sama-sama mbak lily, memang cerita2x dr buku chicken soup, seru utk
dibaca....
----- Original Message -----
From: Lily Trisna Dewi <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, July 12, 2000 12:06 PM
Subject: Re: [balita-anda] Mana ciuman untukku


> wah...bu' Vera,
> saya terharu sekali membacanya, dan Alhamdulillah mulai Hanif berusia 11
bl,
> setiap
> mau bobo' saya dan papanya membiasakan cium tangan dan cium pipi lalu baca
> doa sebelum tidur, biar Hanif (anak saya) tahu kita berdua sangat sayang
> padanya.
>
> oh yah, saya baru tahu kalo' buku "Chicken Soup for the Kid's soul" itu
ada,
> saya pikir cuma "Chicken Soup for the Woman Soul".
>
> Salam,
>
> Mama Hanif
>
> Vera S L wrote:
>
> > > >Mana ciuman untukku
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy. Ayah Cindy bekerja enam
> > > >hari dalam seminggu, dan sering kali sudah lelah saat pulang dari
> > > >kantor. Ibu Cindy bekerja sama kerasnya mengurus keluarga mereka
> > > >-memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas rumah tangga lainnya.
> > > >Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu
> > > >kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.
> > > >
> > > >Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah
> > > >temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu
> > > >Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman
> > > >selamat malam pada mereka berdua.
> > > >"Ibu sayang padamu," kata ibu Debbie.
> > > >"Aku juga sayang Ibu," gumam Debbie.
> > > >
> > > >Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang
> > > >memberikan ciuman apap pun padanya.. Juga tak ada yang pernah
> > > >mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil
> > > >berpikir, Mestinya memang seperti itu .
> > > >
> > > >Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya.
> > > >"Kau senang di rumah Debbie?" tanya ibunya.
> > > >"Rumah ini sepi sekali tanpa kau," kata ayahnya.
> > > >Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya.
> > > >Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa mereka tak pernah
> > > >memeluknya atau mengatakan menyayanginya ? Apa mereka tidak
> > > >menyayanginya?.
> > > >Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu Debbie.
> > > >Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua
> > > >kandungya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.
> > > >
> > > >Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya.
> > > >"Selamat malam,"katanya. Ayahnya,yang sedang membaca koran, menoleh.
> > > >"Selamat malam,' sahut ayahnya.
> > > >Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum. "Selamat malam,
Cindy."
> > > >Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.
> > > >"Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?" tanyanya.
> > > >Ibunya tampak bingung. "Yah," katanya terbata-bata, "sebab... Ibu
> > > >rasanya karena tidak ada yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu
masih
> > > >kecil. Itu saja."
> > > >
> > > >Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah.
> > > >Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah
> > > >Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali
kepada
> > > >orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya.
> > > >Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah
> > > >Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang
> > > >mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie.
> > > >Maka ia membatalkan rencananya dan pergi.
> > > >
> > > >Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah
> > > >mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya
> > > >bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang
di
> > > >dunia ini.
> > > >
> > > >Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku.
> > > >Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong
> > > >ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia kan membuatnya
> > > >berhasil.
> > > >
> > > >Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. sang ayah
> > > >langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi cemas.
> > > >Begitu Cindy masuk, ibunya berseru," Dari mana saja kau? Kami cemas
> > > >sekali!".
> > > >
> > > >Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan
> > > >ciuman di pipi, sambil berkata,"Aku sayang padamu,Bu." Ibunya sangat
> > > >terperanjat, hingga tak bisa bicara. Lalu Cindy menghampiri ayahnya
> > > >dan memeluknya sambil berkata,"Selamat malam, Yah. Aku sayang
> > > >padamu," Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang
> > > >terperangah di dapur.
> > > >
> > > >Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman
> > > >lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup
> > > >ibunya. "Hai, Bu,"katanya. "Aku sayang padamu."
> > > >
> > > >Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan
> > > >setiap bulan. Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan
> > > >kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka
> > > >tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa. Ia telah
> > > >membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu
> > > >malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu
> > > >kamarnya terbuka dan ibunya masuk.
> > > >"Mana ciuman untukku ?" tanya ibunya, pura-pura marah.
> > > >Cindy duduk tegak. "Oh, aku lupa," sahutnya. Lalu ia mencium ibunya.
> > > >"Aku sayang padalmu, Bu." Kemudian ia berbaring lagi.
> > > >"Selamat malam,"katanya, lalu memejamkan mata. Tapi ibunya tidak
> > > >segera keluar. Akhirnya ibunya berkata. "Aku juga sayang padamu."
> > > >Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy."Dan jangan
> > > >pernah lupa menciumku lagi," katanya dengan nada dibuat tegas.
> > > >Cindy tertawa. "Baiklah,"katanya. Dan ia memang tak pernah lupa lagi.
> > > >
> > > >Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu
> > > >memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya
> > > >menjadi merah.
> > > >Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya
> > > >adalah, :Mana ciuman untukku?" Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang,
> > > >bunya akan berkata, Aku sayang padamu. Kau tahu itu, bukan?"
> > > >"Ya,Bu," kata Cindy. "Sejak dulu aku sudah tahu."
> > > >
> > > >
> > > >Sumber dari Chicken Soup For the Kid's Soul
> > > >
> > > >" Bila kita ingin mengubah sesuatu dalam kehidupan kita sehari-hari
> > > >dan ingin agar orang lain melakukannya pada diri kita sendiri,
Lakukan
> > > >& mulailah dari diri kita sendiri. jangan putus asa!!!.
> > > > * Bila jadi orangtua kelak, untuk menunjukkan kasih sayang
kepadanya,
> > > >"Cium dan Peluklah".
> > > >
> > > >
> > >
> > >
> >
> > >> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
> > >> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
> > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> > Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> > Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>


----------------------------------------------------------------------------
----


> >> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
> >> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>



>> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
>> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]













Kirim email ke