Dear Netters,
mungkin artikel ini bermanfaat.
 
mamanya Dhika
=================================================
 
Boks Bayi, Kurangi Risiko Kematian Mendadak Pada Bayi!

Chicago, - 06 Sep 00 12:16 WIB - (Antara)
Berbagi tempat tidur dengan anak-anak rupanya berisiko tinggi. Terutama pada bayi, risiko kematian mendadak pada bayi yang tidur seranjang dengan orang tuanya ternyata lebih tinggi, dibanding bayi yang tidur pada boksnya sendiri.

sediakan tempat khusus untuk bayi

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 119 kematian yang terjadi pada bayi berusia kurang dari 2 tahun di daerah St Louis sekitar 1994-1997, menyebutkan bahwa kematiannya ternyata diakibatkan karena 'terjebak' di antara kayu dan tubuh besar orang dewasa, dicelah kasur, atau tertutupi selimut besarnya.

Dari 119 kematian itu, 88 bayi meninggal karena mati mendadak, 16 mengalami sesak nafas, dan sisanya tidak teridentifikasikan.

Kematian mendadak pada bayi adalah sindrom yang diduga penyebab utama kematian pada 7000 bayi yang meninggal setiap tahun di Amerika. Sampai sekarang, penyebab kematiannya masih misteri, tapi kasusnya secara tajam menurun dengan adanya kampanye penggunaan pengasuh, dan mengurangi benda-benda yang tak perlu, seperti selimut dan guling yang berlebihan yang diyakini bisa menghalangi proses pernafasaan si bayi.

Sekitar 50% dari kematian bayi tersebut, menurut penelitian itu terjadi selama bayi tersebut tidur dengan satu atau lebih teman tidur di ranjangnya. Demikian penelitian yang dilakukan para peneliti dari the Washington University School of Medicine, St. Louis dan the Medical Examiner of St. Louis, St. Louis County.

Beberapa kematian, juga disebabkan para orang dewasa yang juga jatuh tertidur saat menidurkan bayinya. Akibatnya tak ada kontrol pada posisi tidur bayi. Kelalaian ini bisa mengakibatkan wajah sang bayi menghadap ke arah sofa/tempat guling atau bantal, sehingga sulit bernafas.

Tidur terlentang pada alas tidur, bisa mengurangi risiko kematian sang bayi, ungkap dokter anak dari Washington University, James Kemp, yang juga menulis penelitian tersebut pada the journal Pediatrics.(Ant/susandijani)

Kirim email ke