Sepertinya bbrp hari yl. ada yg menanyakan hal ini. Semoga Berguna +++++++++++++++++++++++++++++++++ ADA VARISES YANG MENGANCAM JIWA Varises biasanya menyerang kaum ibu yang melahirkan dan terjadi di kaki. Namun gangguan pada pembuluh darah vena ini ternyata bisa juga terjadi di "kutub selatan" alias anus. Bahkan bila fungsi hati terganggu, bisa pula muncul di tenggorokan. Kalau yang terakhir ini terjadi, bisa jadi nyawa taruhannya. Namun jangan khawatir, ada cara menanggulanginya. ---------------------------------------------------------------------------- ---- Apakah betis Anda sering terasa sakit untuk berjalan? Apakah timbul tonjolan-tonjolan berkelok-kelok berwarna kebiru-biruan pada lapisan atas kulit betis Anda? Bila demikian, mungkin Anda menderita vena varikosa alias varises. Banyak pendapat, varises kaki - yang banyak menyerang kaum wanita - timbul akibat melahirkan anak. Dengan kata lain, wanita yang melahirkan berisiko tinggi terkena varises. Pendapat tersebut ada benarnya. "Tapi itu tergantung dari bakat seseorang," kata dr. Zainal Udin, ahli penyakit dalam yang juga wakil direktur bagian medis RSAL Mintohardjo, Jakarta. "Kalau tonus pembuluh balik vena si wanita lemah, tentu ia lebih mudah terkena." Varises kaki memang berhubungan erat dengan kelemahan-kelemahan struktural tonus otot pembuluh balik atau vena. Pada dasarnya vena tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mendorong darah kembali ke peredaran. Bila dilihat dari perjalanannya, darah keluar dari jantung melalui nadi, menyembur keras dengan debit sekitar 1,5 galon/menit, dibantu oleh tarikan gaya gravitasi serta kemampuan jantung memompa darah. Namun, perjalanannya kembali melalui vena lebih berat karena arah alirannnya ke atas, yaitu dari kaki kembali ke jantung. Kalau pada pembuluh-pembuluh darah lain, pengembalian darah dibantu oleh otot putih atau otot polos yang terkontraksi, pada vena tidak demikian. Untuk membantu darah bergerak ke atas, vena dilengkapi katup-katup satu arah. Katup itu terbuka untuk membiarkan darah mengalir, kemudian katup menutup kembali setelah darah melaluinya. Namun, kalau tonus otot di sekitar pembuluh vena yang berfungsi sebagai pompa untuk mengembalikan darah dari jaringan tubuh ke bilik jantung kanan tadi kurang kekuatannya atau lemah, maka terjadilah stasis (aliran darah terhenti) dan darah cenderung berkumpul di dasar vena, sehingga vena melebar. Akibatnya, timbul pengendapan-pengendapan (tromboplebitis) darah pada pembuluh vena yang kemudian membentuk tonjolan-tonjolan besar berkelok-kelok berwarna kebiru-biruan, yang kemudian kita kenal sebagai varises. Tonjolan-tonjolan tersebut berada pada lapisan atas kulit atau epidermis. Pada saat seorang ibu melahirkan bayi, tekanan dari perut begitu besar sehingga bisa menghambat pembuluh-pembuluh yang berada di bawah. Padahal, pada usia kandungan 7 - 9 bulan, tubuh mengeluarkan suatu hormon yang berfungsi melunakkan jaringan di sekitar vagina agar cukup elastis untuk mengeluarkan sang bayi. Celakanya, hormon yang berguna bagi elastisitas vagina ini malah sering kali melemahkan tonus kaki. Inilah yang kemudian menjadi biang keladi munculnya varises pada kaki. Varises kaki juga sering dihubungkan dengan orang yang banyak bekerja sambil berdiri. Selagi orang berdiri, sekali lagi ada unsur gravitasi yang menyebabkan tonus harus bekerja keras untuk mengembalikan darah ke atas. Inilah yang kemudian menimbulkan varises. bersambung >> Mau kenduri di kantor? Perlu nasi tumpeng? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]