> > > Yth
> > >         Para orang tua netters idai-ot
> > >         Dokter Anak anggota IDAI
> > >         Anggota milis lainnya
> > >
> > >         Bersama ini saya sampaikan untuk diketahui hasil kesepakatan
> antara
> > >         Ikatan Dokter Anak Indonesia dengan Depkes & Kessos & Badan
> Pengawas
> > >         Obat dan Makanan mengenai issue Vaksinasi MMR dan Autisme
> > >         Mudah-mudahan penjelasan resmi ini bisa mengakhiri polemik
issue
> tersebut,
> > >         sehingga menghilangkan keragu-raguan.
> > >
> > >         dr. Jose RL Batubara SpA (K)
> > >
> > >         Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia
>
>
>
>                                                PENJELASAN BERSAMA
>                                  DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
> SOSIAL,
>                                         BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,
>                                                        DAN
>                                           IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
>                                                      TENTANG
>                                               TIDAK ADANYA HUBUNGAN
>                                  ANTARA TERJADINYA AUTISME DENGAN
IMUNISASI
> MMR
>
>    1. Akhir-akhir ini pada sebagian masyarakat tersebar informasi tentang
> dugaan adanya hubungan antara autisme dengan imunisasi MMR (Measles,
Mumps,
> Rubella).
>
>   2. Imunisasi adalah pemberian vaksin pada tubuh seseorang dengan tujuan
> untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu.
Pemerintah
> telah melaksanakan Program Imunisasi sejak lebih dari 30 tahun yang lalu
dan
> telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dari berbagai
> penyakit menular.
>  Program Imunisasi di Indonesia mencakup antara lain pemberian vaksin
untuk
> meningkatkan kekebalan bayi terhadap penyakit tuberkulosa (vaksin BCG),
> difteria, batuk rejan, dan tetanus (vaksin DPT), poliomyelitis (vaksin
> Polio), campak (vaksin Campak), dan hepatitis B (vaksin Hepatitis B).
> Program Imunisasi juga mencakup pemberian vaksin untuk meningkatkan
> kekebalan ibu dan bayi terhadap penyakit tetanus (vaksin TT) dan
peningkatan
> kekebalan anak                       sekolah dasar terhadap penyakit
difteri
> dan tetanus (vaksin DT).
>
>       3. Autisme adalah gangguan pertumbuhan anak yang kronik dengan
gejala
> utama gangguan interaksi sosial, komunikasi, serta keterbatasan perhatian
> dan aktifitas, biasanya terjadi pada usia di bawah 3 tahun.
>
> 4. Vaksin MMR merupakan vaksin yang diberikan kepada anak dengan maksud
> untuk mencegah penyakit campak, gondongan dan campak Jerman  (German
> measles). Di Indonesia, vaksin MMR telah digunakan untuk imunisasi anak di
> berbagai rumah sakit dan klinik, walaupun belum termasuk dalam jenis
vaksin
> yang digunakan dalam Program Imunisasi Nasional. Vaksin MMR yang
dipasarkan
> di Indonesia telah mendapat izin edar setelah dilakukan evaluasi terhadap
> efektifitas, keamanan, dan mutu vaksin oleh Komite Nasional Penilai Obat
> Jadi (KOMNAS POJ).  Di negara-negara                         maju, vaksin
> MMR digunakan secara luas untuk imunisasi anak.
>
>    5. Keamanan vaksin MMR telah dibuktikan dengan berbagai penelitian di
> luar negeri. Penelitian yang dilakukan mencakup pengamatan pasca pemasaran
> (post marketing surveillance) selama 30 tahun terhadap 250 juta dosis
vaksin
> MMR di lebih dari 40 negara di Eropa, Amerika Utara, Australia, dan Asia.
> Laporan terakhir mengenai keamanan vaksin telah pula dilakukan di
Finlandia
> sejak tahun 1982 selama 14 tahun. Studi tersebut dilakukan pada 1,8 juta
> anak yang menggunakan 3 juta dosis vaksin MMR.
>  Pemantauan dilakukan terhadap semua kejadian serius setelah imunisasi dan
> hasilnya menunjukkan tidak ada laporan kasus autisme yang berhubungan
dengan
> penggunaan vaksin MMR. Hasil tersebut sesuai dengan Specific hypothesis
> driven studies yang pernah dilakukan sebelumnya.
>
>    Berdasarkan kajian tersebut di atas, Departemen Kesehatan dan
> Kesejahteraan Sosial, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Ikatan Dokter
> Anak Indonesia mengambil kesimpulan bahwa tidak ada kaitan antara kejadian
> autisme pada anak dengan imunisasi MMR.
>
>  Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Badan Pengawas Obat Dan
> Makanan, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia akan terus memantau dan mengkaji
> efektifitas serta keamanan semua vaksin yang digunakan di Indonesia,
> termasuk vaksin MMR.
>
>
>
>   Masyarakat dan segenap tenaga kesehatan di Indonesia diharapkan tidak
> perlu khawatir mengenai keamanan vaksin MMR.
>
>                                     DEPARTEMEN KESEHATAN &
BADANPENGAWAS
>                                      KESEJAHTERAAN SOSIAL     OBAT &
MAKANAN
>                                       DIREKTUR JENDERAL PPM & PL    KEPALA
>
>
>                              Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, Ph.D    Drs.
> Sampurno, MBA
>
>
>                                                  PENGURUS PUSAT
>                                           IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
>                                                    KETUA UMUM
>
>
>                                          Dr. Jose R.L. Batubara, Sp.A(K)
>
> DAFTAR PUSTAKA
>
> 1. BMJ  2001 : 322 : 183-184 (27 January)
> 2. BMJ  2001 : 322 : 130 (20 January)
> 3. DR. Averhoff, WHO, Safety of MMR vaccine (7 February 2001)
> 4. Joint Statement of, the American Academy of FamilyPhyciana (AAFP), the
> American Academy of  Pediatries (AAP),
> the Advisory Committee on Immunization Pratices (ACIP), and the United
> Status Public Health.
> Servies (PHS) June 22, 2000
>
>
>
>
> ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~-~>
> eGroups is now Yahoo! Groups
> Click here for more details
> http://click.egroups.com/1/11231/0/_/25730/_/982119395/
> ---------------------------------------------------------------------_->
>
>
>
>


>> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















Kirim email ke