Maaf, kalo sudah pernah dimuat.
-------------------------------


SUSU MINUMAN PENJAJAH BIKIN SEHAT

Di zaman kolonial dulu, susu adalah minuman yang hanya dikonsumsi oleh orang
Belanda. Sehingga, ada anekdot yang mengatakan, kalau mau berkuasa, minumlah
susu. Sementara itu di awal tahun 1950-an Prof. Poorwo Sudarmo mencetuskan
Empat Sehat Lima Sempurna, yang menempatkan susu pada urutan terakhir. Orang
awam pun akhirnya beranggapan bahwa susunan hidangan kita menjadi tidak
sempurna tanpa kehadiran susu.

Susu adalah makanan pertama yang dikenal seorang bayi lewat ASI. Masyarakat
sudah mafhum bahwa kualitas ASI lebih unggul daripada susu sapi, susu
formula, dan susu bubuk. Bahkan sekarang kita juga mulai mengenal susu
non-hewani, yang terbuat dari bahan baku kedelai.

Susu kedelai terbuat dari protein kedelai (hasil isolasi) yang diperkaya
dengan methionin (asam amino esensial), sirup jagung, dan minyak kedelai
atau minyak sayur lainnya. Tripsin inhibitor pada kedelai yang merupakan zat
antigizi dapat dinonaktifkan melalui proses pemanasan. Sedangkan efek
goitrogenic (mengganggu penyerapan iodium) juga dapat dihilangkan dengan
pemanasan dan penambahan iodium.

Susu kedelai mampu menggantikan susu sapi karena protein susu kedelai
mempunyai susunan asam amino hampir mirip dengan susu sapi. Proteinnya
bahkan lebih tinggi dan asam lemak jenuhnya lebih rendah, selain itu susu
kedelai tidak mengandung kolesterol karena merupakan produk nabati. Namun
susu kedelai umumnya mempunyai aroma yang kurang disukai yaitu beany flavor
atau bau langu. Bau ini disebabkan oleh enzim lipoksigenase yang secara
alami terdapat dalam kacang kedelai. Mungkin teknologi pengolahan di tingkat
industri saat ini sudah bisa menghilangkan bau tersebut.

Tabel 1. Kandungan Gizi Susu Kedelai dan Susu Sapi per 100 Gram

---------------------------------------------------------------

Kandungan Gizi Susu Kedelai Susu Sapi

---------------------------------------------------------------

Energi (kalori)         44                   59

Air (g)                    90,8                 88,5

Protein (g)                3,6                  3,2

Lemak (g)                2,0                  3,5

Karbohidrat (g)         2,9                  4,5

Kalsium (mg)         15                  100

Fosfor (mg)            49                    90

Besi (mg)                1,2                   0,1

Vitamin B1 (mg)      0,03                  0,04

Vitamin B2 (mg)      0,02                  0,15

Niacin (mg)             0,50                  0,20

Kolesterol (mg)       0                       9,24 - 9,90

Asam Lemak (mg) 40 - 48              60 - 70

--------------------------------------------------------------

Intoleransi laktosa

Keunggulan susu kedelai adalah kecocokannya untuk orang-orang penderita
defisiensi laktase. Laktase adalah enzim di dalam tubuh yang berfungsi untuk
mencerna laktosa (gula susu). Diperkirakan lebih dari 60% bangsa kulit
berwarna mempunyai aktivitas laktase rendah. Dampak yang ditimbulkan cukup
bervariasi, namun yang sering terjadi adalah kembung perut, kram perut, dan
diare setelah beberapa jam minum susu. Pada usia bayi dan anak-anak umumnya
kandungan enzim laktase dalam tubuhnya relatif lebih tinggi. Tetapi setelah
dewasa, sebagian individu mengalami penurunan enzim laktase sehingga tidak
tahan mengkonsumsi susu. Oleh karena itu kebiasaan minum susu seyogyanya
dipraktekkan terus sejak usia anak-anak sampai nenek-nenek. Dengan demikian
tubuh kita senantiasa memproduksi enzim laktase secara cukup.

Defisiensi laktase menyebabkan laktosa (gula susu) tidak dapat dipecah dan
tidak dapat diabsorpsi tubuh, sehingga energi dari laktosa hilang begitu
saja. Tidak termanfaatkannya energi dari laktosa penting diperhatikan
terutama pada bayi, karena bayi bisa mengalami kekurangan gizi. Sementara
itu orang dewasa yang defisiensi laktase tidak akan kekurangan gizi karena
susu bukan menu utamanya.

Sebenarnya intoleransi laktosa (karena kekurangan laktase) tidak berarti
individu tersebut mengalami intoleransi susu. Konsumsi susu dalam jumlah
sedikit masih dapat dilakukan tanpa menunjukkan sindrom seperti dikemukakan
di atas. Ukuran sedikit ini bervariasi. Penelitian di AS menunjukkan bahwa
konsumsi 1 - 2 cangkir sekali minum pada individu penderita intoleransi
laktosa tidak menyebabkan gangguan berarti.

Susu merupakan sumber kalsium, riboflavin, dan vitamin A, sementara itu susu
yang sudah difortifikasi (diperkaya) juga banyak mengandung vitamin D. Untuk
anak-anak yang mengalami intoleransi laktosa dianjurkan tetap mengkonsumsi
produk sapi perah (susu) tetapi dengan laktosa yang sudah difermentasi
seperti yoghurt, mentega, atau keju. Di negara maju bahkan sudah dipasarkan
susu yang diperkaya dengan laktase sehingga dapat dikonsumsi oleh anak-anak
yang menderita intoleransi laktosa. Kandungan gizi susu dan produk olahannya
dapat dilihat pada Tabel 2. Terlihat dalam tabel tersebut bahwa yoghurt
memiliki kandungan gizi mirip susu. Sementara mentega, keju, dan es krim
relatif lebih padat energi dan lemak.



Tabel 2. Kandungan Gizi Susu dan Hasil Olahannya per 100 Gram.

---------------------------------------------------------------

Jenis Olahan Energi Protein Lemak

                    (kalori) (gram) (gram)

----------------------------------------------------------------

Susu Sapi        61       3,2     3,5

Yoghurt            52       3,3     2,5

Mentega         725       0,5   81,6

Keju               326     22,8   20,3

Es Krim          207      4,0    12,5

---------------------------------------------------------------

Setelah usia 2 tahun, susu bukan lagi merupakan makanan wajib bagi seorang
anak. Syaratnya, makanan dengan jenis beragam dan jumlahnya cukup harus
dikonsumsi setiap hari. Bila sekeluarga masih ingin mempertahankan susu,
maka berbagai alternatif yang bisa dipilih adalah susu bubuk biasa, susu
sapi murni, susu dalam kemasan tetrapak dengan aneka rasa atau susu kedelai.

Yang menarik adalah bahwa susu sebenarnya bukan produk kaya protein. Baik
susu kedelai maupun susu sapi, kandungan proteinnya hanya sekitar 3%,
bandingkan dengan telur yang mencapai 12% dan daging 18%. Bahkan beras yang
kita konsumsi sehari-hari mengandung protein 7%. Oleh karena itu dari segi
protein, susu bukanlah segala-galanya.

Susu dan mitos

Karena mitos kehebatan susu, maka sampai saat ini masih banyak orang
beranggapan bahwa sarapan dengan segelas susu sudah memadai. Padahal, akan
lebih bergizi bila kita menyiapkan nasi goreng dengan sebutir telur.
Kalaupun mau sarapan dengan susu, tetap harus ditambahkan karbohidrat yang
juga berprotein tinggi seperti sereal. Pola sarapan yang diterapkan orang
Barat yakni susu plus sereal atau roti tawar disisipi keju cukup baik untuk
mencukupi kebutuhan gizi di pagi hari.

Sisi lain dari kandungan gizi susu adalah menyangkut kadar zat besi yang
juga relatif kecil. Di negara maju seperti Amerika Serikat, ternyata
dijumpai pula masalah anemia (kurang zat besi) pada anak-anak. Penyebabnya
tak lain adalah konsumsi susu yang menurut takaran kita berlebihan, sehingga
anak-anak tersebut mengurangi konsumsi makanan lain yang lebih kaya zat
besi. Oleh karena itu perhatikan konsumsi susu anak kita. Jangan memaksa
anak untuk mengkonsumsi susu terlalu banyak, karena anak akan merasa kenyang
mengingat kandungan airnya yang mencapai 90%.

Konsumsi susu sampai bayi berusia 6 bulan adalah sekitar 900 - 1.200 cc per
hari. Setelah lebih dari 6 bulan kebutuhan susu semakin berkurang karena
anak sudah mengenal makanan sehingga cukup diberikan 300 - 400 cc per hari.
Setelah lebih dari 2 tahun mungkin cukup sekitar 200 cc. Pada usia di atas 2
tahun, anak-anak harus diprioritaskan makan tiga kali. Sungguh tidak benar
kalau kita sebagai orang tua memaksa anak untuk minum susu 4-5 botol dan
membiarkannya makan hanya 2 kali sehari.

Susu bubuk kemasan kaleng yang dipromosikan sebagai susu keluarga dapat
dikonsumsi oleh semua golongan umur kecuali anak-anak di bawah usia 2 atau 3
tahun. Sebagian besar susu keluarga ini adalah susu full cream yang berkadar
lemak tinggi. Susu bubuk keluarga sering ditambah dengan beberapa vitamin
dan mineral, ini untuk mengantisipasi kehilangan gizi akibat proses
pengolahan susu bubuk dari susu cair.

Meskipun terdapat perbedaan harga, namun analisis yang dilakukan YLKI
menunjukkan bahwa kandungan zat gizi antara beberapa merek tidak menunjukkan
perbedaan yang mencolok, khususnya dalam hal energi, karbohidrat, vitamin A
dan D. Oleh karena itu susu yang mahal tidak berarti kandungan gizinya juga
lebih tinggi dari yang lain.

Susu adalah sumber kalsium dan fosfor. Oleh karena itu tanpa iklan pun kita
seharusnya menyadari tentang tingginya kalsium dalam susu. Bila sebuah
produk susu mengandung kalsium lebih tinggi dan kita harus membayar lebih
mahal, apakah uang kita memang layak digunakan untuk membeli kelebihan
kalsium tersebut? Bukankah kita tahu bahwa semua susu sapi mengandung
kalsium tinggi?

Kontribusi susu terhadap kecukupan gizi dapat dilihat pada Tabel 3. Dengan
takaran susu full cream 3 sendok makan penuh dan segelas air (200 cc) yang
diminum 2 kali sehari, maka terlihat bahwa kontribusi proteinnya cukup
tinggi 25 - 40%. Namun sumbangan energinya hanya sekitar 15%. Oleh karena
itu sarapan dengan hanya segelas susu membuat kita kurang dapat bertahan
dalam melakukan aktivitas selama di sekolah bila tidak ditambah dengan
sumber energi yang lain.

Terlihat pada Tabel 3 bahwa susu full cream yang berkadar lemak tinggi juga
memberikan sumbangan lemak relatif tinggi. Mereka yang sedang berdiit rendak
lemak sebaiknya berhati-hati mengkonsumsi susu ini. Anak-anak yang mempunyai
bakat kegemukan juga harus mengatur konsumsi susu jenis ini dengan tepat.
Lebih baik kalau mereka yang sedang berdiit ini mengkonsumsi susu skim.


Tabel 3. Kontribusi 2 Gelas Susu Terhadap Angka Kecukupan Gizi

-----------------------------------------------------------------

Umur                   Energi    Protein     Lemak

                              %           %           %

-----------------------------------------------------------------

4 - 9 th                   16          44          74

10 - 19 th (pria)       12          25          56

10 - 19 th (wanita)   15          32          70

20 - 59 th (pria)       10          30          47

20 - 59 th (wanita)   13          34          64

Wanita hamil          12          27          55

Wanita Menyusui    10         25           48

------------------------------------------------------------------

Sumber: YLKI (1995)

Salah kaprah air tajin

Seringkali ibu-ibu mempunyai anggapan bahwa supaya anaknya gemuk sebaiknya
diperbanyak minum susunya. Menyambut milenium baru, kita sebagai orang tua
jangan lagi mempunyai cita-cita ingin mempunyai anak gemuk. Yang kita
dambakan adalah anak yang sehat dan cerdas. Gemuk adalah indikasi
ketidakseimbangan gizi karena lemak yang menumpuk di berbagai bagian tubuh.
Gemuk juga merupakan faktor risiko berbagai penyakit seperti hipertensi dan
jantung koroner. Anak-anak yang gemuk sejak kecil akan mengalami kesulitan
untuk menurunkan berat badan ketika dewasa kelak.

Minum susu, terutama bila berlebihan, memang bisa menggemukkan karena
kontribusi lemaknya yang relatif tinggi (lihat Tabel 3). Oleh karena itu
minum susu harus sesuai dengan takarannya. Susu dikonsumsi bukan untuk
menggemukkan badan, tetapi untuk memberikan kontribusi protein yang meskipun
kecil tetapi berkualitas. Juga untuk menyumbangkan kalsium yang dapat
menguatkan tulang dan mencegah osteoporosis (tulang rapuh).

Dengan semakin melambungnya harga susu maka sebagian ibu-ibu ingin
menggantikannya dengan air tajin untuk diberikan kepada anak-anaknya yang
masih balita. Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa untuk anak-anak usia di
bawah dua tahun alternatif terbaik adalah ASI. Kalau tidak bisa memberi ASI
maka susu formula dapat menjadi pengganti. Air tajin tidak dapat
menggantikan ASI atau susu formula dari segi kualitas. Kandungan proteinnya
mungkin setara atau bahkan lebih rendah daripada beras, demikian pula
kandungan vitamin dan mineralnya. Oleh karena itu bisa diduga kalau air
tajin tidak akan mampu menandingi susu terutama dari segi kandungan kalsium
dan fosfor.

Selain itu, air tajin yang tak lain berasal dari pangan nabati mengandung
protein dengan susunan asam amino tidak selengkap protein hewani (susu).
Jadi, jangan hanya melihat warna putihnya air tajin yang seperti susu maka
diasumsikan bahwa itu dapat menggantikan susu. Susu adalah makanan
terlengkap di dunia bagi bayi usia 0 - 4 bulan. Susu adalah makanan yang
baik dengan mutu gizi tinggi. Namun, susu bukan magic food karena yang
terbaik bagi kita setelah usia dua tahun adalah aneka ragam makanan yang
dikonsumsi secara seimbang.

Keseimbangan konsumsi gizi dari aneka ragam makanan tidak perlu diukur
dengan berapa gram kita makan nasi, daging, telur, sayur, dan buah dalam
sehari. Biarkan tubuh menakar sendiri berapa kebutuhannya. Badan kita akan
terasa tidak enak kalau tidak makan sayur atau buah karena metabolisme
karbohidrat dari nasi sebenarnya sangat dibantu oleh kehadiran
vitamin-vitamin yang terdapat dalam sayur/buah.

Demikian pula bila kita makan nasi terlalu sedikit maka kita akan cepat
lelah karena kurangnya suplai karbohidrat yang akan dibakar menjadi energi
tubuh. Dengan teknik toleransi tubuh inilah kita bisa hidup sehat tanpa
harus mendewakan bahwa satu jenis makanan mempunyai khasiat lebih tinggi
ketimbang lainnya, karena kondisi tubuh yang prima adalah akibat dari
konsumsi aneka ragam makanan yang seimbang. (Dr. Ir. Ali Khomsan, Dosen
Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB)


>> http://www.indokado.com -> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

















Kirim email ke