Fyi.

> -----Original Message-----
> From: Situmeang,Fawrita,JAKARTA,MKT
> Sent: Friday, September 22, 2000 1:39 PM
> To:   Nugroho,Nugi,JAKARTA,MKT; Soelistyawati,Indah,JAKARTA,MKT;
> Sumantri,Sarikit,JAKARTA,MKT; Juwono,Susana,JAKARTA,MKT;
> Mardjuni,Lita,JAKARTA,MKT; Andrey Septiana; Aris Mulyanto; Au Djamhoer;
> Bobby Suadi; Budi Handoko; Cicilia-Primanita Sapanda; Dwi-Hari Widodo; Edy
> Hartoyo; Fui-Kian Bong; Imam Wahyudi; Melinda Siagian; Patria Goutama
> Subject:      FW: DHA Sulit Diserap Bayi
> Importance:   High
>
> fyi
>
> -----Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, September 22, 2000 11:41 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      DHA Sulit Diserap Bayi
> Importance:   High
>
> DHA Sulit Diserap Bayi
> Media Indonesia - Kesra (9/22/00)
>
> Jangan Terpengaruh Iklan Susu
>
> JAKARTA (Media): Tingkat konsumsi Docosahexanoic Acid (DHA) yang
> berlebihan akan membahayakan metabolisme tubuh. Sebab, tubuh terpaksa
> dibebani pekerjaan yang lebih berat untuk mengeluarkan kelebihan asam
> lemak esensial tersebut.
>
> Spesialis penyakit anak dr Utami Roesli, MBA, mengutip hasil penelitian
> yang dilaksanakan di Australia, Amerika Serikat, maupun Eropa bahwa di
> tiga kawasan negara maju ini, belum dihasilkan efektivitas dari penambahan
> DHA dalam produk susu maupun makanan bayi dan anak-anak termasuk untuk ibu
> hamil.
>
> "Jadi, belum ada anjuran untuk menambahkan unsur asam linoleat dan asam
> linolenat itu ke dalam susu," ujarnya kepada Media, kemarin, di Jakarta.
>
> Lebih jauh ditegaskan, seperti juga dalam lemak susu sapi, maka asupan DHA
> tersebut bukan merupakan ikatan rantai panjang, sehingga masih sulit
> diserap oleh pencernaan bayi.
>
> Terlebih lagi, katanya, karena susu yang akan dikonsumsi ini harus dibuat
> dengan menggunakan air panas hingga mengalami proses pemanasan. Akibatnya,
> aktivitas enzim desaturase dan elongase yang memfasilitasi pembentukan DHA
> dalam tubuh secara otomatis hancur.
>
> Karena itu, Utami sebagai pakar air susu ibu (ASI) mengingatkan kepada
> masyarakat, khususnya kaum ibu, supaya jangan terpengaruh terhadap iklan
> susu dan makanan pendamping ASI yang mengandung DHA dengan iming-iming
> mampu meningkatkan kecerdasan bayi.
>
> "Asam lemak esensial tersebut justru cukup terkandung dalam ASI, bahkan
> unsur DHA-nya tergolong ikatan rantai panjang yang sangat mudah diserap
> oleh pencernaan bayi," ujarnya.
>
> Karena itu dia menganjurkan, agar bayi diberikan ASI sejak lahir sampai
> umur empat bulan, karena asam lemak ASI juga terdiri dari asam arakidonat.
> "Berarti, kandungannya melebihi unsur asam linoleat maupun asam
> linolenat."
>
> Setelah empat bulan, katanya, bayi dapat diberikan tempe yang mengandung
> pula asam linoleat maupun asam linolenat karena lemaknya termasuk ikatan
> rantai panjang.
>
> Utami menjelaskan, setelah mencapai berumur enam bulan, bayi juga dapat
> diberikan ikan laut yang secara alami mengandung pula kedua lemak asam itu
> tanpa harus mengonsumsi susu formula.
>
> [Menyesatkan]
>
> Ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan ASI Rumah Sakit Saint Carolus ini
> mengakui, semboyan `Empat Sehat Lima Sempurna` yang berlaku sejak dulu
> dinilai telah menyesatkan masyarakat.
>
> "Orang menganggap konsumsi makanan sehari-hari belum sempurna jika tidak
> minum susu. Susu bukan berarti tidak penting, namun bukan segala-galanya,"
> tegasnya lagi.
>
> Dia bahkan melihat iklan susu maupun makanan bayi dan anak-anak yang
> disuplementasi dengan DHA cenderung menyesatkan masyarakat, karena para
> produsennya memanfaatkan kebodohan konsumen yang tak memahami manfaat
> sesungguhnya dari unsur tambahan tersebut.
>
> Sementara, kalangan spesialis gizi di Indonesia umumnya menyatakan masih
> awam terhadap kandungan DHA dalam susu. Karena sampai sejauh ini, belum
> pernah dilakukan penelitian tentang manfaatnya.
>
> Dokter Soebagyo Sumodihardjo, MSc, pakar gizi dari Bagian Ilmu Gizi
> Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengungkapkan pihaknya baru
> mengetahui hal itu dari media massa.
>
> Ketika ditemui Media usai pembukaan lokakarya `Pemerataan serta
> Peningkatan Pemanfaatan Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Sektor
> Non-Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial` kemarin, di Jakarta,
> dia belum bersedia dimintai komentarnya.
>
> "Saya baru mengkliping dan belum membaca literatur," ujarnya. Dia berjanji
> memberitahukan hal tersebut seminggu kemudian setelah segala informasi
> dikumpulkan dari berbagai sumber.
>
> Spesialis gizi anak dr Sri S. Nasar sebelumnya menginformasikan bahwa
> overdosis DHA pada manusia, sejauh ini baru terlihat dialami orang Eskimo
> yang banyak mengkonsumsi ikan laut.
>
> Dikatakan bahwa gejalanya berupa perdarahan, mirip flek-flek berwarna
> kebiruan di kulit. "Efek yang lain baru ditemukan pada monyet maupun
> tikus, tapi gejalanya berbeda." (Rse/V-1)



>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke