Persiapan Ramadhan Buat si Kecil


Beberapa hari lagi, insya Allah kita akan kedatangan
tamu agung, tamu yang ditunggu-tunggu kaum muslimin
yang beriman. Tamu itu adalah bulan Ramadhan. Di
antara persiapan menyambut bulan mulia ini yang perlu
Anda cermati adalah bagaimana mempersiapkan anak-anak
yang masih kecil dan baru akan belajar puasa.


Mengantarkan anak untuk berpuasa dan memahami
maknanya, sungguh bukan pekerjaan yang mudah.
Keberhasilan mengkondisikan anak, memerlukan persiapan
sejak jauh hari. Berikut ini beberapa kiat yang bisa
dilakukan orang tua, untuk merancang pola pendidikan
terbaik bagi putra-putrinya selama bulan Ramadhan.



A. 5 Hari Sebelum Ramadhan: Mengenalkan Lewat Cerita


Stasiun TV biasanya getol mengiklankan acara-acara
andalannya guna menyambut Ramadhan, bahkan jauh
sebelum bulan Ramadhan tiba, Anda pun harus memiliki
cara khusus untuk mempersiapkan putra-putri Anda.
Caranya? Mudah saja, manfaatkan kebiasaan dongeng atau
bercerita yang biasa Anda lakukan. Hanya saja temanya
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bulan
Ramadhan.


Pilih cerita-cerita Islam yang menggambarkan suasana
puasa dan keutamaan bagi yang menjalankannya. Bisa
juga cerita mengenai kisah-kisah menarik seputar
Ramadhan, baik mengenai sahabat atau Rasulullah yang
berjuang di bulan Ramadhan. Atau Anda dapat mengarang
sendiri cerita yang ada hubungannya dengan tema
tersebut, selain menceritakan pengalaman masa kecil
Anda ketika menjalani ibadah puasa. Ini akan lebih
menarik minat anak, karena cerita tersebut lebih hidup
dan Anda leluasa berimprovisasi.


Prolog Ramadhan melalui cerita ini dapat dimulai
seminggu sebelum datangnya bulan Ramadhan. Di antara
waktu bercerita tersebut Anda dapat mengajak anak
untuk membuat rencana kegiatan selama bulan Ramadhan
nanti, plus target yang ingin mereka capai. Kemukakan
juga harapan apa yang Anda harapkan untuk mereka
lakukan.


Lewat cerita ini, suasana Ramadhan sudah terbangun
dalam alam pikiran anak. Sehingga ia akan mengharapkan
kedatangan bulan ini dengan penuh semangat dan
antusias.



B. 3 Hari sebelum Ramadhan: Membangun Suasana


Suasana rumah yang berubah juga akan mempengaruhi
semangat anak. Misalnya dengan mengubah penataan
rumah, mempersiapkan ruang khusus untuk sholat
berjamaah dan tadarus Al-Qur'an. Ajak anak-anak
menghiasi ruang tersebut dengan tulisan kaligrafi dan
gambar islami.


Demikian pula untuk dekorasi rumah maupun kamar,
bangun nuansa islami. Misalnya dengan mengubah letak
play station, tv ataupun buku dan majalah yang
bersifat umum, berganti dengan buku-buku atau majalah
keislaman yang mudah dijangkau.


Kamar tidur anak dapat dihias dengan tulisan hadist,
motto ataupun semboyan yang akan membangkitkan
semangat mereka jika nanti menahan lapar dan haus
ketika puasa. Tempelkan juga target dan jadwal
kegiatan yang telah disusun bersama. Ibu sebaiknya
mempersiapkan bintang-bintang yang siap ditempel untuk
setiap rencana yang berhasil dicapai anak. Kerjakan
bersama anak agar ia termotivasi untuk mendapatkan
bintang sebanyak mungkin sampai akhir Ramadhan.


Kebiasaan Ayah mengecat rumah menjelang lebaran, yang
biasanya dilakukan pada saat puasa, dapat dimulai
justru sebelum Ramadhan. Di samping membangun mood
anggota keluarga, juga agar selama Ramadhan lebih
banyak waktu yang dapat digunakan untuk kegiatan
ibadah.



C. 2 Hari Sebelum Ramadhan: Persiapan fisik


Ibu dapat mulai menyusun menu dengan gizi yang
seimbang untuk anak yang puasa. Juga mulai melatih
pola makan dari 3 kali sehari menjadi 2 kali saja.
Bila dilihat dari pola kebiasaan makan, berpuasa
sebetulnya hanya memindahkan jam, atau mengurangi satu
kali waktu makan saja. Bila biasanya makan 3 kali
sehari, menjadi 2 kali, yaitu waktu sahur dan waktu
berbuka puasa.


Penyusunan menu ini untuk menghindari terjadinya
kekurangan zat gizi pada anak. Kecukupan gizi pada
anak akan terpenuhi apabila saat berbuka dan makan
sahur mereka mengkonsumsi makanan yang beragam dalam
jumlah yang cukup.



D. 1 Hari Sebelum Ramadhan: Sahur Yuk!!


Bila esok mulai berpuasa, berarti malam sebelumnya
kita akan melaksanakan sholat taraweh dan sahur.
Melatih anak-anak untuk berpuasa dapat dimulai dengan
belajar bangun malam untuk makan sahur bersama.


Untuk menarik minat anak, siapkan menu makanan
kegemarannya dan buat suasana sahur menyenangkan
baginya sehingga tidak merasa berat bangun tengah
malam. Biarkan anak makan di akhir waktu sahur.
Awal puasa, biarkan mereka coba dulu puasa hanya
setengah hari. Ia akan berbuka pada tengah hari karena
masih latihan. Dengan cara latihan yang bertahap
seperti itu, si anak tidak merasa berat lagi untuk
melakukan puasa.



E. Nilai Plus Puasa Bagi Anak


Banyak sekali nilai plus dari puasa termasuk untuk
anak-anak. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Berpuasalah,
niscaya kamu sehat." Dari sisi kesehatan, ibadah puasa
memberikan istirahat pada organ-organ pencernaan
tubuh, termasuk sistim enzim dan hormonal, yang
kemudian akan bekerja kembali dengan lebih sempurna.


Selain itu anak-anak yang mencoba untuk ikut berpuasa,
sesungguhnya sedang dilatih untuk berdisiplin.
Berdisiplin untuk bangun sahur pada malam hari, makan
tepat waktu berbuka dan menahan nafsu. Termasuk
sebagai latihan untuk taat pada perintah agama.


Latihan ini bukan hanya pada menahan lapar saja,
tetapi lebih penting pada esensi berpuasa itu sendiri.
Karenanya, bila memang belum waktunya anak puasa
penuh, biarlah mereka berbuka di tengah hari. Bukankah
segala sesuatunya berlangsung bertahap? Termasuk dalam
mendidik si kecil dalam hal puasa.


Pembiasaan puasa juga bisa mendidik anak-anak untuk
jujur, misalnya mereka tetap berpuasa sekalipun
teman-temannya di sekolah tidak. Kalaupun karena tidak
kuat menahan lapar atau godaan teman ia terpaksa
berbuka di luar rumah, anak juga bisa diajar untuk
berterus-terang, bukan berbohong dan malu mengakui
kesalahannya.


Nah Ibu, selamat menuntun putera-putrinya untuk ikut
berpuasa selama bulan Ramadhan.


(Eva)/Moslem World





>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke