satumed.com - Dalam dunia alat kontrasepsi, dikenal ada sebuah pil yang
harus diminum segera setelah sebuah hubungan seks tanpa perlindungan
terjadi. Di barat, pil tersebut dikenal dengan istilah "morning-after pill".
Pil ini seringkali dipergunakan bila kehamilan memang tidak diinginkan
padahal hubungan seks tanpa perlindungan sudah terlanjur terjadi, misalnya
pada kasus perkosaan.

Selama ini ada suatu anggapan bahwa pil tersebut harus diminum dalam waktu
maksimal 72 jam setelah sebuah hubungan badan terjadi. Dengan jangka waktu
ini, diperkirakan kemungkinan untuk terjadinya kehamilan kecil sekali. Tapi
kenyataan ini menyebabkan timbulnya anggapan lain bahwa setelah 72 jam, pil
ini tidak efektif lagi dalam mencegah terjadinya kehamilan.

Para peneliti dari University of Montreal di Quebec, Kanada melakukan
penelitian untuk melihat keefektifan pil ini bila diberikan lebih dari 72
jam setelah hubungan seks terjadi. Mereka mengikuti 300 wanita yang
mengunjungi 26 klinik masyarakat di Quebec untuk menerima pelayanan KB. Usia
rata-rata para wanita tersebut adalah 18 tahun dan kebanyakan dari mereka
belum pernah melahirkan.

Para peneliti mengikuti dua kelompok: 131 wanita yang tiba di klinik dalam 3
hari setelah melakukan hubungan seks tanpa perlindungan dan 169 wanita
lainnya yang tiba di klinik dalam 3 hingga 5 hari setelah melakukan hubungan
seks tanpa perlindungan. Semua diberikan kontrasepsi darurat, sebuah
kombinasi estrogen dan progestin yang dikonsumsi saat itu juga dan 12 jam
berikutnya. Para peneliti mengikuti 3 minggu kemudian untuk menentukan
apakah salah satu wanita tersebut telah menjadi hamil.

Para peneliti mendapatkan bahwa tingkat kehamilan bagi para wanita yang
mengkonsumsi alat KB darurat dalam 72 jam adalah 0,8%, sedangkan para wanita
yang mengkonsumsi pil-pil tersebut dalam 3 hingga 5 hari mencapai tingkat
kehamilan 1,8%. Kedua kelompok tersebut memiliki tingkat kehamilan yang
lebih sedikit secara bermakna daripada bila tidak mengkonsumsi alat KB
darurat.

Dengan hasil tersebut, para peneliti merekomendasikan untuk tetap memberikan
pil ini walaupun sudah melebihi waktu 72 jam. Konsumsi pil tersebut dalam
waktu 3-5 hari setelah hubungan seks terjadi masih memiliki tingkat
efektivitas yang menggembirakan. Walaupun demikian, sejumlah kecil wanita
yang menjadi hamil dalam penelitian tersebut mempersulit pengambilan
kesimpulan yang tegas, tandas para peneliti.

Sumber: American Journal of Obstetrics and Gynecology edisi bulan Maret
2001.




>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke