Pak Yayat,

Sebelumnya saya ucapkan SELAMAT karena si kecil yg kedua
akan segera lahir. Semoga lahir dg sehat dan tidak kurang suatu
apapun. Dan juga semoga lahirnya bukan tgl 12 Januari, tapi tgl
14 Januari..... biar sama dg ultah saya sih :))

Utk masalah yg dihadapi Pak Yayat, bbrp waktu yll saya pernah
sharing di milis ini juga atas masalah yg dihadapi Pak Tri Agus.
Ini saya forwardkan saja di bagian bawah... soalnya isinya tidak jauh
berbeda
dg masalah Pak Yayat.

salam,

Taufan

forwarded message:
------------------
Halo Rekan2 BA,

Ikutan sharing ya.....

Mengenai anak rewel krn adiknya mau lahir, ada bbrp hal yg dulu pernah saya
lakukan. Sebenarnya anak I saya, Rihan, tdk pernah rewel krn adiknya mau
lahir,
tetapi justru ditunggu2 terus.

Persiapan saya waktu itu a.l.:

1. Memperlihatkan foto/rekaman video dia waktu masih bayi, sambil
menjelaskan
bahwa dia nanti mau punya adik yg seperti dia waktu bayi.

2. Menjelaskan bgmn menyayang adiknya nanti.

3. Menjelaskan hal2 yg menyenangkan, seperti misalnya, “Nanti kita main
sama2 dg adik”, dsb.

4. Rihan sering kami minta utk bacain bukunya ke adiknya yg masih ada di
dalam perut.

5. (apalagi ya.... sementara ini yg saya ingat)

Setelah adiknya (Afi) lahir, ada bbrp hal lagi yg selalu kami lakukan, a.l.:

1. Selalu dilibatkan dalam merawat adiknya, seperti mengambilkan popok, dll.

2. Lebih memperhatikan Rihan drpd adiknya. Bukan sebaliknya ! Dan yg penting
lagi meminta
seluruh keluarga melakukan hal yg sama, terutama eyang dan saudara lainnya.

3. Jangan selalu menjadikan adiknya sebagai obyek utama. Misalnya, ketika
Rihan bermain bola,
dan bolanya hampir kena adiknya, JANGAN mengatakan, “Jangan dekat2 adik,
nanti kena adik”.
Tapi katakan misalnya, “Nanti kena Ibu”.

4. Jangan terlalu sering melarangnya bermain/mendekati adiknya. Kalau mau
ditinggal sebentar saja
mereka hanya berduaan, katakan, “Adiknya dijagain ya..”. Dengan begitu dia
merasa dipercaya dan
diberi tanggung jawab. Tapi ingat, jika anak pertama masih sekitar 2
tahunan, jangan pernah ditinggal
lama, karena dia belum tahu mana yg aman dan berbahaya bagi adiknya.

5. Jika dia melakukan kesalahan, seperti misalnya memukul adiknya, jangan
dimarahi, tapi jelaskan
mengapa tdk boleh memukul.

6. Jika dia melakukan sesuatu yg memang benar2 membahayakan adiknya, dengan
tegas jauhkan dia
dari adiknya, dan menasehati dg tegas utk tidak mengulanginya. Yg penting,
jangan menasehatinya
waktu dia sedang marah/nangis, tapi tunggu setelah dia tenang.

7. Mengatakan bahwa adiknya sayang sama dia. Misalnya, “Mas dicariin sama
adik tuh... soalnya adik
sayang sama Mas.”

8. Bermain bersama sesering mungkin. Misalnya, memintanya
membacakan/menceritakan buku
ke adiknya, dll.

9. (ada yg mau nambahin......)


Utk mengatasi pertengkaran kakak-adik, hal2 diatas tadi juga cukup manjur.
Kalau Rihan dan Afi,
sebenarnya bukan bertengkar, tetapi lebih pada hal dimana Rihan yg gangguin
adiknya.

Utk mengatasinya, kami selalu menerapkan "PERINGATAN DINI" (seperti juga utk
mendisiplinkan
anak seperti yg saya tulis di eBook saya itu), yaitu, selalu menanyakan kpd
Rihan mainan apa
yg akan dilakukan pd saat itu, shg Rihan tdk boleh merebut mainan adiknya.

Kadang2 Afi (10 bulan) juga merebut mainan Rihan, dan kami akan
'memarahi'-nya (memberitahu).
Memberitahu Afi disini sebenarnya lebih banyak tujuannya utk menunjukkan ke
Rihan bahwa
adiknyapun  juga tidak boleh merebut mainan org lain.

Kalau terjadi rebutan yg cukup 'ramai', biasanya kami akan mengambil mainan
tsb, dan keduanya
tidak boleh bermain mainan itu utk sementara waktu. Kalau Rihan sampai
memukul adiknya,
biasanya kami kenakan TIME-OUT kpd Rihan.

Apalagi ya.......
Sekian saja dulu deh.

Semoga bermanfaat.


salam,

Taufan Surana
----------------------------
eBook Perkembangan Otak Anak Batita
dan Stimulasi yang Diperlukan
http://www.babybrain.s5.com/
or send a blank mail to
[EMAIL PROTECTED]
----------------------------




-----Original Message-----
From: yayat [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 03, 2002 11:34 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Anak kedua & anak pertama


Netter semua,
Insya Alloh kami akan mendapat amanah anak kedua,yang menurut perkiraan akan
lahir 12 januari. Anak pertama kami,Ammar sudah 20 bulan. Saya ingin
mendapat masukkan dari netter, bagaimana memberi 'pengertian' secara baik
kepada Ammar,supaya merasa tidak "tersaingi" atau 'tersisihkan' dengan
adiknya,karena komunikasi secara verbal masih belum lancar. Sebab saya
melihat Ammar kelihatan masih tidak mau jauh-jauh dari orang tuanya.
Terima Kasih Atas masukan netter sebelumnya.


Yayat



>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke