Bu Silvy,

Boleh tahu nggak DSA yang ahli penyakit tropis itu siapa ?
Soalnya anak saya juga pernah seperti itu, tapi waktu itu saya kira kena
campak.
Terima kasih.

Lusie

----------
> From: Silvy Indriani <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [balita-anda] Rubella
> Date: Monday, April 10, 2000 10:01 AM
> 
> Ibu / (bapak?) Dita,
> anak saya pernah dua kali terserang demam dengue (dengue fever). Waktu
umur
> 7 bulan dan 12 bulan. Kalau tidak cepat tertolong dan terjadi perdarahan,
> dengue fever ini berkembang menjadi demam berdarah. Kebetulan dokter anak
> saya itu DSAK dan ahli penyakit tropis. Beliau paham dan tahu betul
> membedakan antara demem dengue dan rubella.
> 
> Gejalanya sama seperti anak ibu. Panas tinggi sekali, ngga turun-turun.
> Sama, diobatin pakai Proris juga plus antibiotik. Pada sakit yang
pertama,
> hasil lab-nya memang menunjukkan inveksi virus dengue. (Test darah
dilakukan
> pada saat suhu badannya sudah turun / setelah diinfus). Gejalanya malah
> pakai muntah dan beraknya cair, sering, berdarah pula. Tapi pada sakit
yang
> kedua, hasil lab-nya tidak menunjukkan inveksi virus dengue. (Test darah
> dilakukan pada saat suhu badannya masih agak tinggi). Memang ada dokter
yang
> bilang kalau suhu badannya masih tinggi, inveksi virus dengue itu tidak
akan
> terdeteksi melalui test darah.
> 
> Pada sakit yang kedua, meskipun di lembaran lab-nya tidak tertulis
inveksi
> dengue, DSA-nya tetap mengatakan itu demam dengue. Sama seperti artikel
> tentang dengue fever yang pernah saya baca di salah satu situs, DSA-nya
> menerangkan bahwa serangan virus dengue itu berlangsung selama 5 (lima)
> hari. Jadi kita harus tetap waspada sampai hari kelima. Panasnya harus
kita
> jaga betul. Termasuk gejala-gejala perdarahannya. Memang betul, setelah
hari
> kelima, suhu badan anak saya normal kembali. Setelah itu baru muncul
> bercak-bercak merahnya. Persis kan dengan gejala sakitnya anak ibu...
> 
> Menurut beliau, memang banyak dokter yang kurang jeli membedakan antara
> dengue fever dengan rubella. Yang jelas, kalau bercak merahnya itu tidak
> menimbulkan bekas kehitam-hitaman (flek hitam pada kulit), itu berarti
Demam
> Dengue. Kalau rubella (campak), bercak merahnya akan meninggalkan flek
hitam
> pada kulit. Tambahan lagi... kalau anaknya sudah diimunisasi MMR, ngga
akan
> kena campak / rubella dalam waktu dekat. Anak ibu ada bekas flek hitamnya
> ngga? Kalau ngga berbekas hitam, besar kemungkinan itu demam dengue.
> 
> Saya pernah posting mengenai gejala anak yang akan demam tinggi. Nanti
saya
> kirim lewat japri aja.
> 
> Mengenai anak yang kena campak ngga boleh dimandiin dulu dan ngga boleh
kena
> panas / angin, DSA-nya bilang itu hanya merupakan upaya pencegahan supaya
> tidak menular ke mana-mana. Boleh-boleh saja kok dimandikan ... kena
sinar
> juga ngga apa-apa.
> 
> Untuk pertanyaan ke-sekian, memang biasanya anak yang habis sakit suka
> tidurnya lama. Orang jawa bilang "Ngglembosi". Kalau dinalar ada benernya
> juga. Kita aja kalau sakit sakit suka ngga bisa tidur. Kalau bayi pasti
> nangis terus kan... Jadi pas badanyna sudah enakan, biasanya suka
> dipuas-puasin tidur... Ngga apa-apa kok. Justru itu bagus untuk proses
> recovery-nya. Yang penting dijaga makan, terutama minumyna harus banyak.
> Biar ngga panas lagi.
> 
> Sorry juga sharingnya kebanyakan.
> 
> 
> ----- Original Message -----
> From: Naindra Pramudita <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [balita-anda] Rubella
> 
> 
> > Dear netters & doctors,
> > Bisa minta info sedikit mengenai rubella. Karena anak saya didiagnosa
> > rubella.
> > Anak saya (Tio, 2,5 tahun) minggu lalu tiba2 panas tinggi. Sampai 40
> > derajat, turun sebentar setelah diberi Proris, lalu naik lagi. Setelah
> > dibawa ke DSA dianjurkan untuk cek darah. Dari cek darah, trombosit
> tinggal
> > 190 ribu, sedangkan Hb dan komponen darah ;lainnya mulai turun. Untuk
> > meyakinkan , maka selama dua hari berturut-turut diperiksa darah..
Memang
> > komponen darah turun terus, sampai trombosit tinggal 120.000 dan Hb 9,
> > sedangkan test darah untuk virus Dengue-nya semua negatif (hari ketiga
> > panas) .  KArena takut ini demam berdarah saya masukkan RS. Ternyata
pada
> > hari ke 5 (setelah mulai panas tinggi), hasil cek darahnya menunjukkan
> > trombositnya mulai naik dan panasnya mulai stabil (tidak
melonjak-lonjak
> > sampai 40). Muncul bercak-bercak merah (seperti orang biduran) di
badan.
> > HAri ke-enam, trombosit masuk batas normal dan HB naik lagi, tapi
> > bercak-bercak malah jadi penuh di badan bagian depan, belakang, kaki &
> > tangan (sedikit) sampai leher dan sedikit di dahi. Kata dokter anak
saya
> > kena Rubella. Karena anak sudah sangat tidak comfortable di RS maka
> > diperbolehkan pulang dengan catatan tidak boleh dimandikan dulu dan
tidak
> > boleh keluar.
> >
> > Pertanyaan saya adalah:
> > - Anak saya sudah pernah divaksinasi MMR, kok masih tembus juga ya...
> > Padahal lumayan lho harganya :-) ? BAgaimana sebetulnya memastikan
bahwa
> ini
> > memang Rubella?
> > - Apakah Rubella ini lebih ringan dari campak (namanya kan mirip :-))
?,
> > apakah sekali kena akan punya ketahanan seumur hidup?
> > - Bagaimana membedakannya dengan campak?
> > - Anak saya itu sepertinya "menolak" merasa lemas akibat panas tinggi &
> > penyakitnya, sehingga dia tetap lincah, tidak ada tanda-tanda lesu.
Hanya
> > memang sekarang kalau tidur siang lebih lama, apakah ini akan ada efek
> > sampingannya (tidak sembuh sempurna, komplikasi) ?
> > - Selain demam berdarah, penyakit apalagi yang salah satu cirinya
adalah
> > menurunkan trombosit dan komponen darah lainnya? Biar nggak langsung
panik
> > banget gitu lho....>
> >
> > Wah.. borongan ya pertanyaannya? Mudah-mudahan ada yang berkenan
sharing
> > info & pengalaman.
> > Terima kasih banyak.
> >
> > Salam,
> > Naindra Pramudita
> >
> >
> > Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> > Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta
http://www.indokado.com
> > Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
> > Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> > Berhenti berlangganan, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> 
> 
> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta
http://www.indokado.com 
> Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
> Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke