sekedar tambahan,

menurut dokter spa keluarga kami, bila si anak sedang panas, cek dulu
kakinya.
Jika kaki terasa dingin, sebaiknya dihangatkan dulu sampai tidak terasa
dingin lagi. 

Setelah itu, baru boleh kita kompres air dingin, karena suhu tubuh akan
susah turun jika masih ada perbedaan antara suhu panas di kening dan suhu
dingin di kaki anak.

mudah-mudahan berguna.


> ----------
> From:         Nur Agustinus[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         Wednesday, April 07, 1999 6:28 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [balita-anda] Menjaga Kesehatan Balita 
> 
> Menjaga Kesehatan Balita
> ===================
> Intisari, Oktober 1998
> 
> http://www.indomedia.com/intisari/1998/oktober/balita.htm
> 
>              Kesehatan anak, khususnya balita, penting artinya bagi
> keluarga. Ibaratnya, kesehatan anak adalah kebahagiaan orang tua. Wajar
> ketika anak enggan ngedot, terserang pilek, demam, atau problem lainnya,
> orang tua kelabakan. Lantas, apa yang mesti dilakukan bila si kecil sakit,
> bagaimana pula mencegahnya?
> 
>             Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan
> pada
> satu saat menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara
> penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu
> penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh.
> 
>             Penyakit yang sering diderita bayi dan balita, menurut Dr.
> Kishore R.J., dokter spesialis anak yang berpraktik di Rumah Sakit Ibu dan
> Anak Hermina di Jatinegara, Jakarta, antara lain, demam, infeksi saluran
> napas, dan diare. "Tapi yang sering membuat orang tua segera membawa
> anaknya
> berobat adalah demam dan diare. Kalau batuk-pilek biasanya masih bisa
> ditunda," tuturnya.
> 
>             Demam memang bukan penyakit, tapi gejala suatu penyakit.
> Semisal
> karena batuk dan pilek, radang tenggorokan, diare, infeksi lain pada
> saluran
> pencernaan, atau infeksi saluran napas. Dalam buku Mengatasi Gangguan
> Kesehatan pada Anak-Anak, karangan dr. Anies dari Fakultas Kedokteran
> Universitas Diponegoro, Semarang, kenaikan suhu tubuh juga sering terjadi
> saat tumbuh gigi pertama. Suhu tubuh juga akan meninggi sehabis memperoleh
> imunisasi DPT (difteria, pertusis, dan tetanus), namun hanya berlangsung
> kira-kira 24 jam.
> 
>             Anak dikatakan demam, bila suhu tubuhnya di atas 37,5oC. Kalau
> itu yang terjadi, tidurkan anak dalam ruang ber-AC atau berkipas angin,
> kalau ada. "Kenakan pakaian yang tipis. Jangan diselimuti dengan selimut
> tebal - kecuali si anak menggigil - karena justru akan meningkatkan suhu
> tubuh," jelas Kishore.
> 
>             Adalah bijaksana kalau di rumah selalu tersedia obat turun
> panas
> sebelum anak dibawa ke dokter. Parasetamol biasa dipakai dan aman untuk
> anak
> dan bayi. Selain obat turun panas, dr. Anies menyarankan agar anak diberi
> banyak minum ketika terserang demam. Boleh air putih, susu, air jeruk,
> sari
> buah, atau kaldu hangat. Dengan begitu anak akan mudah berkeringat
> sehingga
> suhu tubuh menurun. Seka keringat pada tubuhnya dengan handuk basah,
> bedaki
> seluruh tubuh, dan gantilah pakaiannya dengan yang kering supaya merasa
> segar.
> 
>             Untuk menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan mengompres
> kening dengan lap atau handuk basah. Selama suhu tubuhnya masih tinggi,
> kompres tetap perlu. Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah
> terjadinya kejang-kejang atau setip.
> 
>             Air tajin untuk diare
> 
>             Diare yang disertai berkurangnya cairan tubuh (dehidrasi),
> batuk
> disertai sesak napas, gejala ke arah asma meskipun bukan asma, atau
> infeksi
> saluran napas bagian bawah, dan demam berdarah, menurut Kishore, perlu
> mendapat perawatan khusus.
> 
>             Penyebab diare umumnya makanan. Bisa karena keracunan makanan
> atau karena kuman dalam makanan. Kalau makanannya beracun, gejala utamanya
> muntah, baru diikuti diare. Kalau karena kuman pada makanan, biasanya
> diare
> dulu baru kemudian muntah.
> 
>             Dalam bukunya, dr. Anies menyebutkan, diare merupakan keadaan
> gawat darurat sehingga harus segera ditanggulangi sebelum kondisi
> dehidrasi
> terjadi, yaitu pertama-tama dengan memberikan banyak minum. Pemberian susu
> formula dan jus buah dihentikan sementara. Namun, ASI tetap dilanjutkan.
> 
>             Bila diare terjadi berulang kali, anak akan kehilangan banyak
> cairan, bahkan sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan
> klorida ikut terbuang. Bila berkelanjutan, bisa terjadi ketidakseimbangan
> cairan tubuh sehingga timbul dehidrasi. Kondisi dehdarasi inilah yang
> paling
> dikhawatirkan meski diare pada dasarnya akan sembuh sendiri.
> 
>             Tanda-tanda dehidrasi antara lain anak menangis tanpa air
> mata,
> mulut dan bibir kering, selalu merasa haus. Air seni keluar sedikit dan
> berwarna gelap, ada kalanya tidak keluar sama sekali. Juga, mata cekung
> atau
> terbenam. Pada bayi tanda dehidrasi bisa dilihat lewat ubun-ubun yang
> menjadi cekung. Juga anak mengantuk, kulit pucat atau kekenyalan tubuh
> berkurang, dan bekas cubitan tidak cepat kembali normal.
> 
>             Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan sebanyak mungkin.
> "Tidak harus larutan oralit. Bisa berupa teh manis, air gula garam, jus,
> sup. Air tajin justru cukup efektif bagi bayi untuk mengatasi diare. Juga
> jauh lebih baik dibandingkan dengan oralit karena tajin mengandung glukosa
> polimer yang mudah diserap," jelas Kishore.
> 
>             Larutan gula garam dibuat dengan perbandingan dua sendok teh
> gula pasir dan setengah sendok teh garam untuk segelas air putih. Larutan
> ini, menurut dr. Anies, diberikan sedikitnya setengah gelas tiap kali anak
> muntah atau buang air besar. Bisa juga diberikan satu sendok makan setiap
> lima menit, sampai anak dapat buang air kecil secara normal.
> 
>             Air tajin selain cepat dicerna, juga mengandung kadar glukosa
> cukup tinggi, yang akan mempermudah penyerapan elektrolit. Selain itu dua
> macam poliglukosa dalam tepung tajin dapat menyebabkan feses lebih padat.
> Keuntungan lain air tajin adalah adanya kandungan proteinnya, yaitu 7 - 10
> %. Sedangkan garam oralit tidak mengandung protein. Penggunaan air tajin
> sebagai "obat diare", menurut dr. Anies, tidak berbahaya untuk bayi
> sekalipun.
> 
>             Alergi hingga gondong
> 
>             Yang juga sering diderita anak-anak adalah alergi, dan yang
> paling sering alergi saluran pernapasan. Menurut dr. Anies, penyebabnya
> bisa
> macam-macam. Gelaja umumnya sama, yakni bersin-bersin, mata berair, hidung
> tersumbat, ingusan, dan gatal. Anak biasanya menggaruk-garuk hidungnya
> dengan punggung tangannya.
> 
>             Bila sedang terserang, disarankan anak dihindarkan dari
> pencetusnya. Kalau pencetusnya debu, seisi kamarnya harus bebas debu dan
> diusahakan tidak lembap. Tirai, karpet, dan sejenisnya disingkirkan.
> 
>             Gangguan pernapasan lainnya adalah asma. Pencetusnya bisa
> karena
> pilek dan selesma, terlalu banyak bergerak, udara dingin, perubahan emosi,
> asap rokok, perubahan cuaca, dan alergi (udara, debu rumah, bulu binatang,
> makanan, dsb.). Namun, yang paling sering ialah alergi. Ada kalanya
> gabungan
> beberapa pencetus asma dapat menimbulkan serangan. Misalnya, ketika sedang
> berlari-lari anak tidak terserang asma. Tetapi kalau berlari-lari saat
> cuaca
> dingin, serangan asma timbul.
> 
>             Ketika terserang asma, anak diberi obat yang diresepkan
> dokter.
> Jika anak sulit bernapas sampai tak mampu menelan makanan, bibir dan lidah
> kebiruan, segera saja hubungi dokter.
> 
>             Obat asma sebenarnya bersifat sementara. Kalau pencetusnya
> ada,
> sesak napas akan berulang. Jadi, langkah pencegahan terbaik, bebaskan anak
> dari segala pencetusnya.
> 
>             Selain itu, anak-anak sering tak luput dari serangan batuk,
> yang
> juga merupakan gejala suatu penyakit. Misalnya karena gangguan pada
> saluran
> pernapasan. Meski demikian, menurut dr. Anies, batuk yang berlebihan bisa
> sangat mengganggu, bahkan mengakibatkan berbagai komplikasi.
> 
>             Beberapa penyebab batuk menahun dan berulang misalnya
> bronkitis
> atau radang tenggorokan, asma, kelainan paru-paru menahun, masuknya benda
> asing atau makanan ke saluran napas, dan kelainan bawaan pada saluran
> napas.
> Namun, bisa juga karena gangguan psikologis, semisal setelah kelahiran
> adik
> baru.
> 
>             Keluhan batuk perlu disampaikan ke dokter, apakah karena
> perubahan cuaca pagi, malam, atau sepanjang hari. Sewaktu duduk, apakah si
> kecil mengeluarkan dahak atau tidak. Perlu disampaikan pula asal mula,
> ciri-ciri batuk, untuk mempermudah diagnosis dan pengobatannya.
> 
>             Batuk rejan merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan
> bagian
> atas, tepatnya pada batang tenggorokan. Penyebabnya kuman Hemophilus
> pertussis. Batuk rejan yang juga dikenal sebagai "batuk seratus hari" atau
> kinkhoest berlangsung selama dua bulan lebih, kalau tidak diobati dengan
> baik. Gejalanya mirip influenza, yaitu batuk dan pilek ringan serta
> menurunnya nafsu makan, yang berlangsung kira-kira 1 - 2 minggu.
> 
>             Bayi dan balita, menurut dr. Anies, termasuk kelompok yang
> paling sering menderita batuk rejan. Jika batuk ini tak diobati dengan
> baik,
> dikhawatirkan akan terjadi komplikasi. Agar tidak tertular, jauhkan anak
> dari penderita batuk rejan. Pencegahan utama, tulis dr. Anies, adalah
> pemberian vaksinasi DPT sebanyak tiga kali. Suntikan ulangan diberikan
> satu
> tahun setelah suntikan dasar ketiga dilakukan. Vaksinasi DPT yang pertama
> telah dianjurkan bagi bayi yang berusia tiga bulan.
> 
>             Influenza sebenarnya bukan penyakit berbahaya. Disebabkan
> sejenis virus, penyakit ini umumnya menyerang sebagai wabah dan akan
> berlangsung selama 3 - 4 hari. Jarang menimbulkan komplikasi, sekalipun
> disertai demam tinggi. Namun, kalau daya tahan tubuh penderita menurun,
> maka
> infeksi sekunder, seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga atau
> sinusitis, dapat muncul. Jika ini terjadi, anak segera dibawa ke dokter.
> 
>             Untuk mengatasinya, anak perlu cukup istirahat dan diberi
> cukup
> cairan. Sari buah atau air bisa untuk mengganti cairan yang hilang karena
> berkeringat. Kopi, teh, dan susu tidak dianjurkan. Setiap tiga atau empat
> jam sekali, suhu tubuh anak diperiksa. Jika suhu naik mencapai lebih dari
> 38oC dan tidak turun dalam waktu 36 jam, segera bawa ke dokter.
> 
>             Anak-anak pun sering menderita selesma dan pilek, lebih-lebih
> bila daya tahan tubuh anak kurang baik. Anak yang mengalami pilek akibat
> virus ini perlu diajari mengeluarkan lendir dalam hidungnya untuk mencegah
> terjadinya penumpukan lendir yang dapat mengganggu organ lain, misalnya
> telinga.
> 
>             Dalam kondisi seperti ini, anak perlu banyak istirahat dan
> makan
> menu bergizi. Sari buah segar baik untuk penderita penyakit ini. Bila suhu
> tubuh meningkat, anak dapat diberi obat penurun panas atau kompres dingin
> untuk mencegah kemungkinan timbulnya kejang.
> 
>             Gondong juga kerap diderita anak-anak. Penyebabnya sejenis
> virus
> yang menyerang kelenjar ludah, yaitu parotid kelenjar ludah besar di depan
> telinga. Sering pula terjadi pada kelenjar di bawah rahang dan biasanya
> kedua sisi yang terkena.
> 
>             Beristirahat di tempat tidur dapat mengurangi kemungkinan
> terjadinya komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Tidak berlaku pantangan
> makanan dan minuman, tapi makanan yang lunak dan mudah dicerna sangat
> dianjurkan. Makanan seperti agar-agar, serikaya, sup kaldu, dan sayuran
> yang
> dihaluskan, baik bagi penderita gondong. Perlu cukup minum untuk
> menggantikan cairan yang keluar melalui keringat.
> 
>             Dokter biasanya memberikan obat penurun panas dan penghilang
> rasa sakit yang diminumkan selama gejala penyakit masih ada. Bila anak
> merasa kepala maupun buah zakarnya sakit, perut dan daerah kemaluan terasa
> nyeri, segera dibawa ke dokter.
> 
>             Sedia obat sebelum sakit
> 
>             Apa yang mesti dilakukan agar anak tidak mudah terserang
> penyakit? "Ya, tergantung penyakitnya. Agar anak kita tidak terserang
> batuk-pilek, hindarkan anak dari penderita batuk-pilek," ujar Dr. Kishore.
> 
>             Untuk mencegah diare, saran Dr. Kishore, jangan makan jajanan
> dari luar yang kurang terjamin kebersihannya. Bagi bayi, botol susu harus
> disterilkan. Yang paling penting menjaga kebersihan. "Yang sering terjadi,
> dot jatuh dan dipasang kembali karena baby sitter malas mencucinya. Atau,
> susu sudah berjam-jam diminumkan lagi," ujarnya. Hal-hal demikian banyak
> terjadi terutama pada keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah
> sekali,
> atau tinggi sekali, yang menyerahkan perawatan anak sepenuhnya pada
> pengasuh
> bayi.
> 
>             Dalam kotak obat keluarga sebaiknya tersedia jenis obat anak,
> seperti obat turun panas dan antidiare. Juga jenis obat lain berdasarkan
> kasus demi kasus yang biasa diderita anak. Misalnya, untuk anak yang
> sering
> kambuh asmanya, perlu disediakan obat cadangan dengan resep dokter untuk
> persediaan kalau asmanya timbul.
> 
>             Dalam pemeliharaan kesehatan anak, pemenuhan gizi berpengaruh
> terhadap kesehatan dan daya tahan anak. "Kalau gizi baik, risiko anak
> terkena penyakit berkurang. Kalaupun terkena kuman, karena daya tahan
> tubuhnya bagus, ia tidak sampai sakit, tapi hanya berupa gejala. Misalnya,
> diare sebentar kemudian diare itu hilang," jelas Dr. Kishore.
> 
>             Daya tahan tubuh, yang dikenal sebagai immunoglobulin berasal
> dari protein. Kalau tidak ada protein, tidak akan terbentuk faktor daya
> tahan tubuh. "Jadi, ada korelasi langsung antara gizi dan daya tahan
> tubuh.
> Semakin buruk gizinya, semakin jelek daya tahan tubuhnya, semakin sering
> terinfeksi, semakin turun nafsu makannya, dan semakin turun lagi daya
> tahan
> tubuhnya. Semua menjadi seperti lingkaran setan," tutur Dr. Kishore.
> Itulah
> pentingnya dilakukan imunisasi pada anak.
> 
>             "Menu ideal untuk bayi dan anak balita adalah yang seimbang.
> Mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang sesuai
> dengan kebutuhan anak," katanya.
> 
>             Yang pasti, makanan untuk balita harus cukup energi dan semua
> zat gizi sesuai dengan umur. Semua gizi esensial harus cukup. Kebutuhan
> energi bayi dan anak relatif lebih besar daripada orang dewasa, karena
> pertumbuhannya yang pesat. Demikian pula kebutuhan protein balita relatif
> lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Protein merupakan sumber
> asam
> amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yakni untuk
> pertumbuhan dan pembentukan protein serum, hemoglobin, enzim, dan
> antibodi.
> Juga untuk menggantikan sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam
> basa cairan tubuh dan sumber energi.
> 
>             "ASI (Air Susu Ibu) tetap merupakan yang paling penting bagi
> bayi dan anak balita," tegas Dr. Kishore. Selain penting selama masa
> anak-anak, ASI juga sebagai makanan utama bayi. "Di samping itu juga
> murah,
> aman, higienis, dan sangat membantu pertumbuhan bayi," tegasnya.
> 
>             Produksi ASI sampai hari kelima, yang disebut kolostrum
> (cairan
> kental kekuningan), sangat baik bagi bayi. Ia mengandung banyak antibodi,
> protein, mineral, dan vitamin A. Yang jelas, kata Kishore, ASI merupakan
> makanan terbaik yang tak tergantikan oleh segala bentuk makanan lain, baik
> susu formula, food supplement, ataupun suplemen vitamin. Tetapi, susu
> formula diperlukan untuk bayi-bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI.
> Misalnya, ketika ibu sakit dan produksi ASI tidak mencukupi.
> 
>             Jadi, bukan berarti anak balita tak boleh sama sekali memakai
> susu formula atau PASI (pengganti air susu ibu). "Kalau ASI memang tidak
> cukup, ya harus ditambah susu formula. Tapi kalau cukup, berikan ASI
> selama
> minimal empat bulan, yang dikenal sebagai pemberian ASI eksklusif, tanpa
> makanan tambahan," jelas Kishore.
> 
>             Dalam jumlah cukup, ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi
> selama 3 - 4 bulan pertama. Setelah empat bulan, bayi perlu menu pelengkap
> atau tambahan (selain ASI atau PASI) karena kebutuhan gizi bayi meningkat,
> dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi ASI. Tapi bukan berarti pemberian ASI
> dihentikan. Bahkan ASI dianjurkan tetap diberikan sampai anak berusia dua
> tahun. Tentu saja, kalau ASI masih diproduksi.
> 
>             Dalam susu formula sudah terdapat asam amino esensial, asam
> lemak tak jenuh esensial, dan vitamin untuk kebutuhan sehari-hari. "Jadi,
> nggak perlu tambahan. Tambahan vitamin baru diberikan kalau ada gejala
> defisiensi vitamin. Atau, ketika muncul tanda-tanda malas makan, vitamin
> diberikan untuk merangsang nafsu makan anak," tuturnya.
> 
>             Kalau susu formula diberikan sesuai kebutuhan, defisiensi tak
> akan terjadi. Bahkan, kalau sudah memperoleh menu makanan seimbang, tanpa
> susu formula pun anak tidak perlu lagi vitamin tambahan. Karena dalam menu
> yang seimbang itu sudah terdapat vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh.
> (A.
> Hery Suyono)
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
> http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/
> 
> --------------------------------------------------------------------------
> "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
> Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
> http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
> 
> 
> 

Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet


Kirim email ke