10 Nama Anak Terfavorit tahun 2000  versi IBU&ANAK


Nama, seperti halnya fashion, juga punya trend. Nama yang dulu populer,
perlahan meredup, lalu hilang dan digantikan nama yang lain. Bisa juga
nama lama muncul lagi, bersama munculnya nama-nama baru. Namun,
nama-nama yang berkaitan dengan identitas agama, umumnya akan tetap
populer dan selalu dipakai orang.
Ini terbukti dari hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Tabloid
IBU&ANAK pada bulan Januari 2000. Nama Muhammad dan Annisa adalah nama
favorit yang yang pilih pembaca. (Lihat tabel). Jumlah responden dalam
jajak pendapat tersebut adalah 491 orang, dan menghasilkan 304 nama anak
laki-laki serta 346 nama anak perempuan.
Kalau dilihat dari latar belakang agama responden serta alasan pemilihan
nama anak, bisa ditelusuri, mengapa nama Muhammad dan Annisa lebih
banyak dipilih dibanding nama lainnya. Sebagian besar responden
beragama Islam (90,8%). Sebagian besar mereka juga memilih nama karena
'memiliki arti yang bagus' (43%), diikuti faktor  'agama' (36%). Baru
kemudian karena 'unik' (5,1%), 'nama tokoh favorit' dan 'peristiwa
penting saat kelahiran' (masing-masing 4,3%).
Nama yang berkaitan dengan peristiwa tertentu, misalnya pergantian
milenium, ternyata juga banyak dipilih pembaca I&A, meski untuk anak
laki-laki, nama Millenio hanya dipilih 0,6% responden (lainnya
Milleniawan, Millenika, Milenanda, dsb.).  Sementara untuk anak
perempuan, nama Millenia dipilih oleh dan 3,0% responden dan menduduki
ranking kedua.  Namun nama-nama tokoh atau public figure yang sedang
populer seperti Abdurrahman (Wahid), Amien (Rais), Mega(wati), Joshua,
Jeremy (Thomas), ternyata kurang disukai menjadi nama anak, karena
masing-masing hanya dipilih maksimal oleh 0,4% responden.
Kitab suci menjadi peringkat pertama sebagai sarana mencari nama anak
(30,8%) diikuti buku nama (27,7%). Lainnya macam-macam, mulai dari
mendapat ilham, tiba-tiba saja nemu, mereka-reka nama sendiri, dsb
(23,4%). Yang menarik, para pembaca ternyata lebih suka kalau nama si
kecil -- baik laki-laki maupun perempuan -- terdiri dari 3 kata  (56,2%
dan 58,7%). Misalnya, Muhammad Yusuf Ramadhan. Baru diikuti 2 kata
(23,4% dan 22,8%), 4 kata (11,8% dan 8,4%), dan lebih dari 4 kata (6,9%
dan 7,3%). Yang memilih 1 kata cuma 1% dan 2%.
Gabungan kata suami-istri ternyata kurang disukai (63,5% tidak suka,
36,3% suka). Alasan yang tidak suka, karena  'tidak punya arti yang
bagus' (30,1%), 'nama merupakan doa' (19,6%), 'susah digabungkan'
(11,9%), dan 'tidak ingin' (11,5%).  Sedangkan yang suka digabungkan,
alasannya karena 'paduan cinta kedua orang tua' (34,1%), 'agar selalu
ingat' (21,8%), 'cermin rasa cinta terhadap anak' (14,5%), dan
'mempererat hubungan suami-istri' (8,4%).


Jumlah responden  491 orang (89% perempuan, 11% laki-laki)
Tempat tinggal Total di 114 kota di Indonesia. Jakarta 16,7%,
Botabek-Depok 15,9%.
Usia responden  90,8% antara 21-32 tahun
Status pernikahan  Menikah, punya 1 anak (52,7%), menikah belum punya
anak (28,1%), menikah, anak lebih dari 1 (13,6%), belum menikah (5,3%),
janda/duda (0,2%).
Pendidikan  SMA (40,1%), S1 (38,5%), Akademi (17,7%), S2/S3 (1,6%), SMP
(1,4%), SD (0,4%)
Agama  90,8% Islam, Katolik dan Protestan masing-masing 3,9%, Buddha 1%,
Hindu 0,4%.
Suku responden  Jawa (61,1%), Sunda (16,9%), Tionghoa (3,7%), Sumatra
Selatan (3,5%), Padang (2,9%), Betawi (2,6%), Banjar (2,4%).
--------------------------------------------------------

Kirim email ke