untuk menggunakan istilah Islam / arab itu perlu juga
diiringi dengan pemahaman bahwa arab yang baik, agar tidak salah kaprah yang
ujung-ujungnya malah akan ditertawakan oleh orang arab sendiri.
> Sebenarnya dari sisi syariat, memanggil istri dengan kata ibuku tidaklah
sampai kepada zhihar. Karena di dalam zhihar ada syarat yang harus
disertakan yaitu niat untuk menyamakan keharaman menggauli istri seperti
keharaman menggauli ibu sendiri. Yaitu dengan lafaz zhihar yang umumnya
menggunakan lafaz,Kamu bagiku seperti punggung ibuku.
> Sedangkan ketika menyapa istri dengan sebutanummi yang maknanya adalah
ibuku, sama sekali tidak ada niat untuk mengharamkan istri dengan menyamakan
keharaman menggauli ibu sendiri. Jadi jelas-jelas bukan zhihar.
> Hanya saja panggilan itu salah kaprah dan hanya menimbulkan kegelian,
terutama buat mereka yang paham bahasa arab dengan baik. Rasanya agak sakit
ditelinga bila mendengar panggilan seperti itu, tapi sayangnya semangat
untuk berarab-arab itu hanya sebatas panggilan, tidak sampai kepada tekad
dan azzam untuk belajar bahasa arab secara serius sampai bisa. Sebenarnya
ini adalah sebuah ironi.
>
> Panggilan Suami Istri Menurut Syariah Islam
> Seorang suami boleh memanggil istrinya dengan salah satu dari tiga cara
sapaan.
> Pertama : Namanya
> Suami boleh menyebut nama istrinya secara langsung, karena dengan nama
itulah sang istri dahulu diberi nama oleh orang tuanya, sambil diaqiqahi dan
dicukur rambutnya.
> Kedua : Kun-yah
> Selain itu seorang suami boleh memanggil istrinya dengan panggilan Ibu
dengan mengaitkan sapaan itu dengan nama salah seorang anak mereka.
Panggilan ini dalam istilah arab disebut dengan kun-yah. Kalau mereka punya
anak bernama Muhammad misalnya, panggillah istri itu dengan sapaan khas
bahasa arab misalnya, Ya Umma Muhammad, boleh juga dengan bahasa Indonesia
seperti Ibu Muhammad, atau Mama Muhammad atau Bunda Muhammad. >
> Ketiga : Julukan / Laqab
> Selain itu boleh juga dengan julukan yang punya makna kemesraan,
penghargaan atau pemuliaan dari seorang suami kepada istrinya. Sebagaimana
dahulu Rasulullah SAW menyapa Aisyah ra dengan sebutan Humaira, yang
maknanya adalah yang kemerahan.
> Selain dengan tiga cara di atas, bisa saja dengan panggilan sebagai istri,
sehingga seorang suami memanggil istrinya dengan kata Wahai, istriku!, lalu
istrinya menjawab,Ya, ada apa suamiku ?'. Wah, kok mirip film-film mandarin
versi dubbing bahasa Indonesia. (??). Yang ini mungkin agak janggal di
telinga kita, barangkali.
> Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
> Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
>
> (taken from syariahonline.com)
>
> Wassalamu'alaykum Wr. Wb.
>
> Regard,
> Lystin
> NOC VoIP
>




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke