> Pesan Umum Gizi Seimbang

> Setelah menelaah tentang peran berbagai zat gizi dan angka kecukupan
> gizi yang dianjurkan, tibalah saatnya saya membahas bagaimana
> menerjemahkan kecukupan gizi ke dalam hidangan/ makanan yang
> dikonsumsi sehari-hari.
> Untuk itu diperlukan asupan gizi yang seimbang, yaitu makanan
> beraneka ragam dan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan. Timbulnya
> masalah gizi yang berupa kekurangan gizi dan kelebihan gizi  karena
> tidak seimbangnya  asupan zat gizi dengan kebutuhan tubuh. Akibat
> gizi lebih pada usia di atas 40 tahun dapat berupa berbagai penyakit
> degeneratif, seperti penyakit jantung, darah tinggi, diabetes
> mellitus tipe II, katarak, osteoporosis. Untuk keseimbangan asupan
> zat gizi, masyarakat perlu diberi pedoman yang sederhana dan mudah
> dimengerti yang seyogyanya bukan berupa daftar angka kecukupan zat
> gizi, melainkan berupa susunan hidangan serta jenis bahan makanan
> yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat. Pedoman yang mudah
> dimengerti masyarakat ini sudah dirintis oleh Prof. Poorwo Soedarmo
> pada tahun 1950-an dengan slogan "4 Sehat - 5 Sempurna" yang telah
> banyak dikenal masyarakat sampai saat ini.
> Menyadari perkembangan ilmu gizi mutakhir serta masalah gizi ganda
> yang ada di masyarakat pada tahun 1995, Departemen Kesehatan  telah
> menyusun Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). PUGS terdiri atas 13
> pesan dasar meliputi:
> 1. Makanlah aneka ragam makanan;
> 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi;
> 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan
> energi;
> 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari
> kecukupan energi;
> 5. Gunakan garam beryodium;
> 6. Makanlah makanan sumber zat besi;
> 7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan;
> 8. Biasakan makan pagi;
> 9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya;
> 10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur;
> 11. Hindari minum minuman beralkohol;
> 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan;
> 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
>
> Ketigabelas pesan tersebut sudah didasarkan pada kajian ilmiah yang
> dapat dipertanggungjawabkan.
> Masing-masing pesan sudah disertai penjabaran singkat yang saat ini
> sedang direvisi dengan memperhatikan perkembangan ilmu gizi mutakhir.
> Komposisi sumber energi dianjurkan 65-75% dari karbohidrat, 20-30%
> dari lemak dan 10-15% dari protein. Sebagai contoh, porsi hidangan
> sehari untuk berbagai golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat
> pada Lampiran 6. Susunan hidangan ini sudah mempertimbangkan
> kebutuhan gizi, seperti yang terdapat pada Lampiran 1.
> Kartu Menuju Sehat (KMS) dapat digunakan untuk memantau tumbuh
> kembang anak balita. KMS juga tersedia untuk anak sekolah, ibu hamil
> sampai lansia. Untuk remaja dan dewasa dapat menggunakan Indeks Massa
> Tubuh, yakni berat badan dibagi tinggi badan dalam meter
> dikuadratkan. Nilai normal IMT antara 18 sampai 25, nilai 26-30
> dikategorikan gemuk dan di atas 30 dikategorikan kegemukan (obesitas).
> Gizi hanya sebagian dari kebutuhan dalam gaya hidup, di samping hidup
> teratur, cukup tidur, cukup olahraga, pikiran selalu aktif dan tidak
> merokok.
>  Jika seseorang ingin mencapai derajat kesehatan optimal melalui
> konsumsi gizinya, ikutilah petunjuk PUGS. Ada beberapa hal yang perlu
> diperhatikan, seperti contoh di bawah ini:
> q Setiap hari makanlah makanan yang beraneka ragam karena zat
> gizi yang dikandungnya saling melengkapi. Dari keanekaragaman ini
> diharapkan terpenuhi kebutuhan akan energi, protein, vitamin dan
> mineral. Aneka ragam makanan dalam menu sehari-hari dapat digunakan
> untuk menilai suatu diet (perencanaan makanan) yang berkembang dalam
> masyarakat. Misalnya, diet harimau (Atkin's diet) yang sangat rendah
> karbohidrat dan tinggi protein, dan food combining, yang menggunakan
> kombinasi makanan yang dianggap serasi dan tidak serasi, sebenarnya
> tidak sesuai dengan prinsip makan makanan yang beraneka ragam.
> Demikian juga membanjirnya fast food dari negara industri maju
> umumnya tidak selaras dengan menu seimbang. Penelitian pendahuluan
> menunjukkan bahwa esktrak dari fast food mempunyai kecenderungan
> meningkatkan agregasi sel platelet dibandingkan dengan ekstrak
> makanan tradisional.
> q Lemak
> Susunan asam lemak mendapat perhatian khusus akhir-akhir ini, antara
> lain perbandingan antara asam lemak jenuh, PUFA dan MUFA sekitar 1 :
> 1 : 1. Karena konsumsi lemak di Indonesia umumnya rendah, dianjurkan
> konsumsi energi dari lemak tidak melebihi 25% energi total. Sumber
> asam lemak jenuh, misalnya, minyak kelapa dan makanan hewani. Sumber
> PUFA, misalnya, kedelai; sumber MUFA, minyak kelapa sawit dan kacang
> tanah. Minyak kelapa, selain sumber asam lemak jenuh, juga banyak
> mengandung MCT (sekitar 50%). Bagi anak balita di bawah usia 2 tahun
> serta lansia, mungkin perlu asupan asam lemak omega-3 rantai panjang
> yang sumber utamanya ikan laut. Konsumsi beraneka ragam sumber lemak
> tersebut diharapkan dapat menghasilkan asupan asam lemak yang
> seimbang.
> q Makanan hewani, termasuk susu, selain proteinnya bermutu
> tinggi, merupakan sumber  vitamin dan mineral yang  mudah diserap.
> Karena makanan hewani rasanya enak, maka pembatas konsumsinya ialah
> daya beli.
> q Serat
> Konsumsi serat di Indonesia tergolong masih rendah, sedangkan yang
> dianjurkan sekitar 25-35 g per hari. Ini dapat dicapai dengan
> mengonsumsi sekitar 500 g sayuran dan 250 g buah per hari.
> Karena kebiasaan kita mengonsumsi sayur 2 kali sehari, maka sekali
> mengonsumsi sayur sebaiknya sekitar 250 g. Negara industri maju,
> seperti Amerika Serikat, masyarakatnya mengonsumsi sayuran sampai 6
> kali sehari.
> q Menurut pendapat seorang pakar gizi terkenal, tidak ada satu
> negara-pun yang dapat membendung perubahan/transisi perilaku konsumsi
> makanan di masyarakat. Dampak perubahan (transisi) konsumsi zat gizi
> terhadap kesehatan, terutama penyakit degeneratif, dapat dilihat pada
> lampiran 7. Peningkatan konsumsi MUFA, antioksidan, serat, buah dan
> sayur menguntungkan dari segi kesehatan. Peningkatan konsumsi energi,
> lemak, garam dan asam lemak trans merugikan kesehatan.
> q Minum teh (4-6 cangkir per hari), minum minuman cokelat
> (cocoa beverage), minum jahe, misalnya, dapat membantu tubuh
> memperoleh antioksidan yang dapat mencegah timbulnya penyakit
> degeneratif antara lain kanker dan penyakit jantung. Makanan
> tradisional banyak menggunakan bumbu-bumbu, seperti bawang merah,
> bawang putih, cabe, jahe, dan merupakan sumber antioksidan non-gizi
> yang baik untuk kesehatan.
>




> Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>




>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke