Masih nyambung dengan ngompres, berikut saya attach imil yang se-topik.

semoga bermanfaat,
ita-bundanya Gilang

> ----------
> From:         Ira 
>Mashura[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         Monday, January 24, 2000 4:53 PM
> To:   '[EMAIL PROTECTED]'
> Subject:      RE: [balita-anda] tanya cara mengompres anak yang benar ?
> Importance:   High
> 
> Ini ada tambahan artikel dari Intisari edisi Januari 2000.
> ============================================================================
> ==================
> 
> PASIEN DEMAM JANGAN DISELIMUTI
> 
>  
> Apa yang mesti dilakukan bila ada anggota keluarga Anda terserang demam?
> Pertama, ia harus istirahat. Menyelimutinya dengan selimut tebal - ini yang
> kerap terjadi - justru tidak dibenarkan. Udara tubuh yang panas malah tidak
> bisa menguap sehingga suhu akan tambah naik; anak-anak malah bisa kejang
> (stuip). Rasa dingin terjadi karena suhu tubuh sedang naik mendadak.
> 
> Tindakan paling baik ialah menyeka seluruh tubuh penderita dengan kain basah
> terus-menerus selama 5 - 7 menit. Dengan menguapnya air dari kulit, tubuh
> akan ikut didinginkan sehingga biasanya dalam jangka waktu itu suhu tubuh
> sudah turun. Tidak baik memakai alkohol untuk tujuan ini karena alkohol akan
> diserap melalui kulit. Melakukan kompres hanya di kepala juga tidak efektif
> karena kontak permukaan terlalu kecil. Tetapi penderita harus diberi minum
> banyak untuk ikut mendinginkan tubuhnya.
> 
> Demam atau panas memang gejala yang dapat berdiri sendiri atau bagian dari
> kumpulan gejala suatu penyakit. Demam itu suatu tanda yang penting untuk
> diperhatikan, karena pada awalnya sering tidak atau belum dapat diketahui
> penyebabnya, dan berbahaya atau tidaknya.
> 
> Bila kita demam, sebaiknya ukur suhu ketiak di termometer empat kali sehari
> tiap 4 - 5 jam. Suhu ini dicatat karena akan berguna untuk diperlihatkan
> pada dokter. Ia yang nanti akan memeriksanya dapat memperoleh kesan jenis
> penyakitnya dari naik-turunnya suhu badan. Misalnya suhu pada penyakit tifus
> pada 3 - 4 hari pertama hanya naik malam hari; pagi hilang panasnya. Demam
> karena tifus hampir selalu dimulai dengan suhu yang tidak terlalu tinggi
> pada hari-hari permulaan. Jadi, bila suhu badan hari pertama sudah sekitar
> 39 - 400 disertai menggigil, hampir pasti ini bukan tifus. Tifus baru
> dicurigai bila demam sudah berjalan 4 - 5 hari atau lebih.
> 
> Sebaliknya, demam yang pada hari pertama sudah mendadak tinggi, biasanya
> disebabkan oleh penyakit akibat virus, seperti influenza atau demam
> berdarah. Tentu ada banyak penyakit infeksi lain yang pola suhunya mirip
> tifus atau infeksi virus, namun di Indonesia dapat dikatakan 90% demam yang
> mendadak tinggi disebabkan oleh virus. Karena itu demam yang sudah diderita
> lebih dari 2 - 3 hari perlu dikonsultasikan ke dokter karena perlu
> ditentukan penyebabnya. Di negara kita, salah satu penyebab yang sangat
> dikhawatirkan ialah demam berdarah, yang banyak terjadi di musim penghujan.
> 
> Bila pelbagai upaya awal untuk menurunkan demam tidak berhasil, penderita
> dapat diberi obat penurun panas yang juga mempunyai sifat mengurangi rasa
> sakit, pegal, dan sakit kepala.
> 
> Obat pilihan pertama ialah parasetamol yang dijual dengan berbagai nama
> dagang. Semua obat yang dijual bebas, menurut peraturan Depkes, harus memuat
> nama generik di bawah nama dagangnya, tercantum di bawah "kandungan". Namun
> patut diingat, bila gejalanya hanya demam, tidak dibenarkan untuk
> menggunakan parasetamol yang dicampur dengan bahan aktif lain, misalnya
> untuk pilek, batuk, dsb. Tambahan bahan lain itu selain tidak dibutuhkan,
> juga menjadikan obat lebih mahal. Belum lagi bila menimbulkan efek
> sampingan, akan menjadi mubazir. 
> 
> Obat lain yang juga baik ialah ibuprofen karena efektif dan aman, namun
> mungkin belum terkenal di masyarakat. Asetosal (dikenal sebagai aspirin)> 
> tidak dianjurkan bila tidak tahan lambungnya, karena sifat asamnya. Asetosal
> dalam dosis 1 tablet dewasa menyebabkan darah menjadi encer, sehingga
> perdarahan (seperti dalam haid atau terluka) akan sulit berhenti karena
> darah tidak dapat membeku. Asetosal juga tidak dianjurkan bila penyebab
> demam ialah virus (campak, cacar air, dsb.), terutama pada anak, karena
> asetosal dihubungkan dengan komplikasi fatal yang disebut Reye syndrome.
> 
> Pilihan lain yang tidak termasuk golongan obat bebas ialah asam mefenamat
> (kecuali yang 250 mg untuk orang dewasa) yang dikenal masyarakat sebagai
> Ponstan, dan dipiron (dikenal sebagai Antalgin atau Novalgin). Kedua obat
> ini tidak dibenarkan dibeli di toko obat atau apotek, karena harus memakai
> resep. Seperti diketahui, kemasan obat bebas ditandai dengan lingkaran hijau
> atau biru, sedangkan obat resep lingkaran merah. (Prof. dr. Iwan Darmansjah,
> Sp.FK)
>  
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: Stella Martini [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 17 Desember 1999 11:58
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [balita-anda] tanya cara mengompres anak yang benar ?
> 
> 
> 
> 
> On Fri, 17 Dec 1999 10:44:41   Susy wrote:
> >Dear netters,
> >Saya ingin menanyakan cara mengompres anak yang benar. 
> 
> Kebetulan sekali mbak, saya baru saja mendapat informasi ini lewat DSA anak
> saya. 
> 
> >- Apakah dengan alkohol, air biasa, air dingin/es, ataukah air hangat ?
> 
> Yang paling baik adalah pakai air biasa. Jangan pakai alkohol karena beracun
> dan dapat terserap melalui kulit. Jangan air hangat...kan suhunya mau
> diturunin, bukan mau menhangatkan badan si kecil. Jangan air es karena akan
> membuat kulit si kecil kedinginan tapi dalam tubuhnya panas, sehingga si
> kecil akan mengigil.
> 
> >- Bagian badan mana saja yang perlu dikompres ?
> Pakai handuk kecil yang sudah dicelupkan ke air biasa, peras, lalu tempelkan
> di ketiak, lipatan siku, pangkal paha, lipatan lutut dan leher. Di dahi
> boleh juga, tapi tidak terlalu efektif.
> 
> >- Pada suhu badan berapa derajat, pengompresan ini harus dilakukan ?
> Bila suhu menunjukkan 38 atau lebih, sudah boleh dikompres. Daya tahan anak
> memang lain-lain, ada yang sampe 38 pun anaknya masih tenang-tenang aja,
> tapi sebaiknya di atas 38 sudah dikompres.
> 
> >- Berapa lama pengompresan ini dilakukan ?
> Sampi suhunya turun mendekati normal  (37 derajat).
> 
> Tips yang lainnya,
> 1. Tetap berikan obat penurun panas (antipiretik) seperti Tempra misalnya.
> Bila suhunya masih panas (di atas 37, 5), tempra diberikan tiap 4 jam.
> 
> 2. Kamarnya jangan dibiarkan pengap dengan menutup semua jendela segala.
> Biarkan udara segar masuk, asal jangan angin yang terlalu keras. Karena
> udara pengap akan menambah penderitaan si kecil.
> 
> 3. Si kecil jangan diselemuti dan dibungkus dengan baju tebal. Pakaikan
> pakaian lengkap yang tipis saja, supaya panas tubuhnya dapat terlepas
> keluar. 
> 
> 4. Sediakan sebuah barang atau mainan dari karet untuk diselipkan dimulutnya
> apabila (amit-amit sih) si kecil kejang/step karena panas yang tinggi itu.
> Kebetulan anak saya punya mainan gigit-gigitan berbentuk 3 anak kunci dari
> karet (buatan Chicco). Yang satu selalu saya simpan di kamar, untuk keadaan
> darurat, puji Tuhan sampe sekarang seya belum pernah sampai terpaksa
> menggunakannya. Ukuran dan kekenyalan mainan itu pas sekali. Coba mbak cari
> yang mirip-mirip begitu, untuk diletakkan dekat si kecil untuk keadaan
> darurat.
> 
> 5. Hiburlah si kecil dengan nyanyian atau dongeng, supaya penderitaannya
> bisa berkurang. Dan pasti berdoa terus ya....
> 
> Semoga lekas sembuh ya mbak...
> 
> Teriring salam dan doa..
> 
> mama jonathan
> 
> >Saya tunggu masukan dari para netters, karena anak saya sekarang sedang
> >demam tinggi antara 38-39 derajat. Terima kasih.
> >Salam,
> >Susy
> >

>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
>> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]












Kirim email ke