Bapak2/Ibu2,

Ini agak OOT. Saya hanya sedang berandai-andai, sekadar bahan renungan untuk
sampai pada kesimpulan "CUKUP".

Dengan Rp. 10 ribu perhari, kenyataannya adalah bahwa keluarga ini (Bapak,
Ibu & 2 anak) berpengasilan sekitar Rp 300 ribu perbulan, yang sama sekali
tidak cukup walaupun hanya untuk makan saja.

1. Seandainya penghasilannya Rp. 1.5 juta per bulan. Cukupkah ??. Mari kita
lihat ekspektasinya :

Untuk makan, 4 org x 3 kali x 30 hari x Rp. 2,000 = Rp. 720 rb
Kontrak rumah (sngt sdrhn), listrik, air = Rp. 200 rb
Biaya sekolah anak2 (negeri biasa), transport (umum) = Rp. 150 rb
Cicilan TV/Radio, perabot, sandang dll = Rp. 300 rb
Hari2 & tak terduga = Rp. 300 rb

Ternyata masih TIDAK CUKUP. Apalagi kalau berharap punya motor dan/atau
punya rumah RSSSS.

2. Bagaimana kalau penghasilannya sebesar Rp. 4.5 jt perbulan ??. Cukupkah
??. Mari kita lihat ekpektasinya :

Untuk makan, 4 x 3 x 30 x Rp 5,000 = Rp. 1.8 jt
Cicilan rumah (RS), listrik, air, telp = Rp. 750 rb
Cicilan & biaya mobil (th 80-90 an) = Rp. 1.5 jt
Biaya sekolah anak2 (negeri), jajan, transport (umum, bajaj, taksi), jajan =
Rp. 300 rb
Cicilan komputer, TV, stereo, kulkas, rice cooker, kompor, dll = Rp. 500 rb
Sandang & accessories agak bermerek, dll = Rp. 200 rb
Pembantu, hari2, tak terduga, liburan, hiburan = Rp. 500 rb

Ternyata masih TIDAK CUKUP.

3. Bagaimana kalau penghasilannya sebesar Rp. 10 jt perbulan ??. Cukupkah
??. Mari kita lihat ekspektasinya :

Untuk makan, 4 x 3 x 30 x Rp 7,000 = 2.5 jt
Cicilan rumah, listrik, air, telp = Rp. 3 jt
Cicilan mobil = Rp. 3.5 jt
Pembantu/baby sitter/supir = Rp. 1.5 jt
Electronics, perabot, dll = Rp. 1 jt
Liburan, hiburan, dll = Rp. 1 jt

Ternyata juga masih TIDAK CUKUP.

Ilustrasi diatas bisa hanya sekedar ilustrasi kosong, tapi bisa juga adalah
fakta yang sangat mudah kita temui disekeliling kita, atau malah diri kita
sendiri.

Beberapa saat yang lalu, demi kebaikan sang anak yang diperlakukan biadab
oleh sang baby sitter, ada seorang Bapak (maaf saya lupa nama beliau), yang
kalau mengalami hal tersebut akan menyuruh sang istri untuk berhenti bekerja
demi sang anak.

Bapak, saya pribadi sangat sependapat dengan Bapak. Tapi rasanya saya
mungkin tidak berani meminta istri saya untuk berhenti bekerja demi anak,
walaupun dia mau menikah dengan saya tanpa melihat berapa penghasilan saya
;-) ;-) ;-).

Sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena saya yakin mungkin
banyak yang tidak berkenan, dan akan sangat berlarut-larut kalau dibahas.

Wassalam.. Defnil.



-----Original Message-----
From: Dede [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, May 02, 2002 11:36 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Jadilah Manusia yang penuh Rasa Syukur


> Harian Republika, Rabu, 21 Nopember 2001
>
>  "Manusia Gerobak"
> =================
>
> Hari masih gelap.
> Matahari belum keluar.
> Satu dua kendaraan melintas.
> Namun derunya tak mengganggu dua bocah kecil.
> Mereka lelap dalam gerobak ....  di kawasan Menteng, Jakarta.


>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke