> ------- Forwarded Message
> From: Muhammad Gempita <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Cc: 
> Subject: [elektro-ui] FW: FW:  Pil BK Merenggut Ingatan 
> Date: Fri, 8 Oct 1999 09:34:41 +0700 
> 
> 
> 
> 
> fyi...
> 
> 
> 
> From: Ifa Indra [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> <mailto:[mailto:[EMAIL PROTECTED]]>  
> 
> Pil BK Merenggut Ingatan Anakku
> (Ummi Online) 
>  
> Maraknya peredaran NAZA (narkotik dan zat aditif) membuatku terhenyak. 
> Pil
> BK menghancurkan impianku pada buah hatiku tercinta. 
> Oi adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia lincah dan pintar di
> sekolahnya. Sungguh, tak sedetikpun dalam otakku mengira anakku yang 
> cantik
> ini terperangkap dalam jerat pil-pil setan, apalagi ia masih murid SD 
> kelas
> dua di Tangerang. Kami sendiri, Insya Allah berasal dari keluarga
> baik-baik. Walau aku bekerja, aku tetap memperhatikan mereka. Kalau 
> perlu
> setiap jam aku telepon untuk sekadar menanyakan kondisi mereka. 
> Aku mengetahui Oi menjadi penggemar pil itu setelah aku dipanggil pihak
> sekolah. Mereka menanyakan kenapa Oi sering mengantuk jika di kelas dan
> daya ingatnya sangat lemah belakangan ini. Matanya juga memerah. Aku 
> kaget,
> sepengetahuanku Oi selalu berangkat tidur di bawah jam 21.00. Akupun
> menanyakannya. 
> "Oi, kata bu guru, Oi suka mengantuk di kelas, kenapa sayang?" Oi 
> tersenyum
> lugu. "Enggak tahu, mah.Oi ngantuk aja habis minum vitamin C yang Oi 
> beli
> di tukang agar-agar. Vitaminnya enak loh, mah, Oi beli tiap hari," tutur 
> Oi
> polos. "Berapa harganya, Oi?" tanyaku penasaran. "Cepek, mah." "Coba 
> mamah
> lihat vitaminnya?" Oi menyodorkan plastik kecil berisi satu butir pil
> berwarna kuning pucat. Sepintas seperti vitamin C yang disukai 
> anak-anak.
> Kucicipi sedikit. Rasanya aneh. Manis tapi ada pahit sedikit. Rasa
> keibuanku mulai curiga. "Apa ini?"  
> Kuperhatikan fisik Oi. Tak ada perubahan berarti. Hanya memang mata itu
> tidak bersinar seperti biasanya. Sedikit redup. Tanpa ba bi bu lagi, 
> segera
> kubawa Oi ke dokter anak langganan kami. Kuserahkan pil itu untuk 
> diteliti.
> Baru sebentar meraba dan sepintas melihat, sang dokter mengernyit 
> dahinya.
> "Maaf Bu, ini pil BK, darimana ibu mendapatkannya?" tanya dokter itu
> pelahan. Aku terperangah. Walau suara itu pelan, tapi bagiku seperti
> halilintar di siang bolong. Ya...Allah buah hatiku mengkonsumsi pil 
> laknat
> itu. Aku menangis, tak kuasa mendengar berita itu. "Tenang, bu. Saya 
> akan
> periksa anak ibu sampai sejauh mana ketergantungannya," hibur dokter. 
> Berdasarkan tes dokter, anakku belum sampai kecanduan, hanya 
> kecenderungan
> ada. Anakku harus menjalankan terapi dan pengobatan karena efek pil itu
> menyerang otak atau ingatan Oi. Atas kasus anakku, pihak sekolah mulai
> ketat terhadap jajan di luar sekolah. Ternyata bukan anakku saja yang 
> kena,
> banyak juga teman-temannya senasib. Terjerat secara tak sengaja. Aku pun
> berinisiatif, pihak sekolah bekerja sama dengan kepolisian mengadakan
> penyuluhan pada kami, seperti apa, sih jenis-jenis Naza itu dan 
> bagaimana
> jika anak kita kecanduan. Alhamdulillah, derita yang dialami anakku 
> membuka
> cakrawala berpikir para orang tua untuk lebih banyak berkomunikasi 
> dengan
> anak agar kejadian serupa tak terulang. 
> Namun, sebagai manusia, aku kadang masih tak terima atas kejadian ini.
> Apalagi jika Oi sering merengek. "Mamah, Oi mau vitamin itu, kepala Oi
> pusing." Aku mencoba menjelaskan dengan bahasa mereka. Karena memang 
> belum
> kecanduan, Oi tak berontak atau kalap. Biasanya Oi hanya minta dipeluk.
> Mungkin Oi meminta kehangatan atas keresahan yang dirasakan tubuhnya.
> Biasanya pula aku memeluknya erat-erat, menumpahkan rasa bersalahku yang
> kadang timbul padanya. Kutahan agar tangisku tak pecah sehingga 
> mengganggu
> kenyamanan yang dirasakan Oi. "Aku harus tegar, karena Oi bergantung
> padaku. Kalau aku hancur, bagaimana perasaan Oi," tekadku.  
> Dalam doaku kuberharap pemerintah mendatang menindak keras jika perlu
> pelakunya digantung seperti di Malaysia. Bayangkan mereka telah merusak
> aset bangsa yang tak ternilai yaitu anak-anak kita. Mari bersatu galang
> kekuatan melawan setan-setan NAZA yang berkeliaran di sekeliling kita.
> (Seperti yang dituturkan seorang ibu kepada Ummi) 
> ========================================================
> Any comment?
> mail to :    Teddy Indrawan <[EMAIL PROTECTED]>
> ========================================================
> 
> ------- End of Forwarded Message
> 
> 
> 
> ------------------------------------------------------------------------
> 
> eGroups.com home: http://www.egroups.com/group/muslim21
> http://www.egroups.com - Simplifying group communications
> 
> 
> 
> 
> 

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

------------------------------------------------------------------------
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke