Ungkapan Kasih Sayang Bagi Anak

Pemberian kasih sayang amatlah penting bagi perkembangan anak. Rasa kasih sayang yang 
dicurahkan oleh orang-orang di sekeliling anak merupakan dasar pembentukan watak si 
anak kelak. Ungkapan kasih sayang bukanlah hal yang boleh diremehkan. Namun bukan hal 
yang mustahil bila orang tua tidak terbiasa mengungkapkan rasa kasih sayangnya. 
Rasulullah SAW sebagai qudwah kita yang utama amat lembut terhadap anak-anak. Adalah 
Rasulullah SAW., manusia yang paling sayang terhadap anak-anak dan keluarga. (HR.Ibnu 
Asakir)

Ungkapan verbal
Bisa saja seorang anak tidak menyadari limpahan kasih sayang kedua orangtuanya karena 
hal ini tidak pernah dikatakan secara terus terang. Sebagai contoh bisa kita simak 
kasus berikut ini: 
Seorang anak yang sembrono menyebrangi jalan raya bersama ibunya. Karena khawatir si 
Ibu berusaha menggandeng anaknya, namun demikian si anak terus meronta dan ingin 
cepat-cepat sampai di seberang jalan. Kemudian terjadilah apa yang dikhawatirkan si 
Ibu. Sebuah mobil dari arah kanan datang dengan tiba-tiba hampir saja menabrak si 
anak. Tentu saja perasaan yang paling dominan pada si Ibu adalah perasaan bersyukur 
dan bahagia melihat anaknya tidak cedera sedikitpun. Namun demikian bukanlah ungkapan 
bahagia yang terlontar, sebaliknya si Ibu memarahi anaknya. Kemarahan Ibu dapat 
membekas dalam di hati anak apalagi bila disangkutkan dengan momen yang mengejutkan 
seperti itu. Tidak mustahil bila si anak akhirnya mempunyai image yang buruk terhadap 
sang ibu, "Oh, Ibuku ternyata galak ya !", padahal si Ibu sayang terhadap anaknya. 

Bukankah lebih baik bila si Ibu mengatakan, "Nak... Ibu sangat bahagia ternyata engkau 
tidak cedera sedikitpun, makanya Ibu dari tadi mengkhawatirkanmu, tapi kamu tidak mau 
Ibu gandeng." Dengan ungkapan seperti ini si anak akan sadar betapa ibunya sayang 
terhadapnya. Dengan demikian jalinan kasih sayang anak dan Ibu semakin erat dan si 
anak akan segera menyadari kesalahannya. 

Rasulullah SAW mencontohkan kita untuk mengungkapkan rasa kasih sayang secara terus 
terang. Suatu ketika Abdullah bin Sarjas ra. berkata kepada Rasulullah: 
"Aku mencintai Abu Dzar". 
"Apa sudah kau kabarkan kepadanya ?", tanya Rasulullah. 
"Belum". 
Lalu Rasulullah memerintahkan agar ia memberitahukan kecintaannya itu kepada Abu Dzar. 
"Wahai Abu Dzar, aku mencintaimu karena Allah," ucap Abdullah. 
"Semoga Allah mencintaimu, yang engkau cintai aku karenanya," balas Abu Dzar. 
Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah akan memberi pahala bagi siapa yang 
mengatakan perkataan itu." 

Mencium anak
Ciuman sebagai ungkapan kasih sayang merupakan sunah Rasulullah Saw. Bukhari dan 
Muslim meriwayatkan dari 'Aisyah ra."Telah datang beberapa orang dari dusun kepada 
Rasulullah SAW., mereka berkata: "Apakah kalian menciumi anak-anak kecil kalian?" 
Rasul menjawab: "Ya." Mereka berkata lagi: "Namun kami, demi Allah tidak pernah 
mencium." Rasul menjawab: "Apa daya diriku, jika Allah mencabut rasa kasih sayang dari 
hati kalian." 
Dari Abu Hurairah ra. berkata: "Nabi SAW. mencium al-Hasan bin Ali. Maka berkata 
al-'Aqra' bin Habis: "Sesungguhnya aku memiliki sepuluh anak, tak seorang pun di 
antara mereka yang aku cium". Maka Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa yang tidak 
mengasihsayangi, ia tidak akan dikasihsayangi." ( HR. Bukhari dan Muslim). 

Hadis-hadis di atas dengan jelas mengajarkan kepada kita bahwa ciuman memiliki peranan 
penting dalam membangkitkan perasaan dan emosi anak, bahkan selain itu mampu meredakan 
perasaan amarahnya, dan menambah eratnya hubungan dan cinta dengan orang tuanya. Bagi 
anak, hal ini adalah suatu bukti rasa kasih sayang kedua orang tuanya. Seorang ibu 
atau bapak yang mencium anaknya membuktikan adanya perhatian terhadap anaknya. 
Janganlah segan-segan mengantarkan anak kita dengan ciuman manis di kening sebelum 
tidurnya. Hal ini akan menentramkannya ketika akan tidur. 

Bercanda dan bermain dengan anak-anak kecil
Dari Jabir ra. berkata:"Pernah kami bersama Rasulullah saw. kemudian kami diundang 
makan bersama. Tiba-tiba kami melihat Husain bermain di jalan bersama anak-anak kecil 
lain. Bersegeralah Nabi berada di depan sahabat-sahabatnya, kemudian beliau 
membentangkan tangannya, maka ia lari ke sana-kemari sehingga Rasulullah membuatnya 
tertawa, kemudian membawanya. Kemudian Rasul meletakkan salah satu tangannya di 
dagunya dan yang laindiletakkan di antara kepala dan kedua telinganya, dan Rasulullah 
pun merangkul dan menciumnya seraya bersabda: "Hasan dariku dan aku darinya, Allah 
akan mencintai orang yang dicintai oleh Hasan dan Husain, dua cucu dari cucunya. (HR. 
Bukhari dan Tirmidzi serta Hakim). 
Meluangkan waktu bermain dan bercanda dengan anak adalah satu hal yang amat penting. 
Dengan demikian jalinan keakraban antara anak dan orang tua akan terjalin erat. 

Suatu hal yang amat disayangkan apabila kita membiarkan anak kita bermain dengan 
teman-teman sebayanya tapi ternyata kita tidak dapat meluangkan waktu untuk bermain 
bersamanya. Maka jadilah si anak akrab dengan teman-teman lingkungannya. Padahal belum 
tentu lingkungannya itu islami. 

Bagaimana kita dapat menanamkan nilai-nilai islami apabila kita tidak dapat akrab 
dengan anak-anak kita sendiri. Tugas bermain dan bercanda dengan anak bukan saja 
terletak pada pundak ibu, bahkan seorang ayah pun patut meluangkan waktunya untuk 
bermain dengan anak-anak. 

Umar bin Khattab pernah berkata: "Seharusnya seorang ayah di tengah-tengah keluarganya 
berlaku kekanak-kanakkan, namun kalau dilihat dirinya sesungguhnya , maka ia adalah 
laki-laki yang ksatria. Demikianlah Akhlaq mulia Rasulullah saw. terhadap anak-anak 
yang patut kita contoh. Anak-anak adalah harapan kita, pertumbuhan dan perkembangan 
jiwa anak amat tergantung pada rasa kasih sayang yang dicurahkan oleh orang-orang di 
sekelilingnya. Dalam hal ini yang paling berperan penting adalah kita sebagai 
orangtuanya, tempat kembali bagi anak untuk merasakan dekapan hangatnya rasa kasih 
sayang. 

Disadur dari: Ishlah no.13Th II,1994/1415 
  


>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
>> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]












Kirim email ke