> > Kebetulan saya masih simpan. Semoga berguna! > > Ummi Salamah > > Note: forwarded message attached. > > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Get email at your own domain with Yahoo! Mail. > http://personal.mail.yahoo.com/ > --0-638422090-979807375=:9056 > Content-Type: message/rfc822 > > X-Apparently-To: [EMAIL PROTECTED] via > web3101.mail.yahoo.com > X-Track: 1: 40 > Received: from server3.client.org (64.65.56.107) > by mta117.mail.yahoo.com with SMTP; 28 Nov 2000 > 19:11:48 -0800 (PST) > Received: (qmail 23106 invoked from network); 29 Nov > 2000 03:11:41 -0000 > Received: from unknown (HELO server2.client.org) > (64.29.16.95) > by server3.client.org with SMTP; 29 Nov 2000 > 03:11:41 -0000 > Received: (qmail 7016 invoked by uid 654); 29 Nov > 2000 03:04:07 -0000 > Mailing-List: hubungi/contact > [EMAIL PROTECTED] > Precedence: bulk > Reply-To: [EMAIL PROTECTED] > X-Provider: http://www.indoglobal.com > X-Archive: > http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/ > Delivered-To: mailing list > [EMAIL PROTECTED] > Received: (qmail 6858 invoked from network); 29 Nov > 2000 03:03:55 -0000 > Message-ID: > <019b01c059b1$b6a90eb0$[EMAIL PROTECTED]> > From: "kLaR@ VemBriaRTo" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "balitaMilist" <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Wed, 29 Nov 2000 10:08:42 +0700 > MIME-Version: 1.0 > Content-Type: multipart/alternative; > > boundary="----=_NextPart_000_0192_01C059EC.59FE5D10" > X-Priority: 3 > X-MSMail-Priority: Normal > X-Mailer: Microsoft Outlook Express 5.00.2314.1300 > X-MimeOLE: Produced By Microsoft MimeOLE > V5.00.2314.1300 > Subject: [balita-anda] Fw: Metode Pemilihan Jenis > Kelamin > Content-Length: 4734 > > ------=_NextPart_000_0192_01C059EC.59FE5D10 > Content-Type: text/plain; > charset="iso-8859-1" > Content-Transfer-Encoding: quoted-printable > > Dari hasil penelitian para ahli ternyata diketahui > sbb: > > 1. Spermatozoa y mempunyai kepala, volume dan > density yang lebih kecil > dibandingkan dengan spermatozoa x, sehingga > spermatozoa y lebih > mudah menembus leher rahim pada proses pembuahan. > > 2. Spermatozoa y berenang lebih gesit/lebih cepat > dibanding spermatozoa = > x, > sehingga spermatozoa y lebih cepat masuk ke dalam > rahim untuk pembuahan > sel telur. > > 3. Spermatozoa y umurnya lebih singkat (hanya > bertahan 1 hari atau = > paling > lama 2 hari), sedangkan spermatozoa x dapat bertahan > sampai 3 hari. > > 4. Spermatozoa y peka terhadap suasana asam, > sedangkan spermatozoa x = > lebih > tahan terhadap suasana asam. > Berdasarkan pada pengetahuan tersebut diatas, para > ahli membuat beberapa > metode untuk pemilihan jenis kelamin sesuai yang > diinginkan pasangan > suami > istri, yaitu a.l: > > 1. Pengaturan diet > > Diet ibu yang banyak mengandung kalium dan natrium, > lebih besar > kemungkinan melahirkan bayi laki2, sedang diet yang > kaya kalsium dan > magnesium, besar kemungkinan melahirkan bayi wanita. > Oleh sebab itu > bagi > ibu2 yang mendambakan anak laki2 dianjurkan > makan-makanan yang sangat > banyak > mengandung K/Na seperti: garam, buah2an/juice, teh, > kopi, ikan/ikan > laut > dsb. Sebaliknya bagi ibu2 yang menginginkan bayi > wanita dianjurkan > makan > makanan yang banyak mengandung Ca/Mg seperti: > kacang2an, susu serta > chocolate yang bebas garam. Stolkowski dan Choukroun > (1981) > menganjurkan > pemberian diet tsb 1,5 bulan sebelum saat konsepsi > yang direncanakan. > Dilaporkan angka keberhasilan sebesar 84 %. > > 2. Pengaturan waktu hubungan > > Seperti telah diterangkan diatas bahwa spermatozoa y > bergerak > lebih > cepat/gesit dibanding spermatozoa x, namun hanya > dapat bertahan > selama > kurang lebih 1-2 hari dalam kandungan. Oleh sebab > itu hubungan yang > dilakukan tepat pada saat ovulasi (saat lepasnya sel > telur dari > indung > telur), besar kemungkinan menghasilkan bayi laki2, > sedang hubungan > yang > dilakukan 2-3 hari menjelang saat ovulasi besar > kemungkinan > menghasilkan > bayi wanita. Kleegman (1954) melaporkan angka > keberhasilan dengan > metoda > tersebut sebesar 80%. > > Untuk menentukan saat ovulasi, dapat dilakukan > melalui > beberapa cara: > - Pengukuran suhu basal badan (suhu badan saat baru > bangun pagi, > sebelum > melakukan kegiatan), dimana saat ovulasi ditandai > dengan penurunan > suhu > badan secara mendadak diikuti kenaikan kembali > sesudah 1-2 hari > (suhu > bifasik). Biasanya kenaikan suhu sekitar 0.5 derajat > celcius dan > hal ini > terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya. > Cara ini dapat > dilakukan > sendiri dirumah. > - Pemeriksaan lendir serviks, dimana sebelum ovulasi > lendir serviks > hampir > tidak ada. Pada saat ovulasi, lendir serviks mulai > banyak/encer > serta dapat > diregangkan. Sesudah ovulasi lendir serviks jadi > kental serta tidak > dapat > diregangkan. Hal inipun dapat diperiksa sendiri > dirumah. > - Cara lain hanya dapat dilakukan di lab/RS, seperti > pemeriksaan > hormonal, > pemeriksaan mikroskopis atas lendir serviks, > pemeriksaan USG atau > pemberian > clomifencitrat. > Kesulitan pada metoda ini, bila siklus menstruasi > istri tidak > teratur sehingga sulit menentukan saat ovulasi > secara tepat. > > 3. Pengaturan keasaam vagina > > Dianjurkan pemakaian vaginal douche (obat untuk > mencuci vagina), > sesaat sebelum melakukan hubungan/inseminasi buatan > sbb: > - larutan asam/cuka yang encer, bila menginginkan > bayi wanita (2 > sendok makan > cuka/ 1 liter air). > - larutan alkalia/sodium bicarbonat encer bila ingin > bayi laki2 (2 > sendok > tepung soda/1liter air). > > 4. Metode Shettles > > Shettles (1970) menganjurkan suatu metode gabungan > sbb: > > *) Bila ingin bayi laki2 dilakukan sbb: > - hubungan dilakukan saat ovulasi > - pemakaian douche alkalia sebelum hubungan > - diusahakan agar saat ejakulasi suami bersamaan > dengan saat > orgasme > istri > - diet alkalis kurang lebih 1,5 bulan sebelumnya. > > *) Bila menginginkan bayi wanita, dilakukan sbb: > - hubungan dilakukan 2-3 hari sebelum saat ovulasi > - pemakaian douche asam sebelum hubungan > - diusahakan agar istri tidak orgasme > - diet yang asam kurang lebih 1,5 bulan sebelumnya. > > 5. Preparasi sperma > > Metode lain dilakukan dengan cara memproses sperma > terlebih > dahulu, > sebelum dilakukan inseminasi buatan. Hal ini hanya > dapat dilakukan di > rumah > sakit. > Pada metode invitro, dilakukan preparasi sperma > (semen) untuk > memisahkan > spermatozoa (semen) untuk memisahkan spermatozoa x > dan y terlebih > dahulu, > sebelum diinseminasikan (intravaginal, intra > servikal atau > intrauterin). > Metode ini didasarkan atas perbedaan volume, > density, bentuk serta > ukuran > antara spermatozoa x dan spermatozoa y. > > (Dikutip dari PHAROS Buletin No.1-97) > > > > > > ------=_NextPart_000_0192_01C059EC.59FE5D10-- > > --0-638422090-979807375=:9056-- __________________________________________________ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ >> http://www.indokado.com -> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]