> Kebetulan fase ini
> sangat menarik dan sangat perlu bagi ortu, jadi saya bagi jadi dua
> tayangan.
> Seperti juga semua hal di dunia, makin maju jaman makin maju pula
> anak-anaknya
> sehingga anak-anak anda bisa saja mengalaminya pada usia yg lebih pagi.
> 
> 
> 
>                   Fase Concrete Operation (usia 7 - 11 tahun)
> 
> 
> Pada usia antara 6-8 tahun, sesuatu terjadi pada cara berpikir anak-anak.
> Apabila pada usia sebelumnya anak-anak ini lebih banyak berfantasi, maka
> pada
> fase ini mereka menjadi lebih konkrit dari sudut pandang orang dewasa,
> itulah
> sebabnya fase ini disebut fase Concrete Operation.  Pada fase ini, mereka
> tahu
> bahwa barang tidak berubah-ubah, bahwa air di piring sama jumlahnya dengan
> air
> di gelas bila dituang ke gelas walau tingginya lain.  Jadi, pada fase ini,
> otak
> anak-anak ini sudah mulai bisa "mengukur".  Mereka akan tahu bila
> barangnya
> hilang atau berkurang.  Mereka akan melihat kekurangan itu dan mencari.
> 
> Bersama dengan kemampuan mengukur, anak-anak pada fase ini mulai bisa
> menggolong-golongkan.  Di usia inilah anak-anak bila disuruh mengemasi
> barangnya
> akan dengan sendirinya menggolongkan balok dengan balok, bola dengan bola,
> memasukkan segitiga ke lubang berbentuk segitiga.  Bila ditegur, mereka
> akan
> memasukkan buku ke laci dan baju ke lemari, karena mereka sudah
> menciptakan
> "kelompok" dalam otak mereka.
> 
> Bagaimana dengan humor? anak-anak ini sudah melewati masa tergeli-geli
> dengan
> kata-kata yg lucu2.  Pada fase sebelumnya anak-anak kecil dari Jawa Tengah
> atau
> Timur akan tertawa geli mendengar kata "bogang" (ompong), "gunung njeblug"
> dan
> "dogol".   Sebagian besar akan terbahak-bahak mendengar kata "Bagong
> bogang".
> Pokoknya bunyi kata-kata yang lucu sangat menyenangkan bagi anak-anak ini.
> Tapi
> pada fase Concrete Operation mereka hanya akan tersenyum, dan ledakan
> tawanya
> baru akan terdengar bila mereka melihat sang badut mendekati lawannya dari
> belakang dengan membawa kuwe tart yang siap dihantamkan ke wajah sang
> lawan.
> 
> Badut yang melucu dengan gerak gerik sebenarnya lebih cocok untuk
> anak-anak fase
> ini sebab mimik kaget dan terjatuh-jatuh sangat lucu bagi anak-anak ini.
> Kelucuan macam ini bisa berlaku lama sekali bagi anak-anak ini, bahkan
> beberapa
> orang tidak pernah tumbuh lagi dari fase ini, sehingga mereka masih sangat
> geli
> dengan 3 Stooges yang penuh dengan pemukulan kepala.
> 
> Kalau kita amati, sebenarnya anak-anak ini baru masuk dalam proses
> pemikiran
> sehingga cara berpikir mereka masih sangat "fanatik" pada hal-hal yang
> "konkrit".   Jadi mereka belum bisa membedakan hal konkrit ini dengan yang
> abstrak.  Bila kita menggunakan contoh Tuhan dan Malaikat seperti yang
> ditanyakan Uty, maka kita akan kesulitan menjelaskan bahwa Tuhan adalah
> allah yg
> suci dan hal-hal lain yg "abstrak" dan "konseptual".  Malaikat bagi
> anak-anak
> ini akan sangat jelas (konkrit) dengan faktor-faktor kemalaikatannya:
> bersayap,
> baju daster, wajah cakep.  Tukang sihir juga jelas: baju hitam atau gelap,
> bersapu terbang, wajahnya jelek: dagunya panjang dan giginya sedikit.
> 
> Sesudah bayangan2 ini masuk ke otak mereka, sangat sulit bagi mereka untuk
> merubah bayangan ini.  Begitulah maka kita-kitapun sampai tua masih
> membayangkan Tuhan berjenggot dan malaikat bersayap.  Bukan hanya cerita2
> ini
> yang mendekam di benak anak-anak ini.  Sebenarnya, usia 7-an inilah yg
> paling
> tepat bagi anak untuk belajar disiplin karena saat inilah mereka belajar
> untuk
> tidak menawar: mereka melihat bahwa peraturan tidak bisa ditawar.  Pada
> usia
> seperti inilah anak-anak yg belajar musik pada waktunya akan berhasil
> sebab
> mereka merasa bahwa itu "harus". Orangtua yg tidak mengajarkan disiplin
> pada
> usia-usia ini atau terlalu santai dalam menerapkan disiplin memiliki
> resiko
> anaknya akan belajar bahwa "tidak ada peraturan" apapun.
> 
> Salah satu resiko pernikahan muda, apalagi jaman sekarang, adalah bahwa
> kedua
> orangtua sama2 kerja sehingga ketika anak baru masuk SD, dengan usia 6-7
> tahunan, kedua ortu masih sangat sibuk untuk menjaga anaknya sungguh2.
> Akibat
> yang akan banyak terjadi adalah bahwa "kebiasaan" yang mereka pelajari
> dalam
> usia ini akan cukup sulit untuk diubah kalau mereka sudah SMP.  Itu pula
> sebabnya SD yang bagus seringkali lebih penting daripada SMP yang bagus.
> Dan
> seringkali untuk awal SD lebih penting disiplinnya daripada pelajarannya.
> Nah,
> rekan2 yg pinter2 silahkan ngamuk ke saya he he he.
> 
        [<dita>]  (bersambung) 

>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<

Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke