Kel. Swadaya Perempuan Teratai Tel. 7716688

-----Original Message-----
From: Purwanto Purwanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, February 07, 2002 3:36 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Renungan : Dua Ibu



Dear Netters,

Bagi yang masih memiliki alamat dan nomor telepon yayasan baby sitter
"kelompok swadaya perempuan 'TERATAI'"
mohon kirim via japri.

Thanks,
PURWANTO

******This message is intended for the use of the individual or entity to
which it is addressed and may contain information that is confidential and
privileged and exempt from disclosure under applicable law.  If the reader
of this message is not the intended recipient, you are hereby notified that
any dissemination, distribution, or copying of this communication is
strictly prohibited.  If you have received this communication in error,
please contact the sender immediately and delete it from your system.
Thank you******




                    Rosalie Helena

                    <[EMAIL PROTECTED]       To:
[EMAIL PROTECTED]
                    nic.co.id>                cc:

                                              bcc:

                    09/14/2001 10:27 AM       Subject:     [balita-anda]
Renungan : Dua Ibu
                    Please respond to

                    balita-anda










renungan keluarga: DUA IBU

Seorang wanita karier yang berbalik menjadi ibu rumah tangga diwawancarai
diradio. "Dulu saya sering berkata kepada Ibu bahwa saya tidak mau menjadi
seperti dia," katanya. "Tinggal di rumah dengan anak-anak adalah hal yang
mudah dan tidak menarik. Dulu saya berpikir, saya akan mengejar karier bila
dewasa. Saya sudah minta maaf kepada Ibu berulang kali karena berkata
demikian."

Sebagian masyarakat sering membuat perempuan merasa sebagai warga kelas dua
jika tidak mempunyai karier. Namun Allah memberikan penghormatan yang
tinggi
kepada para ibu. Menjadi ibu merupakan tugas yang paling menantang, penuh
tuntutan, dan sangat dihargai dibanding karier apa pun di
dunia.

Seorang ibu sedang sibuk menyiapkan pameran hasil kerajinan yang menjadi
bisnisnya. Ia tengah mengecat rumah-rumahan kecil, ketika anaknya yang
berumur 3 tahun menginginkan perhatiannya. Dengan wawasan seorang anak
kecil, anak itu berkata, "Aku ingin punya dua ibu--satu mengecat dan yang
satu duduk di dipan bersamaku."

Perceraian, kematian suami, atau tekanan ekonomi sering memaksa seorang
perempuan masuk ke dunia kerja. Sebagian ibu memilih jalan sulit dengan
berusaha menyeimbangkan peran sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita
karier sekaligus. Tetapi egoisme dan keinginan serakah untuk memiliki lebih
banyak harta tidak boleh menyebabkan seorang perempuan berusaha menjadi
"dua
ibu." Peran ibu harus menjadi prioritas nomor satu (Dennis De Haan)

>> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/international/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]














>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/

>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com

Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]












>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke