Semoga bermanfaat ...
========

~Batu dan Bisikan

Suatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja
membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini, sang pengusaha,
sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan
penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar
sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya
anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang melintas dari arah
mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak itu yang tampak
melintas. Aah..., ternyata, ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu. Sisi
pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

Cittt....ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, di mundurkannya mobil
itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores, bukanlah
perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu  dilakukan oleh orang lain, begitu
pikir sang pengusaha dalam hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil
dengan tergesa-gesa. Di tariknya seorang anak yang paling dekat, dan di
pojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.

"Apa yang telah kau lakukan!!! Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku!!"
Lihat goresan itu", teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu. "Kamu
tentu paham, mobil baru semacam itu akan butuh banyak ongkos di bengkel
kalau sampai tergores." Ujarnya lagi dengan geram, tampak ingin memukul anak
itu.

Sang anak tampak ketakutan, dan berusaha meminta maaf. "Maaf Pak, Maaf. Saya
benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa."
Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun. "Maaf Pak, aku
melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti...."

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk
ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi. "Itu disana ada kakakku.
Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Aku tak kuat mengangkatnya,
dia terlalu berat. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang
kesakitan.."

Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada
wajah yang mulai tercenung itu. "Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke
kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi dia terlalu berat untukku."

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Kerongkongannya
tercekat.  Ia hanya mampu menelan ludah. Segera, di angkatnya anak yang
cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal
miliknya, untuk mengusap luka di lutut anak itu. Memar dan tergores, sama
seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.

Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan
bahwa mereka akan baik-baik saja. "Terima kasih, dan semoga Tuhan akan
membalas perbuatanmu." Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha
yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah
sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah
mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar
miliknya. Disusurinya jalan itu dengan lambat, sambil merenungkan kejadian
yang baru saja di lewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah
hal sepele. Namun, ia memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih
untuk membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia
menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat

"Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan
melemparkan batu untuk menarik perhatianmu."

***

Teman, sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan
dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan
melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup
kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk
menyelaraskannya untuk melihat sekitar?

Tuhan, akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita.
Kadang, kita memang tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari
setiap ujaran-Nya. Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan,
memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang
melintas.

Teman, kadang memang, ada yang akan "melemparkan batu" buat kita agar kita
mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya terserah pada kita. Mendengar
bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada yang melemparkan
batu-batu itu buat kita.

Irfan
~temanmu


>> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, 
>http://www.indokado.com/international/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]







Kirim email ke