>From : lenny@.....

Semoga kita selalu mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah SWT ..begitu
juga mereka.....amin
 
----- Original Message ----- 
From: Nani@.....
 
dari milist FLP :) ... subhanallah !!!

Stasiun Pasar Minggu, 07.10 WIB.
Seperti biasa kereta Jakarta-Bogor yang saya tumpangi berhenti di peron
jalur dua.  Segera setelah itu hiruk pikuk mewarnai suasana, ada yang naik
ada yang turun.  Tiba-tiba, seisi gerbong dibuat takjub dengan pemandangan
luar biasa yang kami saksikan pagi itu.  Bahkan Bapak yang tadi menawarkan
bangku disampingnya pada saya, sampai harus memutar kepalanya demi melihat
peristiwa itu lebih jelas.  Demikian juga halnya dengan orang-orang yang ada
di luar.  
 
Ya, kami semua terpukau dengan munculnya sebuah keluarga yang terdiri dari
Ayah, Ibu dan seorang anak perempuan berjalan saling berbimbingan tangan
menyusuri pinggir peron. Mereka semua buta, kecuali anak perempuannya yang
masih kecil
(kira-kira 7 th.)

Sang ayah berjalan memimpin di depan dengan tongkatnya.  Ia berkopiah hitam,
berkoko putih serta menyandang tas yang ia selempangkan dipundaknya.  Si Ibu
bergamis lebar warna ungu lengkap dengan jilbab. Sedangkan si anak,
berpakaian batik seragam TPA dengan tas ransel di punggung.  Wajahnya bersih
dan sangat ceria di balik jilbab putih mungilnya.  Kedua tangannya memegang
erat-erat tangan Ayah dan Ibunya, dan kelihatan sekali ia berusaha
menyamakan langkahnya dengan langkah kedua orangtuanya.  Padahal kalau mau,
bisa saja ia bebas berjalan sekehendak kakinya.  Karena ia satu-satunya yang
dapat melihat.  Namun sikapnya nyaris mirip seperti orang buta juga jika
kita tidak memperhatikan wajahnya.  Tapi, anak itu rela berjalan dibawah
bimbingan Ayahnya yang terbata-bata menyusuri peron.

Orang-orang ada geleng-geleng kepala, ada yang berdecak kagum entah pada
Ayahnya, anak atau Ibunya, ada juga yang hanya  melihat dalam diam.  Tak ada
yang berkata-kata atau kasak-kusuk karena apa yang kami lihat mugkin tak
bisa diungkapkan dengan kata-kata.  Sampai kereta berjalan, pandangan mata
kami semua seperti tak ingin lepas dari mereka.

Entah apa yang kami rasakan.  Mungkin seperti setetes embun pagi yang
menyentuh kulit.  Tapi ini bukan embun sebenarnya, tetapi kesejukkan terasa
sampai ke dalam hati.  Banyak yang dapat saya peroleh dari pemandangan itu.
Yang pertama tentu Kebesaran Allah.  Siapa yang sanggup menyatukan dua
manusia buta menjadi satu keluarga kalau bukan Ia.  Dan si anak kecil yang
lucu dan menyenangkan itu , tapi tak dapat dilihat oleh orang tuanya, adalah
Rahmat bagi mereka.  Keikhlasan sang Ayah dan Ibu tentu akan melahirkan anak
yang juga memiliki keikhlasan yang sama. Siapa
sih yang ingin dilahirkan dari sepasang orang tua yang buta.  Yang jangankan
mengajarkan tentang ini dan itu dalam kehidupaN baru kita, karena melihat
saja mereka tak bisa.

Terbanyangkah dibenak kita, masa kecil yang penuh dengan rasa ingin tahu dan
orang yang paling dekat dengan kita tak bisa dengan mudah menjawab
pertanyaan-pertanyaan kita?
"Ayah itu hewan apa?" atau "Ibu kalau ini apa?" atau .
Terus terang saya kagum dengan anak itu (mugkin karena saya juga anak).
Fitrahnya yang masih bersih tercermin dari perilakunya .  Saya juga kagum
dengan sang Ayah, karena ia dengan segala keterbatasannya tetap menjadi
pemimpin.  Dan saya juga kagum dengan  Ibu, karena ia berhasil membesarkan
anak menjadi seperti itu juga dalam keterbatasannya.  Saya pikir, hati
mereka terbuat dari 'bahan baku' yang tidak sama dengan hati yang dimiliki
orang kebanyakan yang normal.  Karena kita yang masih dikaruniai
kesempurnaan mata masih sering kali mengeluh dan kurang
ikhlas dengan apa yang Allah beri.  Wallahua'lam bishowab

--------oOOo---------
"Ya Allah, jadikanlah
syahid  dan  syahidah
sebagai gelar sarjana
kami yang tertinggi.
Amiin .... "
--------oOOo---------

>> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, 
>http://www.indokado.com/international/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]







Kirim email ke