Buat Pak Taufan dan istri

Saya pernah diceritakan sebuah kasus oleh dokter SPOG saya mengenai kasus
toxoplasma ini. Beliau memiliki pasien dgn hasil test yang dianjurkan untuk
digugurkan karena angka toxoplasmanya jauh diatas normal dan dapat
dipastikan anak tersebut terlahir cacat. Saat dokter menganjurkan untuk
digugurkan, orang tuanya malah tetap ingin mempertahankan janin tersebut
dengan resiko apapun. Akhirnya dokter melihat keteguhan tekadmereka, mencoba
memberikan pengobatan  disamping orang tuanya sendiri juga berdoa kepada
Tuhan YME semoga anaknya terlahir normal.
Ternyata saat lahir, puji syukur sang anak tidak cacat dan tetap hidup
normal sampai sekarang.

Kalau menurut saya, apalagi Bapak tinggal di salah satu negara maju
teknologinya... sebaiknya JANGAN DIGUGURKAN .
Diusahakan dulu untuk alternatif untuk pengobatan. Salah satu kasus tentang
toxoplasma ini juga pernah dimuat di tabloid Nakita edisi sekitar awal July.
Bayi yang dilahirkan juga selamat karena Sang Ibu cepat mengetahui mengidap
penyakit tersebut dan menjalani terapi pengobatan dari dokter.

Saya malah kurang setuju kalau aborsi karena efek terhadap Ibunya juga harus
dipertimbangkan apalagi Bapak masih punya anak yang masih kecil. Saran saya,
sebaiknya Bapak tetap berdoa dan berusaha untuk mendapatkan pengobatan untuk
istri Bapak untuk virus toxo tersebut, dengan demikian Bapak telah
menyelamatkan nyawa  sang bayi dan ibunya. Mohon maaf kalau ada yang kurang
berkenan.

Salam,

SARI 

          


> -----Original Message-----
> From: Taufan Surana [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, July 21, 2000 1:29 PM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [balita-anda] Haruskah bayi saya digugurkan ????
> 
> Buat rekan-rekan netters,
> 
> Selama ini saya adalah anggota pasif mailing-list ini, tetapi banyak
> sekali
> ilmu yg telah saya dapatkan.
> Melalui milis ini saya sangat mohon saran & pertimbangan rekan2 atas
> masalah
> yg sangat pelik yg sedang saya hadapi.
> Saya sudah mempunyai keluarga dg 1 orang anak (2,5 thn), Rihan Fathirizza
> namanya, dan sangat sehat. Saat ini istri saya sedang hamil 18 minggu.
> Masalahnya, dari test thd kehamilan tsb, ternyata bayi tsb terkena infeksi
> toxoplasma akut (istilah kesehatannya, IgM positif dan IgG positif ; kalau
> salah satu saja ada yg negatif masih termasuk belum akut). Infeksi
> toxoplasma adalah infeksi virus yg tertular dari binatang peliharaan spt
> kucing, dll., atau infeksi dari masakan yg kurang matang ("well-done")
> dalam
> pengolahannya. Akibat dari infeksi ini adalah anak akan lahir cacat
> seperti
> kebutaan, tuli dan/atau keterlambatan pertumbuhan mental / idiot (ini
> kemungkinan yg terbesar, yaitu 75%). Menurut hasil USG, saat ini (hamil 18
> minggu) bayinya masih dalam keaadan sehat, tetapi menurut dokter dan buku2
> kesehatan, biasanya gejala akan muncul pada kehamilan 6 bulan (24 minggu)
> keatas. Masalahnya, saat ini saya oleh dokter diminta utk mengambil
> keputusan, apakah kehamilan ini akan tetap diteruskan atau akan
> digugurkan,
> karena menurut hukum kesehatan di Jepang (maaf belum dijelaskan didepan,
> saat ini saya sedang tinggal di Jepang), bayi hanya boleh digugurkan
> sebelum
> usia kehamilan 21 minggu. Setelah itu, maka apapun yg terjadi harus
> dilahirkan.
> Saya sendiri adalah orang yg sangat menentang pengguguran bayi. Apalagi
> setelah membaca kiriman artikel seorang rekan yg lalu mengenai pengguguran
> bayi dan juga saya sudah bisa melihat sendiri bayi tsb melalui USG, dimana
> saat ini sangat sehat. Tetapi saya sangat takut sekali apabila akhirnya
> nanti bayi tsb lahir tidak sehat. Kasihan sekali dia nanti kalau hidup di
> dunia dalam keadaan yg lain dari orang-orang normal. Saya sangat takut
> nantinya bukannya memberikan kebahagiaan kepadanya, tetapi justru beban yg
> harus ditanggungnya seumur hidup. Dia pasti akan menyalahkan kami sebagai
> orangtuanya, kenapa dilahirkan seperti itu. Sebaliknya, apabila ternyata
> akhirnya dia tidak mengalami kelainan apapun, maka saya akan merasa sangat
> bersalah dan berdosa kepadanya dan kepada Tuhan karena tidak memberikan
> kesempatan hidup bersama di dunia ini. Saya telah merebut hak hidup dia.
> Terus terang, istri saya hanya bisa menangis utk menentukan pilihan ini.
> Sayapun saat ini sangat sedih dan bingung, APA YANG HARUS SAYA PUTUSKAN
> ???????
> Ternyata kemajuan teknologi kadang2 membuat kita sangat tidak enak, karena
> bisa tahu apa yg akan terjadi nantinya, walaupun hanya kemungkinan2 yg
> tidak
> mutlak 100%.
> 
> Saya sangat mengharapkan masukan2 dari rekan2 semua dalam saya harus
> mengambil keputusan yg sangat sangat sangat sulit ini.
> Terima kasih sekali sebelumnya atas masukan2-nya.
> 
> Taufan
> 
> 
> 
> >> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
> >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

>> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke