Pak Andri,
saya sering mendengar hal itu diucapkan ibu saya sewaktu keponakan2x baru
lahir. Entah krn tabu atau apa, alasannya kurang jelas. Demikian juga
sewaktu saya baru melahirkan anak pertama, ibu juga mengatakan hal yg. sama
bhw bayi jangan diajak ngaca/bercermin.
Sewaktu ditanya kenapa : alasannya hanya 'takut habis', sewaktu saya tanya
lebih lanjut, ibu enggan menjelaskan. "Pokoknya jangan dibawa ngaca2x..."
Itu saja.

Dulu sewaktu saya masih SD (SMP ??) saya pernah baca cerita atau artikel
gitu, di majalah Gadis apa Femina ya ? (sori lupa) yg menceritakan seorang
anak dg. cerminnya.
Ceritanya : ada seorang anak perempuan anak tunggal sbh keluarga yg. usianya
kira2x 2-3 th. Sejak kecilnya (dari bayi kali yaa...), suka diajak ibunya
utk bercermin sambil senyam senyum, ketawa ketiwi dan bicara2. Semakin lama
sianak semakin suka bila diajak bercermin malah kalo ngga dibawa bercermin
suka ngamuk..., seiring waktu sianak semakin besar dan dia mempunyai teman
hayalan yg. sering diajaknya bicara lewat cermin. Sambil bermain sianak
selalu bicara sama cermin seakan2x bayangan wajahnya dicermin itu adlh
temannya. Mulanya siibu tidak begitu memperhatikan perkembangan anaknya tsb,
yg. semakin lengket dg. cermin, apalagi dg. kesibukan siibu didapur atau
membersihkan rumah.
Hingga pd suatu hari, sianak ingin dipakaikan baju yg. paling cantik
kemudian sianak meminta ibunya utk membawa semua mainannya kedepan cermin.
Siibu lega anaknya punya kesibukan sendiri shg dia bisa bebas mengerjakan
pekerjaan RT. Hingga waktu jam makan siang siibu teringat akan anaknya spy
makan. Kemudian siibu cepat2x melihat keadaan anaknya dikamar. Nah... apa
yg. terjadi rekan2x....????
siibu tidak menemukan anaknya, dia hanya melihat setumpukan mainan saja
berserakan dilantai. Kemudian mencari seluruh ruangan sambil memanggil nama
anaknya. Tidak ketemu... Hingga akhirnya tiba2x matanya terarah ke cermin,
disana dia melihat anaknya sedang tertawa gembira bersama teman hayalannya
selama ini. Siibu berteriak memanggil anaknya spy kembali, tp. sianak tidak
mengacuhkannya tetap asyik bercanda.
Anak perempuan yg. disayanginya telah pergi meninggalkannya.
-the end-

Nah rekan2x begitulah sari ceritanya, maaf kalo kepanjangan

salam

----- Original Message -----
From: "Andri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]>

> Dear Netter....
>
> Saya pernah baca dalam satu edisi majalah balita..
> terbitannya saya lupa :-(
>
> ada statement yang mengatakan kalo Bayi umur 2 - 6
> bulanan "jangan terlalu sering melihat di
> kaca-bercermin"..belum sempet habis saya baca, si
> kecil udah minta gantian di nina bobokan... setelah
> itu - sampai sekarang, majalah / buku itu belum sempet
> saya temukan lagi..apa saya yang salah baca ya...
>
> Ada yang punya pengalaman nggak mengenai bayi dan
> cermin ini ??
>



>> Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
>http://www.indokado.com/kueultah.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Kirim email ke