> ----- > > > >> Source: suara pembaruan, friday, 18 June 1999) > >> Ancaman Dioksin Bagi Kesehatan Manusia > >> Oleh: FG Winarno > >> Dunia perdagangan dan industri pangan digoyang secara kencang oleh > >> kasus kontaminasi dioksin yang mulai merebak dari daratan Eropa, > >> khususnya dari Belgia, Belanda dan sekitarnya. Kontaminasi dioksin > >> telah melanda produk daging, susu, telur, dan ikan, sehingga negara > >> pengimpor produk-produk tersebut telah melakukan pencegahan dengan > >> melarang impor serta penyebaran dan pemasaran produk tersebut kepada > >> masyarakat di berbagai toko swalayan di kota-kota besar di dunia. > >> Singapura relatif cepat bertindak dan tanggap menanggapi ancaman > >> dioksin tersebut. Di Indonesia sendiri, pemerintah, melalui Direktorat > >> Jenderal POM pada pertengahan Juni, telah juga melakukan hal yang sama > >> yaitu melarang impor daging dari Belgia dan negara sekitarnya. > >> Meledaknya kasus keracunan dioksin, mirip kasus keracunan DDT yang > >> menggemparkan dunia di tahun 1960-an. EPA (Environment Protection > >> Agency) Amerika Serikat mengungkapkan, dioksin dianggap begitu > >> berbahaya sehingga tidak ada kadar yang dianggap "aman" ekspose > >> dioksin bagi manusia. > >> Dioksin, dianggap sebagai senyawa organik hasil ulah manusia yang > >> paling beracun. Keracunannya hanya menempati nomor dua setelah > >> keracunan limbah radioaktif yang mengerikan itu. > >> Apa Itu Dioksin? > >> Dioksin adalah nama senyawa yang diberikan pada suatu kelompok senyawa > >> kimia yang bersifat super-toxic, yang jumlahnya ratusan, yang > >> keberadaannya sangat mengganggu dalam lingkungan hidup. Senyawa > >> dioksin yang paling beracun adalah 2, 3, 7, 8 > >> tetraklorodibenzon-p-dioksin atau TCDD. Daya keracunan dari senyawa > >> dioksin lainnya seperti PCB (Poliklorit Bifenils) yang bertingkah laku > >> menyerupai dioksin, diukur dan disetarakan secara relatif terhadap > >> TCDD. > >> Dioksin terbentuk secara tidak sengaja sebagai produk samping dari > >> proses industri kimia yang melibatkan klorin, termasuk di dalamnya > >> proses pembakaran sampah insinerasi, produksi samping industri > >> pembuatan pestisida dan pulp serta proses pemutihan (bleaching) > >> kertas. Dioksin merupakan senyawa racun utama yang terdapat dalam > >> Agent Orange, yang ditemukan pada Love Canal di Niagara Fall, Amerika > >> Serikat, yang mengakibatkan penduduk setempat berbondong-bondong > >> meninggalkan daerah tersebut. > >> Dioksin dibentuk sewaktu terjadinya pembakaran senyawa yang berbasis > >> klorin dengan hidrokarbon. Dalam praktiknya, sumber kontaminasi utama > >> dari dioksin berasal dari lingkungan yaitu sebanyak 95 persen berasal > >> dari insinerator hasil pembakaran limbah atau sampah yang mengandung > >> klorin. > >> Sumber utama ekspose dioksin bagi kesehatan manusia berasal dari bahan > >> pangan. Karena dioksin bersifat larut dalam lemak, maka terakumulasi > >> dalam pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya. Kandungan dioksin > >> tersebar (97,5 persen) ke dalam produk pangan secara berurutan > >> konsentrasinya yaitu daging, produk susu, susu, unggas, daging babi, > >> daging ikan, dan telur. Pada daging ikan saja, dioksin dapat > >> terakumulasi dalam rantai pangan, sehingga tingkat kadar dioksinnya > >> mencapai 100.000 kali dari kadar dioksin yang terdapat dalam > >> lingkungan sekitarnya. > >> Dioksin dikenal sebagai senyawa hidrofobik (tidak akur dengan air). > >> Artinya bila dioksin berada di air, akan menghindari air dan mencari > >> tempelan atau masuk ke dalam tubuh ikan. Demikian juga halnya > >> mekanisme cara pencemaran pada binatang liar. Dioksin akan mencari > >> binatang untuk ditempeli dan dimasuki. > >> Yang sangat disayangkan, manusia tidak memiliki piranti dan mekanisme > >> yang mampu memusnahkan dioksin di dalam tubuhnya dan membiarkan saja > >> pecah sendiri menurut waktu paruh pemecahan secara alamiah (chemical > >> half time). > >> Para wanita, di pihak lain memiliki daya dan kemampuan khusus untuk > >> mengeluarkan dioksin dari tubuhnya yaitu dengan cara melepaskan > >> dioksin keluar tubuh melalui dua cara yaitu dilepaskan melalui > >> plasenta masuk ke dalam janin yang sedang tumbuh. Yang kedua, dioksin > >> pada wanita sedang menyusui berada dalam ASI (air susu ibu), yang > >> dilepaskan bila sedang menyusui bayinya sehingga sangat membahayakan > >> sang bayi itu sendiri. > >> > >> Kadar dioksin yang disampaikan oleh > >> EPA (USA) dalam satuan pg/hari > >> > >> Daging 38 Ikan 7,8 > >> Produk susu 24 Telur 4,1 > >> Susu sapi 17,6 Pernapasan 2,2 > >> Unggas 12,9 Tanah 0,8 > >> Daging babi 12,2 Air tidak ada > >> > >> Total ekspose sekitar 119 pg/hari; pg = pycogram = 10 pangkat -12 gram > >> > >> Seperti halnya dengan pestisida DDT, dioksin terakumulasi dalam > >> sel-sel lemak ternak, dan kemudian muncul di dalam daging dan susu. Di > >> alam lingkungan, dioksin "tahan banting" tidak mudah rusak dan > >> dikeluarkan dari tubuh secara sangat lamban. > >> Dioksin merupakan ancaman yang sangat serius bagi kesehatan manusia, > >> karena pengaruh negatifnya sudah dapat dicapai hanya pada dosis yang > >> sangat rendah yaitu beberapa part per trillum dalam lemak tubuh kita. > >> Dioksin merupakan senyawa yang mampu mengacaukan sistem biologis > >> hormon, yaitu dengan cara bergabung dengan kaseptor hormon, sehingga > >> mengubah fungsi dan mekanisme genetis dari sel, dan mengakibatkan > >> pengaruh yang sangat luas, yaitu dari timbulnya kanker, sampai mampu > >> menurunkan daya kekebalan tubuh serta kekacauan sistem urat saraf, > >> keguguran kandungan, malahan dapat berakibat cacad kelahiran (birth > >> deformity). Dioksin secara langsung mampu menurunkan sel B dan secara > >> tidak langsung menurunkan jumlah sel T yang berperan dalam daya > >> kekebalan tubuh. > >> Karena mampu mengubah fungsi genetika sel, jadi dapat menyebabkan > >> timbulnya penyakit genetis dan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak. > >> Dalam hal dioksin, tidak ada dosis threshold. Dalam konsentrasi > >> terendah pun mampu menyebabkan kerusakan. Tubuh kita tidak memiliki > >> mekanisme untuk menanggulanginya. > >> Dari hasil evaluasi EPA (1994), telah dikonfirmasikan bahwa dioksin > >> merupakan senyawa organik yang paling beracun yang manusia pernah > >> ketahui, pengaruhnya sangat negatif terhadap risiko kesehatan, bahkan > >> dengan dosis yang sangat kecil yaitu 10-15 ppt (part per trillion), > >> yang terakumulasi selama hidup. Berdasarkan hal tersebut, EPA > >> menetapkan dosis dioksin yang masih "dapat diterima" adalah sekitar > >> 0,006 pikogram (seper juta-juta gram) per kilogram berat badan, atau > >> sekitar 0,40 pikogram untuk seorang dewasa. > >> Dioksin sangat jarang terdapat dalam alam, sebagian besar dioksin > >> berasal dan datang dan bersumber dari manusia. Sejarah mengapa dioksin > >> mulai terakumulasi ke dalam lingkungan hidup yaitu ketika founder > >> perusahaan Dow Chemical (Midland, Michigan) menemukan suatu cara > >> membelah molekul garam dapur (NACl) sehingga pecah menjadi atom-atom > >> natrium dan atom klorin. > >> Dengan demikian, hal itu menjadi tonggak sejarah pertama kali manusia > >> mampu menghasilkan jumlah klorin bebas secara besar-besaran. Disebut > >> klorin bebas karena tidak melekat pada senyawa atau atom lain. Pada > >> awalnya, mereka kebingungan mau diapakan klorin bebas tersebut, yang > >> merupakan limbah yang tidak tahu kegunaannya dan bersifat berbahaya. > >> Namun tidak lama kemudian, mereka menemukan pemanfaatan limbah > >> tersebut menjadi produk yang berguna dengan cara menempelkan atom-atom > >> klorin pada molekul petrokimia hidrokarbon, dan akibatnya, selama > >> tahun 1930-1940-an terciptalah berbagai produk klorinat-hidrokarbon. > >> Lahirnya senyawa baru tersebut, mampu meningkatkan perkembangan > >> berbagai produk jenis pestisida yang saat ini berkembang mendampingi > >> kehidupan manusia, di samping berkembang pula berbagai jenis pelarut, > >> serta plastik yang dapat dihasilkan dari klorin bebas tersebut. > >> Sangat disayangkan, pada saat klorinat-hidrokarbon tersebut diproses > >> di pabrik, atau dibakar dalam insinerator, terbebaskan produk hasil > >> samping yang sangat tidak dikehendaki, yaitu dioksin, suatu jenis > >> keluarga senyawa kimia beracun yang paling beracun yang pernah > >> dipelajari dan diketahui manusia. > >> Seirama dengan kemajuan industri dan penggunaan bahan organik yang > >> terklorinasi dan plastik (PVC), herbisida dan insektisida di suatu > >> negara, maka dalam tubuh manusia setempat semakin tinggi kandungan > >> dioksinnya. Selama 40 tahun terakhir, seperti kita ketahui, > >> perkembangan jenis industri tersebut di atas memang terasa sangat > >> dramatis. > >> Suatu contoh, ternyata lingkungan hidup kita dikitari serba plastik > >> PVC, mulai dari phonograph records sampai penutup tempat duduk mobil, > >> insulasi kawat listrik, botol-botol sampo, sampai tas tangan, > >> pipa-pipa air dan wall paper, sebagian benda-benda tersebut terdiri > >> dari senyawa PVC atau senyawa organik yang terklorinasi. Bila senyawa > >> tersebut dimanufaktur atau dibakar, terbentuklah dioksin sebagai > >> produk samping. > >> Pada 20 tahun terakhir, masyarakat mulai membakar sampah-sampah > >> keluarga, demikian halnya dengan sampah industri serta sampah medis, > >> dibakar bersama dalam insinerator. Dioksin yang terbentuk selama > >> pembakaran, masuk ke dalam udara bersama abu-abu yang beterbangan, > >> kemudian mengendap pada tanaman, kebun-kebun tanaman pangan, kemudian > >> dikonsumsi oleh ternak, sapi, babi, dan ayam akhirnya dikonsumsi > >> manusia. Di samping itu, dioksin yang jatuh dari udara masuk ke dalam > >> danau, sungai, dan laut. > >> > >> Apa Yang Diperlukan? > >> Apakah masyarakat perlu resah, dengan timbulnya kasus dioksin? Berikut > >> kami sampaikan data dan informasi dari negara maju, khususnya Amerika > >> Serikat sebagai pertimbangan. Daging ternak, terutama daging sapi dan > >> babi termasuk daging yang paling tinggi kandungan dioksinnya. Karena > >> alasan usaha mengurangi konsumsi produk tersebut, dilihat dari segi > >> keamanan pangan dianggap langkah bijaksana. Meskipun daging ayam > >> memiliki kadar dioksin terendah, tetapi masih cukup bermakna dalam > >> mengganggu kesehatan manusia. Yang jelas produk nabati, seperti tahu, > >> tempe, biji-bijian, kacang-kacangan masih dianggap paling praktis dan > >> aman karena biasanya tidak terkontaminasi oleh dioksin. > >> Bila ingin mengkonsumsi susu, pilihlah mengkonsumsi susu skim (non > >> fat), hindari semua produk susu yang penuh lemak, seperti mentega, > >> keju dan ice-cream. Untuk golongan menengah ke bawah hal itu sudah > >> tiap hari dilakukan. > >> Hindarkan diri dari sentuhan bahan organik yang mengandung "kloro" > >> yang dapat dikenali dari bagian namanya seperti pengawet kayu > >> pentoklorofenol, yang barangkali merupakan salah satu bahan kimia yang > >> terdapat dalam alat rumah tangga yang tinggi potensinya dalam > >> kandungan dioksin. Hindarkan chlorine bleach product (sodium > >> hipoklorit), gunakan kertas yang tidak di-bleach. > >> Mainan anak yang terbuat atau dikemas dalam PVC (label V atau > >> #3-plastic) sebaiknya dihindarkan dari anak. Mainan anak yang > >> mengandung beads PVC, sering menyebabkan penyakit kanker dari uap > >> vinilklorit yang diproduksi, produk tersebut sering juga > >> terkontaminasi dioksin. Hindarkan dari penggunaan saran wrap, atau > >> cling-type plastic wrap. Kini banyak pembungkus aman yang disebut > >> non-chlorinated plastic. > >> Disarankan agar mencuci semua buah-buahan dan sayuran untuk membuang > >> residu pestisida klorofenol. Hindarkan diri dari deodorant soap, atau > >> yang mengandung triklosan, suatu senyawa klorofenol. Salah satu usaha > >> untuk mereduksi ancaman dioksin adalah cegah pembakaran sampah, > >> pelarangan industri manufaktur PVC dan senyawa kimia klorinat lain. > >> Tekan dengan peraturan pemasaran produk-produk yang berpotensi tinggi > >> terkontaminasi dioksin. > >> Sebagai langkah preventif, larangan Dirjen POM terhadap impor produk > >> daging, > >> ayam dan telur dari Eropa, perlu mendapat dukungan oleh mereka yang > >> peduli > >> terhadap keamanan pangan dan hidup sehat. Pemerintah pasca-pemilu > >> diharapkan > >> lebih peduli dan serius terhadap keamanan pangan bagi manusia.*** > >> > >> > >> > >> Penulis adalah Guru Besar IPB, Bogor > >> > >> > >> > >> ---------------------------------------------------------------------- > >> - > >> WEB--> > >> http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-ayahbunda > >> SUBSCRIBE--> To: [EMAIL PROTECTED], Isi/Body: kosong > >> UNSUBSCRIBE--> To: [EMAIL PROTECTED], Isi/Body: > >> kosong > > > -----BEGIN PGP SIGNATURE----- > Version: PGPfreeware 6.0.2i > Comment: Never try to SPAM me, don't even think! > > iQA/AwUBN21oez3XQAkgJkVVEQKxQACeJ/qF3wQrSggZ6OlvG8bo7WU9gD0AoLE5 > TnIT2uus/22Ex5Qjoq8r1+mX > =L+Pz > -----END PGP SIGNATURE----- > > > Alex K. Anwar > ============= > "Resistance is futile!" (oh well, what will happen if Borg meet ID4's > alien?) > 1999.172 > > > Indonesian Catholic Community Mailing List > Maintained by Alex K. Anwar <[EMAIL PROTECTED]> > Visit our homepage at http://www.incanity.or.id/ > To unsubsribe from this list, please contact the maintainer. > > > -----Original Message----- > From: Ngarto > Sent: Friday, June 18, 1999 10:07 PM > To: Teknologi > Cc: > Subject: RE: [balita-anda] Perlukah vitamin penambah > nafsu makan? > > > Mbak Rina, > Anda bisa mencoba temu hitam (curcima aeruginosa) untuk merangsang nafsu > makan anak. Resep ini sudah dikenal sejak lama di Indonesia. Cara > membuatnya: sediakan 10 gram temu hitam segar, > 10 gram daun pepaya, 1 gram daging pala, madu, atau gula aren secukupnya. > Lalu, temu ireng, daun pepaya, dan daging pala dihaluskan, lalu diseduh > dengan air mendidih. Setelah dingin, ditambahi madu atau gula aren. Jamu > itu > dicekokkan ke mulut anak setelah dibungkus kain bersih (karena rasanya > pahit). Sari temu ireng diberikan pada pagi hari sebelum sarapan. Demikian > informasi dari saya, yang saya rangkumkan dari kumpulan artikel Psikologi > Anak, halaman 115. > > Selamat mencoba, > Ngarto Februana (Jakarta) > japri: mailto: [EMAIL PROTECTED] > http://www.geocities.com/Athens/Troy/5255 > > ---------- > From: Teknologi > Sent: 18 Juni 1999 15:52 > To: PJ; Yuyuk; Ngarto; Reko; Ihsan; Imam; Dhani; Dani; Yemmy; Lina > Subject: FW: [balita-anda] Perlukah vitamin penambah nafsu makan? > Sensitivity: Personal > > > > -----Original Message----- > From: Rina Budiastuti > Sent: Friday, June 18, 1999 9:22 AM > To: '[EMAIL PROTECTED]' > Cc: > Subject: [balita-anda] Perlukah vitamin penambah > nafsu makan? > > > Anak saya, 22 bulan, sangat sulit sekali makannya. Padahal saya sudah > berusaha untuk memvariasikan menu makanannya dan juga berusaha tidak > memberikan susu sebelum waktu makan, tetapi dia selalu minta susu jika > disuruh makan. Makanan yang masuk seringkali hanya enam suap nasi > setelah itu dia melakukan gerakan tutup mulut. > Saya telah mencoba berbagai vitamin yang katanya bisa untuk menambah > nafsu makan seperti Seven Seas Liquid, Kiddy sirop dsb. Tapi tetap saja > tidak efektif. > Saya ingin bertanya pada rekan-rekan milis berbahayakan pemberian > vitamin yang terus menerus tersebut, tanpa ditunjang masuknya makanan > yang cukup. Saya khawatir perkembangan fisik dan otaknya terganggu. > Bagi rekan milis yang punya pengalaman balita yang susah makan mohon > berbagi info dengan saya. Perlu diketahui berat badan anak saya sejak > lahir memang kecil (berat lahir 2,6 kg, berat sekarang + 13 kg) > > Terima kasih, > Rina Budiastuti > > Kunjungi: > http://www.balita-anda.indoglobal.com > > -------------------------------------------------------------------------- > "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" > Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet > > > > > > > > Kunjungi: > http://www.balita-anda.indoglobal.com > > -------------------------------------------------------------------------- > "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" > Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet > > > > Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com -------------------------------------------------------------------------- "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet