Jus buah tak selamanya menyehatkan
oleh : Marianto Samosir
[IMAGE]satumed.com - Sebagian orangtua mungkin mengira telah memberikan
tambahan vitamin dan mineral ke dalam makanan buah hatinya dengan
menawarkan banyak jus. Namun tanpa disadari, tindakan ini malah hanya akan
merusak kesehatan si anak dalam waktu lama. Pendapat ini diungkapkan oleh
sekelompok dokter anak dari A.S. belum lama ini.
Menurut lembaga American Academy of Pediatrics ini, jus buah yang
jumlahnya terlalu banyak ternyata dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Yang paling umum adalah kerusakan gigi, diare, dan sakit perut.
Menurut tulisan anggota lembaga tersebut dalam jurnal Pediatrics edisi Mei
ini, jus buah tidak akan menghasilkan gizi bagi bayi di bawah usia 6
bulan. Malah sebaliknya, tindakan ini dapat menyebabkan malnutrisi bagi
anak yang masih kecil, khususnya apabila jus diberikan sebagai pengganti
ASI (air susu ibu) atau susu formula.
Lebih jauh dikatakan, jus buah dapat menjadi faktor merebaknya kegemukan
anak-anak. Soalnya, anak-anak umumnya sangat suka dengan jus buah. Mereka
bisa menghabiskannya hingga satu liter setiap hari. Diperkirakan, 20%
anak-anak di negara-negara maju mengalami kelebihan berat badan justru
akibat pasokan kalori yang berlebihan dari minuman sejenis ini.
Karena itu, lembaga ini sangat menganjurkan agar para orangtua membatasi
konsumsi jus buah bagi anak-anaknya. Mereka tidak perlu menghentikannya,
namun ada takaran yang masuk akal. Jumlah yang disarankan adalah 250?350
ml untuk anak berusia 7?18 tahun, dan 120?180 ml untuk anak berusia 1?6
tahun.
Langkah pencegahan lainnya ialah dengan memperhatikan cara pemberiannya.
Pengasuh anak sebaiknya tidak memberikan jus kepada bayi langsung dari
botol atau dot yang mudah diusung kemana-mana. Cara ini akan memungkinkan
anak tersebut membawanya kemana-mana dan mengisapnya sepanjang hari.
Juga, bayi sebaiknya tidak diberi jus pada jam-jam tidur, karena tindakan
ini akan menyebabkan kerusakan gigi. Gigi yang sepanjang hari atau
sepanjang malam kena jus akan mudah busuk. Inilah yang mengakibatkan
terjadinya gejala yang sering disebut "kerusakan gigi akibat botol bayi" (
baby bottle tooth decay).
Juga ditegaskan, jus buah jauh lebih cepat merusak gigi ketimbang ASI atau
susu formula, karena kandungan gulanya yang sangat tinggi. Selain itu, jus
yang tidak dipasteurisasi pun sebaiknya selalu dihindari karena bisa saja
mengandung bakteri-bakteri yang sangat merugikan.
Ternyata, kandungan gizi jus buah pun tidak begitu lengkap. Menurut
tulisan tersebut, jus buah tidak mempunyai protein, lemak, serat, atau
mineral dalam jumlah besar. Kalaupun tinggi, kandungan vitaminnya itu
hanya terbatas pada vitamin C saja.
Memang diakui, ke dalam beberapa jenis jus telah ditambahkan kalsium yang
sangat penting bagi pertumbuhan gigi dan tulang anak-anak. Namun,
ditegaskan, tambahan kalsium ini tidak lebih baik daripada ASI dan
karenanya tidak boleh digunakan sebagai pengganti ASI.***
>> Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll? Klik,
>http://www.indokado.com/kueultah.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]