Halo Mbak Dini,

Saya setuju dengan pendapat anda, tapi  tolong donk cerita bagaimana sich
sistem pendidikan di Berlin khususnya untuk pendidikan TK dan Dasar yang
Mbak Dini irikan, terus terang saya juga iri karena saya lihat pendidikan
disini lebih fokus ke akademiknya, padahal anak TK harusnya bermain, bukan
belajar baca tulis, dan ini yang anak saya alami sekarang (Adam 4th duduk
di TK A, tiap hari ada PR nulis dan berhitung, tapi saya tidak paksakan
kalau Adam nggak berminat mengerjakan PRnya, tapi Adamnya sekarang senang
betul nulis, kalau boleh tiap ada kertas diisi tulisan walau tulisannya
nggak jelas, yach yang penting ada minatlah).
Saya tunggu yach Mbak ceritanya, soalnya saya dan salah seorang temen saya
yang sekarang ada di Ithaca, US cita-cita buat sekolah TK&SD yang seperti
di US tapi yang islami, mudah-mudahan sich, amien

Salam,

Adam's & Donnie's Mom


                                                                                       
   
                    "Dini Mardiati"                                                    
   
                    <dini.mardiati@        To:     <[EMAIL PROTECTED]>        
   
                    berlin.de>             cc:                                         
   
                                           Subject:     [balita-anda] Quo vadis        
   
                    06/03/02 06:47         pendidikan anak ?                           
   
                    PM                                                                 
   
                    Please respond                                                     
   
                    to balita-anda                                                     
   
                                                                                       
   
                                                                                       
   




Halo semuanya ...

Pak Taufan menuliskan bahwa "Tugas orgtualah utk membimbing dan memberikan
permainan yg berguna dan tidak hanya permainan yg cuma menghabiskan waktu"

Saya mengatakan hal ini SANGAT SULIT dilakukan, perlu extra kesabaran.
Mengapa? Karena biasanya saat mengajarkan anak, AMBISI ortu yang
terproyeksikan. Tak jarang orang tua menjadi lupa bahwa yang ia hadapi
adalah anak-anak.  Juga perlu waktu, karena bagaimanapun juga, learning
games didisain untuk interaksi orangtua-anak. Apakah anda punya cukup waktu
untuk itu ? Rasanya bagi ortu yang bekerja penuh - apalagi di Jakarta,
umumnya baru di rumah di atas jam 7 malam - ini sangatlah sulit.

Apakah anak harus bisa baca tulis hitung saat balita ?
Saya dengar, trend pendidikan di kita sekarang begitu. Orang tua akan
bangga
dan ini sering jadi tolak ukur mencari sekolah yang TOP buat anak. Ah ya,
metode ini kita import mentah-mentah dari Jepang. Mereka memang menjadi
maju
pesat, tapi apakah anda sudah mendengar bahwa stres pun sudah menggejala
pada anak-anak mereka ?

Ingatkah anda bahwa keberhasilan bukan hanya dari IQ tapi juga EQ ?
Berhati-hatilah jangan sampai melupakan yang terakhir itu. Saya setuju
bahwa
perkembangan otak kiri dan kanan harus balance. Tapi bukan berarti area
kanan lalu dimanipulir menjadi logika !

Saat balita, yang paling penting dilatih adalah perkembangan motorik halus
dan kasarnya, melatih koordinasi motorik keseimbangan, kemandirian
aktivitas
harian seperti makan sendiri, pakai baju, sepatu dan celana termasuk
mengancingnya. Ini adalah latihan dasar agar mereka kelak terampil dan
merasa MANDIRI & PERCAYA DIRI. Bukankah ini yang sekarang terlihat krisis
pada anak-anak? Umumnya mereka sekarang mengandalkan orang lain seperti
pembantu, teman atau ortunya.
Yang berbau logika diajarkan tapi sifatnya pengenalan. Yang dituju bukan
anak bisa baca tulis hitung, tapi bagaimana menimbulkan minat anak dan rasa
ingin tahu mereka pada pengetahuan. Tentu kita ingin anak menjadi KRITIS
bukan hanya menunggu disuapi.

Saya pribadi mulai mengenalkan buku pada anak-anak sejak bayi (buku dari
kain/plastik bergambar) kemudian mulai 6 bulan dibacakan buku yang
ceritanya
singkat, lalu buku pop-up (sangat menarik karena gambarnya muncul atau
dapat
digerakkan). Usia 1,5 Tahun mulai dikenalkan CD interaktive. Tapi harus
sangat berhati-hati memilih program apa, benar-benar yang memang untuk
seusianya, misalnya cukup dengan menggeser maus, maka gambar di layar sudah
terwarnai - tanpa anak harus memilih warna khusus. Prinsipnya, hanya
PENGENALAN ! Itu pun harus didampingi dan tidak boleh memberikan tekanan
atau membuat anak merasa tidak mampu. Saya beruntung punya waktu karena
sekarang tidak bekerja lagi dan hanya mendampingi suami studi.

Salah satu contoh sederhana melatih kecerdasan emosinal (EQ) adalah
mengajarkan anak menunda keinginannya. Misalnya antri untuk main suatu
permainan. Dalam antrian, anak belajar aturan, juga belajar bahwa orang
lain
pun bisa punya keinginan yang sama, dia harus menunggu giliran, tidak bisa
seenaknya. Hal ini kurang dilatih di TK kita. Saat istirahat, anak-anak
rebutan main permainan favorit, dengan cara apapun, termasuk mendorong
teman. Yah ... mungkin ini juga yang membuat kebanyakan kita hingga dewasa
senang berebut !

Pendidikan moral agama juga sangat positif untuk EQ. Tapi bukan berarti
anak
dibombardir hafalan ayat, sekali lagi saat balita yang penting PENGENALAN.
Mana ritual agama yang penting, doa harian pendek, apa yang membuat itu
penting, pesan moral di balik kisah nabi-nabi, akan sangat membantu agar
anak kelak dapat berespon emosional dengan takaran yang tepat pada setiap
situasi.

Terus terang, saya iri dengan sistem pendidikan dasar dan balita ditempat
kami sekarang. Karena mereka berhasil membuat anak senang ke sekolah,
bahkan
sedih bila harus liburan panjang. Sekolah bagi mereka tampaknya memenuhi
kehausan akan pengetahuan 'sesuatu yang baru'

Maafkan bila email ini panjang. Tapi terus terang saya khawatir dengan masa
depan anak-anak bila sistem pendidikan kita hanya mencetak 'anak yang
cerdas
sekali' tapi secara psikis rapuh.
Juga bagi kawan-kawan yang sangat antusias mengajarkan baca tulis hitung
sejak bayi, semoga berhasil mengendalikan pedang bermata dua.

Tuhan, berilah kami petunjuk. Amin.






----- Original Message ----- From: "Taufan Surana"
<[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, June 03, 2002 11:00 AM
Subject: RE: [balita-anda] Flashcards & dotcards; mungkinkah buat bayi 6
bulan?


> BETUL SEKALI Pak (?) Budhy !
>
> Metode APAPUN utk anak balita HARUS dlm bentuk bermain.
> Tanpa dalam bentuk permainan, anak tidak mau menerimanya.
> Apalagi jika dipaksa.... wah enggak bakalan ada hasilnya,
> tapi justru anak menjadi stress.
>
> Itu yg harus benar2 diperhatikan dalam menerapkan metode
> apapun thd anak.
>
> Apalagi, metode seperti Glenn Doman, Shichida, dll. itu
> SANGAT MEMBOSANKAN !
> Kreativitas orgtua sangat menentukan supaya anak tetap
> mau bermain dg metode2 tsb.
>
> Dunia anak adalah dunia bermain. Tugas orgtualah utk
> membimbing dan memberikan permainan yg berguna dan
> tidak hanya permainan yg cuma menghabiskan waktu
> sehari-harinya.
>
> Perbedaan jenis permainan yg dialami anak inilah yg nantinya
> menentukan anak tsb tumbuh menjadi cerdas sekali atau
> hanya biasa2 saja.
>
> salam,
>
> Taufan
>
>
> -----Original Message-----
> From: Budhy Kristanty [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, June 03, 2002 5:30 PM
> To: '[EMAIL PROTECTED]'
> Subject: RE: [balita-anda] Flashcards & dotcards; mungkinkah buat bayi 6
b
> ulan?
>
>
> Mei,
> kalo gue pikir nih.. klo model begini kayaknya yg nepsong itu ortunya
ngkali
> ya.
> anak diajarin ini-itu. metode ini metode itu. Padahal anak itu harusnya
> bermain. Dari bermain dia belajar sendiri. ngga usah dipaksain deh
mustinya.
>
>
>
>
> >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/
>
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
>
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>



>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]







>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke