" Napas Tak Sedap
         Apa Yang Dapat Anda Lakukan?"

Dikalangan para ahli medis, ini dikenal secara luas sebagai
halitosis, berasal dari kata Latin halitus, yang berarti "napas",
dan akhiran-osis, yang menunjuk kepada kondisi abnormal. Beberapa
orang juga menyebutnya sebagai bau busuk dari mulut. Namun
kebanyakan orang hanya mengenalnya sebagai napas tak sedap!

Apakah napas Anda tidak sedap? Meskipun tidak sulit bagi Anda
untuk mengenali napas tak sedap pada diri orang lain, barangkali
tidak mungkin bagi Anda untuk mencium napas Anda sendiri. Sebuah
jurnal untuk Asosiasi Gigi Amerika, JADA, menjelaskan bahwa kita
cendrung menjadi terbiasa dengan napas tak sedap kita sendiri
dan bahwa bahkan orang "dengan napas yang sangat tidak sedap
mungkin tidak menyadari bahwa problem tersebut ada padanya".
Oleh karena itu, kebanyakan dari antara kita menjadi sadar bahwa
napas kita tidak sedap hanya apabila orang lain membawa hal itu
kepada perhatian kita. Betapa memalukan!

Fakta bahwa hal ini merupakan problem yang umum tidaklah menghibur.
Napas tak sedap biasanya dianggap menjijikkan dan tidak dapat
diterima. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan dapat menyebabkan
trauma emosi yang serius. Dr. Mel Rosenberg, kepala Laboratorium
Mikrobiologi Oral di Universitas Tel Aviv menjelaskan, "Bau busuk
dari mulut, tidak soal benar-benar ada atau sekadar tercium, dapat
menyebabkan pengasingan dari pergaulan, tindakan perceraian, dan
bahkan niat untuk bunuh diri."

# Apa Yang Diketahui Tentang Napas Tak Sedap?

Para ahli kesehatan telah lama mengenali napas tak sedap sebagai
indikator yang kuat dari kesehatan yang buruk. Karena alasan
itulah, sejak zaman purba para dokter telah meneliti bau dari mulut
manusia.

Kira-kira dua ratus tahun yang lalu, ahli kimia terkenal dari
Prancis, Antoine-Laurent Lavoisier, menemukan sebuah alat pengetes
untuk meneliti komponen-komponen napas manusia. Sejak saat itu,
para ilmuwan telah mengembangkan tempat-tempat pertumbuhan plak
(plaque), yang juga dikenal sebagai mulut tiruan. Plak adalah
tambalan lengket yang berkembang pada permukaan gigi. Plak
terbentuk dari sejumlah besar bakteri yang dapat membahayakan gigi
dan gusi Anda. Tempat ini meniru lingkungan yang khas dalam mulut
manusia dengan adanya air liur, plak, bakteri, dan bahkan napas tak sedap.

Dengan bantuan teknologi modern, para ilmuwan telah banyak
mempelajari tentang napas kita. Misalnya, menurut majalah
Scientific American, "para peneliti sekarang telah
mengidentifikasi hampir 400 campuran organik yang volatil
(mudah berubah menjadi gas) dalam napas normal manusia".
Namun tidak semua campuran ini menghasilkan bau yang kurang
sedap. Penyebab utama napas tak sedap adalah hidrogen sulfida
dan metil markaptan. Konon gas ini membuat napas kita berbau
persis seperti bau sigung (sejenis musang yang berbau busuk).

Dalam mulut manusia terdapat lebih dari 300 spesies bakteri.
Tufts University Diet Nutrition Letter mengatakan, "Keadaan
mulut yang gelap, hangat, dan lembab, menjadikannya sebagai
lingkungan yang paling ideal bagi perkembangbiakan yang cepat
dari bakteri yang menyebabkan napas tak sedap." Namun hanya
empat spesies yang terutama bertanggung jawab atas napas tak
sedap. Mereka hidup didalam mulut Anda, namun kemungkinan besar
Anda belum mengetahui nama-nama bakteri tersebut. Mereka adalah
Veillonella alcalescens, Fusobacterium nucleatum, Bacteroides
melaninogenicus, dan Klebsiella pneumoniae. Bakteri-bakteri
ini memakan partikel-partikel makanan, sel-sel yang sudah
mati, dan benda-benda lain dalam mulut. Kegiatan bakteri ini
sebaliknya menghasilkan gas yang berbau busuk. Dengan tepat,
jurnal tentang gigi J Periodontol menjelaskan, "Dalam sebagian
besar kasus, halitosis berawal di dalam mulut itu sendiri,
sebagai akibat dari proses pembusukan oleh mikrobe (pembusukan
bernada organik)." Jika dibiarkan, proses ini dapat menyebabkan
kerusakan gigi dan penyakit pada gusi.




ke...2


>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke