Perlahan-lahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu, dan saya tidak melihat siapapun didalamnya ........ Hanya sepotong kain butut diatas tanah. Saya mengambilnya dan mengamatinya ... Air mata saya kembali mengalir, karena saya mengenali potongan kain itu adalah baju butut yang dulu dikenakan eric sehari-harinya .......................... Beberapa saat kemudian dengan perasaan yang sulit dilukiskan sayapun keluar dari ruangan itu ..... Air mata saya mengalir dengan deras.dan malam itu saya hanya diam saja. Sesaat saya dan brad mulai naik ke mobil, meninggalkan tempat tersebut, saya melihat seseorang di belakang mobil kami, dan saya sempat kaget karena keadaan saat itu sudah gelap, dan terlihat wajah orang itu begitu kotor,..ternyata seorang wanita tua .... Kembali saya tersentak kaget ketika ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau ...... "heiii....siapa kamu, dan mau apa kamu kemari !" ... Dengan memberanikan diri sayapun bertanya "bibi apa kamu kenal dengan seorang anak bernama eric, ia dulu tinggal disini !". Ia menjawab, "kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk. Tahukah kamu 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya disini. Ia terus menunggu dan memanggil mommy ......mommy, karena tidak tega saya terkadang memberinya makanan dan mengajaknya tinggal bersama saya. Meskipun saya orang miskin dan pekerjaan saya mengumpulkan sampah namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu. Sampai tiga bulan yang lalu eric meninggalkan secarik kertas ini, ia belajar menulis setiap hari -nya selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu....
(bersambung)