Saya ingin menyampaikan duka cita saya sedalam2nya untuk musibah yg dialami
oleh Ibu Maimun.  Semoga Ibu Maimun dan keluarga diberi penghiburan dan
kekuatan oleh Nya.

Di bawah ini ada kisah lain yang perlu juga kita simak untuk menjadi
pelajaran buat kita semua agar lebih berhati-hati.  Kisah ini dialami oleh
salah seorang teman saya dan mohon maaf apabila ada kata2 yg kurang sopan
karena mungkin teman saya ini emosi sekali waktu menceritakannya.  Saya
membagikan cerita ini agar kita sebagai ibu harus lebih peka terhadap anak
kita sehingga kesalahan diagnosa tidak terjadi.  Sekalipun seseorang itu
bergelar dokter, beliau juga manusia biasa sama seperti kita yang bisa
salah/keliru.
============================================================================================
Lan, aku percaya kalau RS itu begitu.  Baru-baru ini aku juga mengalami
peristiwa yang hampir sama dengan kejadian seperti itu walaupun nggak
terlalu fatal.

Kejadiannya + 2 bulan yang lalu, anakku Doreen panas badannya hampir 40
(superscript: o)C. Biarpun badannya panas begitu tapi dia menggigil
kedinginan.  Terus aku selimutin dia dengan selimut tebal dengan harapan
supaya dia agak hangat, eh malahan muka dan terutama bibirnya jadi biru
kehitaman tapi untungnya nggak sampai step.  Karena waktu itu hari Minggu
akhirnya aku dan suami memutuskan untuk membawa Doreen ke RS Siloam
Gleneagles karena selain dekat dengan rumahku, aku pikir RS itukan RS
International karena ada kerja sama dengan RS yang sama dengan yang ada di
S'Pore.

Sampai di sana kemudian anakku langsung di infus dan dokter jaganya bilang
kalau anakku harus opname saat itu juga.  Coba bayangin gimana kasihannya
melihat dia kecil-kecil sudah ditusuk-tusuk dengan jarum.  Tapi demi
kebaikkannya akhirnya aku tega-tegain diri, kalau boleh memilih sih rasanya
pinginnya aku bisa menggantiin dia, karena aku nggak tega dia meraung-raung
karena ditusuk jarum infus.  Dan waktu itu nggak ada satupun DSA yang
datang.  Sampai besoknya sekitar jam 11 siang baru nongol DSAnya.

Terus dia memeriksa anakku sambil membaca status anakku, kemudian aku
tanyain ke dokter itu, sebenarnya anakku kenapa kok sampai hitam semua
wajahnya  dan panasnya juga nggak turun-turun juga.  Terus dokter itu
bilang kalau anakku sudah positif kena tiphus, aku jadi setengah kaget mana
mungkin anakku yang belum bisa makan apa-apa bisa kena tiphus, sesudah
bilang begitu kemudian dokternya pergi.  Karena aku penasaran terus,
akhirnya aku bilang ke susternya supaya anakku dicek sekali lagi darahnya
apa bener dia tiphus atau bukan.  Rupanya susternya menyampaikan
keinginanku  ke dokter yang menangani anakku itu, dan ternyata benar
ternyata dia salah diagnosa, sebenarnya anakku cuma kena radang
tenggorokan.  Coba dodol enggak itu dokter, aku sempat marah-marah dan
ngomelin dokter itu.  Aku bilang kok ceroboh sekali bisa salah mendiagnosa
pasien, masih bagus anakku belum sempat diberi obat untuk penyakit yang
sebenernya nggak diderita anakku.  Kamu tahu nggak Lan, ternyata dia
membaca diagnosa pasien yang sekamar dengan anakku.  Coba geblekkan dokter
kayak gitu itu.  Akhirnya aku ngotot untuk membawa anakku pulang besoknya,
kalau cuma sekedar radang tenggorokan aja aku yakin nggak harus sampai di
opname dan di infus segala.  Akibat kejadian itu sampai sekarang kalau
anakku mau vaksin dia sudah kayak orang ketakutan mungkin masih trauma
ditusukin jarum yang lumayan gedenya.  Di Jakarta ini sering kali terjadi
kejadian-kejadian seperti itu, ini hanya sebagian saja yang kita tahu, aku
yakin pasti banyak kejadian-kejadian lain yang nggak pernah diexpos.

==============================================================================================
Demikian kisah nyata yg dialami oleh teman saya tsb.  Semoga bermanfaat
bagi kita semua khususnya bagi ibu/bp yg mempunyai balita.

Salam balita,
Lana





>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















Kirim email ke