lanjutan..
EFEK SAMPING 


Menurut Munawaroh, pemberian kolostrum sapi tak masalah bila dikonsumsi
bersama vitamin atau obat. "Tak perlu takut terjadi kelebihan imun atau
kontra imun, karena prinsipnya seperti food suplement, bukan obat dan tak
ada kontra indikasinya. Lagi pula, komposisi vitaminnya rendah, hingga tak
melebihi nilai kecukupan gizi anak." 


Jikapun ada efek samping, bilang Munawaroh, sangat minimal. "Pernah ditemui
adanya gatal-gatal di tangan. Reaksi ini timbul karena tubuh belum
sepenuhnya berespon secara maksimal. Namun efek ini jarang sekali terjadi."
Jikapun terjadi, tambahnya, pemberian kolostrum sapi tak perlu dihentikan,
"hanya dosisnya yang dikurangi sampai gatal-gatal tersebut hilang sendiri." 


Kolostrum sapi juga tak menyebabkan diare karena tak mengandung laktosa
seperti halnya susu sapi. Malah, kata Eva, kolostrum sapi bisa mempercepat
penyembuhan diare dan pengerasan tinja, hingga penyerapan makanan lebih baik
dan kenaikan BB pun lebih cepat. Bahkan, tambahnya, "anak yang tadinya
sakit-sakitan jadi lebih sehat, nafsu makannya baik, dan daya tahan tubuhnya
meningkat." 


Menurut Eva, konsumsi kolostrum sapi boleh dibilang sebagai tindakan
preventif. "Ini karena efek imunoglobulinnya. Jadi, bila ada kuman, akan
dilapisi oleh imunoglobin tersebut, hingga si kuman tak bisa menempel pada
mukosa usus." Tak hanya itu, tambahnya, imunoglobulin dalam tubuh juga akan
diubah dan masuk ke dalam saluran nafas, hingga akan terbentuk daya tahan
saluran nafas atas. "Anak-anak yang mengalami hiperaktif bronchus atau
sering batuk dan banyak berlendir, dengan mengkonsumsi ini dapat mengurangi
produksi lendirnya." 


Malah, lanjut Eva, dengan pemberian kolostrum sapi, secara tak langsung anak
pun mendapatkan imunisasi dalam bentuk pasif. Terutama untuk mencegah diare
karena rotavirus yang sering menyerang anak usia di bawah 2 tahun. Ini bisa
dilakukan dengan memberikan kolostrum sapi hiperimun yang diperkaya dengan
anti rotavirus. Namun, agar efektif, pemberiannya harus konsisten
(terus-menerus) sampai anak usia 2 tahun, misal. Hanya saja, perlu
dipikirkan biayanya karena cukup mahal. Lagi pula, bagaimanapun tetap
kolostrum ibu yang terbaik, bukan? Seperti halnya ASI tak bisa dibandingkan
dengan susu sapi. Kendati susu sapi dibuat menyerupai ASI dalam hal
kandungan zat gizi dan manfaatnya, tapi tetap tak bisa menyamai ASI.
Bagaimanapun ASI tetap yang terbaik, juga kolostrum ibu. 


Itu sebab, kolostrum sapi dimanfaatkan hanya sebagai alternatif jika bayi
tak mendapatkan kolostrum ibu. "Jadi, jangan salah persepsi, ya, Bu. Bukan
berarti kalau kolostrum sapi bisa digunakan, lalu para ibu tak menyusui
anaknya, lo," tegas Munawaroh. 

Dedeh Kurniasih
bersambung

>> Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
>http://www.indokado.com/kueultah.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Kirim email ke