by Edwin Kiester, Jr. and Sally Valente Kiester.

Bagaimana kita membiasakan anak untuk berpikir secara kritis?

1. Analisa cara berpikir anda sendiri. 
Keseluruhan proses pengajaran anak untuk berpikir secara kritis, diawali 
dengan cara berpikir anda sendiri. Anak yang pandai tidak berarti pasti 
pemikir yang baik. Kenyataannya, bisa saja anak yang pandai bukan pemikir 
yang  baik, karena mereka terbiasa memberikan jawaban dengan cepat, sedangkan 
anak yang lebih lambat memberikan jawaban -atau bahkan pelamun-seringkali 
memberikan pemikiran yang lebih mendalam.

2. Mulai sejak dini.
Perumpamaan atau pertanyaan2 yang diawali dengan "seandainya", memberikan 
kemungkinan yang tidak terbatas untuk respon, tidak ada benar atau salah. 
Bersamaan dengan membacakan buku kepada anak, timpali banyak pertanyaan, 
sehingga anak akan terbiasa untuk berpikir.

3. Beri anak situasi untuk mereka berpikir.
Ajak anak ke museum, membaca bersama, atau melihat televisi bersama, dan 
kemudian memberikan pertanyaan mengenai apa yang baru dilihat dan didengar.
Jangan kesempatan pergi ke museum hanya untuk mengamati /mengagumi apa yang 
ada, lontarkan pertanyaan "Bagaimana seandainya dinosaurus kembali ada di 
bumi lagi?" 

4. Sertakan seluruh keluarga.
Kebiasaan berpikir yang baik paling tepat diawali dari seluruh keluarga. Beri 
anak-anak kesempatan untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. 
Anak-anak mempunyai kecenderungan untuk tidak sabar dan tidak mendengarkan, 
sehingga kebiasaan untuk mendengarkan ini dapat membuka pandangan mereka, 
bahwa orang lain dapat mempunyai pendapat yang berbeda, dan pedapat yang 
mereka miliki tidak selalu benar.

5. Berusaha ber-empathy
Ajarkan anak untuk berpikir bagaimana perasaan orang lain, berimajinasi untuk 
menempatkan diri pada situasi orang lain.

6. Sertakan humor
Tidak ada cara yang lebih manjur dalam mengajar anak-anak selain disisipkan 
humor. Juga lontarkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat 'aneh', seperti: 
"Bagaimana seandainya semua mobil berwarna kuning?", coba untuk melihat segi 
positif dan negatif dari situasi tersebut, misal dengan jawaban "Lebih mudah 
untuk mengecatnya (+) dan lebih susah untuk menemukan mobil kita 
masing-masing( - ).

7. Buatlah jurnal.
Beri dorongan anak untuk membuat jurnal, baik dalam tulisan, maupun dalam 
gambar ketika anak masih belum bisa menuangkannya dalam tulisan/kata-kata. 
Proses ini adalah proses berpikir, yang dapat berguna sekali pada masa 
depannya.

Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet


Kirim email ke