----- Original Message -----
From: Andy Lesmana <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: 25 Nopember 1999 17:55
Subject: [IDAI-OT] Suara Pasien


Tulisan di bawah ini saya kutip dari suara pembaca detikcom tanggal 25 Nov
1999 jam 13:04 wib.
Saya tidak bermaksud untuk 'mengompori' milis ini.  Saya pikir ini adalah
satu masalah yg sebagian (besar?) kita juga mengalaminya.  Apa perlu
dibentuk Dewan Kehormatan Dokter atau Komite Peduli Pasien?

Salm,


Dokter Spesialis Tak Hargai Pasien
Lestarina Wassalam Jailani  <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Assalamualaikum w.w. Pengalaman saya beberapa kali berkonsultasi dengan
dokter spesialis di Jakarta menunjukan, mereka umumnya tidak menghormati dan
tidak menghargai pasien.
Pengalaman nyata dengan spesialis ahli jantung bertitel Prof.Dr.dr.....yang
berpraktek di rumah sakit swasta keren di bilangan Gatot
Subroto/Kuningan-Jakarta, dan spesialis gigi, maupun spesialis mata di
sebuah RS, juga rumah sakit swasta di bilangan Pulo Mas-Jakarta Timur,
mendukung komplain saya ini.
Pasien Prof.Dr tersebut diminta datang pukul 17.00-18.00 WIB, tapi
kenyataannya, munculnya sekitar pukul 21.45 WIB. Sehingga pasien diharuskan
menunggunya. Umumnya pasien mendapat giliran diperiksa setelah menunggu
lebih daripada tiga jam.
Sering setelah subuh, waktunya pun singkat, tak lebih daripada 6-8 menit
saja (sebagai "buah" telah menunggu 3 jam lebih!). Yang sehat pun menjadi
sakit karenanya. Sungguh arogan. Para suster sudah bosan diomeli pasien,
tapi tidak berdaya karena mereka diinstruksikan dokter tsb untuk meminta
pasien datang pukul 17.00 WIB.
Demikian juga dengan spesialis mata, maupun spesialis gigi di RS di Jakarta.
Janji pukul 16.00 WIB hanya janji. Begitu pasien datang pukul 16.00 barulah
dokternya dipanggil dengan pager, dan dokter berangkat dari rumah.
Tiba di rumah sakit 1-2 jam sesudahnya tanpa merasa bersalah(karena
kadang-kadang dokternya malas jika pasien hanya 1-2 orang, dan menunggu
hingga ada 3-4 pasien yang menunggu!) .
Saya berharap IDI DKI Jakarta bisa segera turun tangan menertibkan para
spesialis yang tidak berprikemanusiaan dan tidak menghargai waktu pasien,
tidak menghormati janji yang telah dibuat dengan pasien.
Pengalaman saya berkonsultasi dengan spesialis di manca negara sangat lain.
Pada jam yang ditentukan, dokter sudah siap menerima kita. Kalau pun
meleset, tidak lebih daripada 15 menit, dan dengan alasan tepat, serta
disertai permintaan maaf.
Mengapa dokter spesialis kita demikian arogan dan menganggap remeh pasien?
Apakah saya bisa mengadu ke YLKI? Siapa yang akan membela hak pasien?
Wassalamualaikum w.w.

Copyright © 1998 - 1999 detikcom Digital Life


------------------------------------------------------------------------
Accurate impartial advice on everything from laptops to tablesaws.
http://clickhere.egroups.com/click/1701



eGroups.com Home: http://www.egroups.com/group/idai-ot/
http://www.egroups.com - Simplifying group communications





Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke