Saya punya second opinion dari dokter perusahaan tempat saya bekerja.
Semoga bermanfaat.

- Bundanya Thiza -

> ----------
> From:         Nuruddin (Amoseas Indonesia)
> Sent:         Friday, April 20, 2001 11:44 AM
> To:   Suharnyoto  [Amoseas Indonesia]; Edy Hermanto (Amoseas Indonesia);
> Ayoe Tria S.C. (Amoseas Indonesia)
> Cc:   Dwi Anggraini (Amoseas Indonesia)
> Subject:      RE: VITAMIN C DOSIS TINGGI SEBABKAN KANKER
> Importance:   High
> 
> Pro : Mbak Ayoe Tria SC.
> Mbak ini tambahan informasi yang pernah saya baca dari beberapa buku dan
> majalah, semoga menambah sedikit pencerahan pemahaman kita tentang asupan
> vitamin c ini.
> Sebenarnya kebutuhan vitamin C kita sehari 60 mg s/d 100 mg/hari (identik
> dengan 1-2 gelas jouce jeruk atau 1-2 buah jeruk)  pada kondisi normal,
> dan pada kondisi tidak normal/ stres berat  bisa meningkat 2 kali lipat
> (100 mg- 200 mg/hari), dan didalam tubuh kita hanya mampu menyimpan 100
> mg/kgBB atau rata -rata 6000 mg . Vitamin C termasuk salah satu vitamin
> yang water soluble, berfungsi antara lain reepitilasi jaringan, anti
> oksidan, katalisator, dll. 
> Jadi bila kita tidak mendapatkan asupan dari yang lain kecuali dari 1-2
> buah jeruk seperti tersebut diatas,  itu sudah dianggap cukup oleh tubuh,
> dan apabila berlebihan maka akan dikeluarkan melalui air kencing.
> 
> Tentang isu berkaitan dengan kanker, dan efek sampinya yang lain, misalnya
> batu ginjal, mungkin uraian dibawah ini dapat menjadi bahan masukan.
>       Pada pemakaian vitamin C dosis tinggi, maka kelebihan dari deposit
> yang 6000 mg(6 gram) tersebut akan dikeluarkan melalui ginjal dan pada
> pemakaian jangka panjang akan terjadi endapan sitrat pada system organo
> urinary tract(ginjal sampai lubang pelepasan/OUE = Orifisium Uretra
> Externum), akan menjadi batu  sitrat dan segala implikasinya/kerusakan
> ginjal, dll.
> 
>       Kaitannya dengan kanker adalah pada pemakain vitamin C dosis
> tinggi/Mega dosis(minimal 500 mg/hr) dan pada waktu yang lama(minimal 6
> Minggu) maka akan merangsang terjadinya perubahan galur-galur DNA sel
> kita, sehingga dimungkinkan sel sel tubuh kita akan berprilaku menyimpang
> dan salah satunya menjadi sel metaplastik dan ini yang menjadi cikal bakal
> kanker tergantung pada DNA sel mana yang telah mengalami metaplastik
> tersebut.   
> Lalu bagaimana dengan prilaku kita, orang- orang sekitar kita, teman kita,
> karyawan kita, masyarakat kita dst., dengan asupan vitamin C ini ?.
> Jawabannya sangat mengkawatirkan !!!. Mereka sebagaian telah menjadikan
> vitamin C kemasan, seperti CDR, Theragran, Enervon C, Ester C, Sonce, dll
> sebagai suplemen yang harus dikosumsi setiap hari tanpa harus mengetahui
> efek samping yang akan mereka terima bila dikosumsi dalam jangka panjang.
> Mereka telah termakan oleh iklan produk-produk konsumerisme yang
> membahayakan.
> 
>       Sebenarnya pemakaian dosis tinggi masih diperkenankan sepanjang
> tidak dilakukan dalam waktu yang lama seperti diatas, karena dosis tinggi
> dalam short time tsb. penting untuk meningkatkan cadangan/deposit yang
> mungkin turun sampai titik terendah menuju ke peaknya kembali -/+ 6000 mg
> tsb. inipun masih ada catatan bila tidak terdapat efek samping dari
> vitamin C tersebut terhadap organ lain, misalnya terhadap GI
> tract/lambung, misalnya gastritis,  ulkus peptikum, dll.
> 
>       Saya sangat sependapat dengan Dr. Suharnyoto MSc., bahwa seyogyanya
> pemakain vitamin C ini digunakan pada saat tertentu dan dosisnya dibatasi
> misalnya 1/2 tablet CDR per hari, dll., karena sejatinya berdasarkan
> kemasan tersebut ada yang akan tereduksi oleh sesuatu, mulai enzym , asam
> basa lambung dan zat-zat tertentu, misal makanan, minumam, susu, obat
> maag, dll, dalam perjalanan (mulut sampai usus) sampai vitamin tersebut
> diserap di usus. Misalnya :
>       *       Kemasan effecement misalnya CDR, SonCe, dll.
> akan terserap bersih 35 %  - 45 %.
>       *       Kemasan elixer/syrup misalnya Sakatonik Liver, dll.
> akan terserap bersih 35 %  - 50 %.
>       *       Kemasan tablet/kaplet misalnya Theragran M, Supradex,dll.
> akan terserap bersih 45 %  - 65 %.
>       *       Kemasan tablet/kaplet bersolut misalnya Becefort/EnervonC
> akan terserap bersih 65 %  - 75 %.
>       *       Kemasan Capsul/solf camsule  misalnya Supertin/Hemaviton
> akan terserap bersih 65 %  - 80 %.
> 
> 
> 
> Saran:
>       1.      Mari kita kembali  ke pola pola alamiyah. Bila masih cukup
> asupan vitamin tersebut dari makanan dan minuman sehari hari, tidak perlu
> kita menggunakan asupan dari luar.
>       2.      Bila dianggap kurang dengan tanda salah satunya yang paling
> gampang adalah sariawan(scurvy), yang kemungkinan besar karena defisiensi
> vitamin C, maka sebaiknya pertimbangkan untuk mendapatkan asupan vitamin C
> dari luar dengan jalan antara lain:
>                       *       Dari buah-buahan  dan sayur-sayuran yang
> banyak mengandung vitamin C, bahkan bunga matahari sekalipun bisa
> digunakan sepanjang bukan yang transgenik, dan yang ditaman secara
> alamiah.
>                       *       Dari buah-buahan  dan sayur-sayuran yang
> banyak mengandung vitamin C, bahkan bunga matahari sekalipun. Dengan
> catatan harus dicuci dengan bersih dan dikupas kulitnya.
>                       *       Menggunakan suplemen obat-obatan yang
> terukur/ tertera daftar isinya dan kandungan vitamin C nya. Dan
> selanjutnya Selamat menghitung dan memperkirakan kira-kira seberapa banyak
> deposit vit C yang tersisa didalam tubuh kita dan seberapa banyak asupan
> yang harus kita masukkan, kemudian dikontrontir dengan kemasan yang akan
> dipakai. 
>                       *       Tentukan sehari harus minum berapa mili gram
> dan berapa kali, berapa lama, serta kemasan mana yang paling aman untuk
> dikosumsi. Saran beliau (dr. Suharnyoto MSc.) sehari maksimum 500 mg dapat
> dijadikan salah satu pegangan.
>                       *       Jangan gunakan  mega dosis  lebih dari 10
> hari, cukup 3-5 hari. 
>                       *       Setelah itu lakukan tapering off/diturunkan
> secara bertahap dan akirnya berhenti.
>                       *       Buat mbak Dwi/ Mbak Ayoe TS mohon selalu
> diingatkan tentang bahaya sulemen vit C kepada pengguna yang meminta
> suplemen tsb. 
>       3.      Carilah dan temukan kausa/penyebab  kekurangan vitamin C
> tersebut dengan segera. Terutama stressor yang kronis, karena setiap ada
> stres proses metabolisme ditubuh kita akan dipercepat, sehinga kebutuhan
> vitaminnyapun akan meningkat.
>       4.      Perlu diketahui "Suplemen vitamin C bukan obat yang dapat
> menyembuhkan kelelahan atau stress.
> 
> Sekian, mudah-mudahan uraian singkat ini ada manfaatnya.
> Tambahan:
>       Maaf dok ..... kalau masih kagungan artikel  hasil penelitian
> Vitamin C nya kami mohon dokter berkenan mengirimi kami sebagai bahan
> tambahan pengetahuan. Dan terima kasih sebelumnya atas kebaikan dokter.
> 
> Klinik Darajat
> Dr. Nurudin
> 
> 
>       -----Original Message-----
>       From:   Suharnyoto  [Amoseas Indonesia] 
>       Sent:   Thursday, April 19, 2001 4:47 PM
>       To:     Nuruddin (Amoseas Indonesia); Edy Hermanto (Amoseas
> Indonesia); Ayoe Tria S.C. (Amoseas Indonesia)
>       Cc:     Dwi Anggraini (Amoseas Indonesia)
>       Subject:        RE: VITAMIN C DOSIS TINGGI SEBABKAN KANKER
> 
>       Dear all,
>       Saya sudah membaca artikel hasil penelitian mengenai vit.C dan
> Kanker beberapa tahun yang lalu. Sebagai praktisi, setiap orang yang minta
> Vit. C saya ingatkan untuk mengkonsumsi paling tinggi 500 mg vit.C sehari
> (misalnya 1/2 tablet Vit.C Redoxon).
>         
>       Dr. Suharnyoto,MSc
>       Amoseas Indonesia Inc.
>       "Employee fit by 2005"
>       Ph :  351-2141 ext 53125
>       Fax: 352-2662
>       *[EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 

>> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke