Bagaimana Mengatasi Stres Pascatrauma? Apa itu stres Pascatrauma?
Bertahun-tahun yang lalu, gangguan stres pascatrauma (PTSD) biasanya disebut shell shock atau combat fatique dan khususnya didapati pada para veteran militer. Kini, keadaannya sudah banyak berubah. Anda tidak perlu menjadi tentara untuk didiagnosis menderita PTSD. Anda hanya harus selamat dari suatu peristiwa traumatis. Persitiwanya bisa berupa apa saja, dari perang, upaya permerkosaan, hingga kecelakaan mobil. Sebuah dokumen dari Pusat Nasional PTSD, di Amerika Serikat, menyatakan, "Untuk didiagnosis menderita PTSD, seseorang harus terlebih dahulu mengalami suatu peistiwa traumatis." Dan, peristiwa itu "harus melibatkan sejenis cedera atau serangan FISIK yang benar-benar dialami atau yang hanya berupa ancaman". Jika Anda pernah mengalami sebuah trauma dan setelah itu mengalami efek serupa, penting untuk menyadari bahwa bukan Anda saja yang mengalaminya. Penulis Linda E. Ledray, dalam sebuah bukunya tentang pemerkosaan, menjelaskan bahwa PTSD "adalah reaksi normal yang terjadi pada orang-orang yang normal secara emosi, yang telah mengalami suatu situasi menakutkan yang tidak dapat mereka kendalikan". PTSD adalah hal yang umum, jauh lebih umum daripada yang disadari kebanyakan orang. Dan, PTSD diderita oleh segala macam orang serta diakibatkan oleh beragam insiden. Penulis Alexander C. McFarlaane dan Lars Weisaeth mengomentari, "Penelitian-penelitian yang dilakukan baru-baru ini memperlihatkan bahwa peristiwa traumatis sering terjadi pada warga sipil selama masa damaai, maupun pada tentara serta korban perang, dan bahwa banyak orang yang selamat dari peristiwa-peristiwa itu mengalami PTSD." Bahkan, prosedur medis atau serangan jantung telah memicu PTSD pada beberapa orang. ......... ke bag 2 >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]