Ibu Dian....
kebetulan rekan sekantor saya mempunyai problem yg sama dgn ibu....
dan maaf kalau saya mem-forwardkam email ibu ke beliau untuk minta masukan.
berikut tanggapan beliau.
> ----------
> From:         Azweri
> Sent:         Tuesday, August 03, 1999 2:40 PM
> To:   Desritayanti
> Subject:      RE: [balita-anda] Tidak perdulian
> 
> Bu.. sarankan saja utk dibawa ke Dokter Psikiater anak, memang sepertinya
> ada kemungkinan autis karena ciri-cirinya tidak mau peduli kalau
> dipanggil, semakin cepat tentu semakin baik agar bisa segera diobati.
> Salah satu dokter Psikiater anak yang terkenal adalah Dr Melly di
> Ongkomulyo Medical Center.
> 
> ----------
> From:         Desritayanti
> Sent:         Tuesday, August 03, 1999 2:08 PM
> To:   Azweri
> Subject:      FW: [balita-anda] Tidak perdulian
> 
> Pak...kira-kira problem ibu dian (anggota balita anda) ini, masuk dalam
> kategori autism seperti putra bapak nggak ya...??? soalnya ciri-cirinya
> kalau nggak salah ingat hampir sama dengan anak Pak Azweri.
> Kalau iya tolong kasih masukan tindakan apa yg sebaiknya dilakukan atau
> tindakan apa yg telah pak Azweri lakukan untuk anak Bapak (biar langsung
> saya forward-kan penjelasan dari Bpk). Makasih Pak... 
> 
> ----------
> From:         Dian Soedharyo[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         Monday, August 02, 1999 10:35 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [balita-anda] Tidak perdulian
> 
>      Sahabat netters,
>      
>      Anak saya (baru satu) lelaki berumur 23 bulan. Mungkin masalah saya 
>      dapat dibantu oleh sesama rekan netters yang lain. Perkembangan 
>      tubuhnya bagus, kemampuan mengingatnya pun sangat memuaskan sekali
> dan 
>      dia sehat. Tapi anak saya tidak pernah perduli kalau dipanggil 
>      namanya. Dia tidak tuli, loh. Sampai-sampai kalau mau
> mengingatkannya, 
>      kami harus berteriak dan membentaknya. Tapi dia tetap tidak perduli. 
>      Kalau dia sedang bermain-main, dia bisa asyik sendiri sampai 
>      berjam-jam. Tidak mau makan, tidak mau minum, dipanggil juga tidak 
>      menoleh. Ahasil cara mengalihkan perhatiannya ya mau gak mau
> diangkat. 
>      Akibatnya dia bisa ngambek. Saya mengerti, bahwa anak kecil suka 
>      berkhayal. Tapi bukankah itu terjadi pada balita dan bukan batita 
>      seperti anak saya?
>      
>      Saya dan suami tidak pernah melarangnya melakukan sesuatu. Kami jadi 
>      harus rajin mengikuti dia dan mengawasinya dari dekat. Kalau 
>      kebanyakan dilarang, kami takut dia tidak pintar-pintar. Apakah
> karena 
>      kami membebaskannya lantas dia jadi begitu? Ataukah itu normal?
> Apakah 
>      kalau didiamkan akan berkembang menjadi sifat yang lebih buruk? Mohon
> 
>      kami dapat dibagi pengalaman dari rekan netters yang lain. Thanks
> 
> 
> Kunjungi:
> http://www.balita-anda.indoglobal.com
> "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
> 
> ------------------------------------------------------------------------
> Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
> EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

------------------------------------------------------------------------
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke