Ini ada ringkasan tentang buku tsb.. semoga berguna.
Mau tanya to Ibunya Rafi, ringkasan ini sudah lengkap belum ya? ~yang sedang double senang~ ### sumber : http://www.alirsyad-alislamy.or.id/i-harian47.htm <http://www.alirsyad-alislamy.or.id/i-harian47.htm> Assalamu'alaikum wr. wb. MENGAJAR BAYI MEMBACA (Metode Glenn Doman) 22/3/2001 12:00 WIB Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua makhluk hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, sebuah kalimat ketika berusia dua tahun, dan sebuah buku ketika berusia tiga tahun, dan mereka menyukainya. Tahun 1961 satu tim ahli dunia yang terdiri atas dokter, spesialis membaca, ahli bedah otak dan psikolog mengadakan penelitian "Bagaimana otak anak-anak berkembang?" Hal ini kemudian berkembang menjadi satu informasi yang mengejutkan mengenai bagaimana anak-anak belajar, apa yang dipelajari anak-anak dan apa yang bisa dipelajari anak-anak. Hasil penelitian juga mendapatkan, ternyata anak yang cedera otak sekali pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi. Jelaslah bahwa ada sesuatu yang salah pada apa yang sedang terjadi pada anak-anak yang sehat, jika di usia ini belum bisa membaca. Penelitian tentang Otak Anak, bagi otak tidak ada bedanya apakah dia 'melihat' atau 'mendengar' sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan kata itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat menafsirkan. Kalau telinga menerima rangsang suara, baik sepatah kata atau pesan lisan, maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan impuls-impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa melihat untuk disusun dan diartikan menjadi kata-kata yang dapat dipahami. Begitu pula kalau mata melihat sebuah kata atau pesan tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi serentetan impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang tidak dapat melihat untuk disusun kembali dan dipahami. Baik jalur penglihatan maupun jalur pendengaran sama-sama menuju ke otak dimana kedua pesan ditafsirkan otak dengan proses yang sama. BAGAIMANA MENGAJAR BAYI ANDA MEMBACA Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak: 1. Sikap dan pendekatan orang tua, syarat terpenting adalah bahwa diantara orang tua dan anak harus ada pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan yang bagus sekali. Belajar adalah: a. Hadiah bukan hukuman b. Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja c. Bersenang-senang, bukan bersusah payah d. Suatu kehormatan, bukan kehinaan Hal penting kedua adalah membatasi waktu untuk melakukan permainan itu sehingga betul-betul singkat. Hentikan permainan ini sebelum anak itu sendiri ingin menghentikannya. 2. Bahan yang sesuai: a. Bahan-bahan dibuat dari kertas putih yang agak kaku (kartun poster) b. Kata-kata yang dipakai, ditulis dengan spidol besar c. Tulisannya harus rapi dan jelas, model hurufnya sederhana dan konsisten TAHAP-TAHAP MENGAJAR TAHAP PERTAMA (PERBEDAAN PENGLIHATAN) Mengajarkan anak Anda membaca dimulai menggunakan hanya lima belas kata saja. Jika anak Anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah siap untuk melangkah ke perbendaharaan kata-kata lain: 1. Ukuran kartun : Tinggi 15 cm, panjang 60 cm. 2. Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan lebar 10 cm, serta setiap huruf berjarak kira-kira 1,25 cm 3. Huruf berwarna merah 4. Gunakan huruf kecil (bukan huruf kapital) 5. Buatlah hanya 15 kata, misal IBU (UMMI/MAMA/BUNDA), BAPAK (ABI/PAPA/AYAH). 6. Ke 15 kata-kata pertama harus terdiri dari kata-kata yang paling dikenal dan paling dekat dengan lingkungannya, yaitu nama-nama anggota keluarga, binatang piaraan, makanan kesukaan, atau sesuatu yang dianggap penting untuk diketahui oleh sang anak. Hari pertama Gunakan tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda yang dapat mengalihkan perhatian, baik pendengarannya maupun penglihatannya. Misalnya jangan ada radio yang dibunyikan. 1. Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH atau yang lainnya 2. Jangan sampai ia dapat menjangkaunya 3. Katakandengan jelas, 'ini bacaannya IBU/AYAH' 4. Jangan jelaskan apa-apa 5. Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari 1 detik 6. Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan cara yang sama 7. Jangan disuruh mengulang apa yang Anda ucapkan 8. Setelah kata ke- 5, peluk, cium dengan hangat dan tunjukkan kasih sayang dengan cara yang menyolok. 9. Ulangi 3 kali dengan jarak paling sedikit 1 jam. Hari kedua 1. Ulangi pelajaran dasar hari pertama 3 kali 2. Tambahkan lima kata baru yang harus diperlihatkan 3 kali sepanjang hari kedua. Jadi ada 6 pelajaran. 3. Jangan menunjukkan rasa bangga Anda 4. Jangan lakukan test belum waktunya: Anak-anak tidak suka ditest (seperti orang dewasa). Test kebalikan dari belajar Makin sering ditest makin lambat belajarnya dan makin malas Test harus dilakukan setelah anak sukarela menunjukkan minat Hari ketiga Lakukan seperti hari ke- 2 Tambahkan lima kata baru seperti hari kedua sehingga menjadi 9 pelajaran Hari keempat, kelima, keenam, ulangi seperti hari ketiga tanpa menambah kata-kata baru. Hari ketujuh beri kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya. 1. Pilih kata kesukaannya 2. Tunjukkan kepadanya dan ucapkan dengan jelas 'ini apa?' 3. Hitung dalam hati sampai sepuluh. * Jika anak Anda mengucapkan, pasti Anda gembira dan tunjukkan kegembiraan Anda. * Jika anak Anda tidak memberikan jawaban atau salah, katakan dengan gembira apa bunyi kata itu dan tirukan pelajarannya. ANCAMAN Kebosanan adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan. "Mengajarnya terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada mengajarnya terlalu cepat". Pada tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah Anda lakukan: 1. Dia sudah menguasai salah satu bentuk abstraksi yang paling luar biasa dalam hidupnya : dia dapat membaca kata-kata. Hanay ada satu lagi abstraksi besar harus dikuasainya, yaitu huruf-huruf dalam abjad. TAHAP KEDUA (KATA-KATA DIRI) Kita mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan kata-kata 'diri' karena anak memang mula-mula mempelajari badannya sendiri. 1. Ukuran kartun 12,5 cm tinggi, dan 60 cm panjang 2. Ukuran huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1 cm 3. Huruf dan warna seperti tahap pertama 4. Buat 20 kata-kata tentang dirinya: Tangan Kaki Gigi Jari Kuku Lutut Mata Perut Lidah Pipi Kuping Dagu Dada Leher Paha Siku Hidung Jempol Rambut Bibir 5. Dari 3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal, ambil masing-masing 1 kata lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua 6. Dari 20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan jadikan 2 kelompok kata masing-masing 5 kata. 7. Jadi sekarang Anda memiliki : - 3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah kata-kata baru. - 2 kelompok kata baru dari tahap kedua - Total 5 kelompok kata = 25 kata. 8. Lakukan seperti tahap pertama 9. Setelah 5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok dengan kata baru, sehingga anak mempelajari 5 kata baru. 10. Setelah itu setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing kelompok kata dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari anak belajar 5 kata baru masing-masing satu dalam setiap kelompok kata, dan 5 kata lama diambil setiap harinya. TIPS : 1. Usahakan jangan ada 2 kata yang dimulai dengan yang sama secara berurutan, misalnya 'lidah' dengan 'lutut'. 2. Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa diajarkan Lakukan dengan cara yang persis sama kalau Anda mengajarnya berbicara. 3. Ingat membaca bukan berbicara 4. Usaha mengajar bayi membaca, dapat membaca, dapat mempercepat berbicara dan memperluas perbendaharaan kata. TAHAP KETIGA (KATA-KATA 'RUMAH') Sampai tahap ini, baik orang tua maupun anak harus melakukan permainan membaca ini dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah bahwa Anda sedang menanamkan cinta belajar dalam diri anak Anda, dan kecintaan ini akan berkembang terus sepanjang hidupnya. Lakukan ini dengan gembira dan penuh semangat: 1. Ukuran kartun 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang 2. Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm lebar dengan jarak lebih dekat 3. Huruf dan warna seperti tahap-tahap kedua 4. Terdiri dari nama-nama di sekeliling anak serta lebih dari 2 suku kata, misalnya; kursi, meja, dinding, lampu, pintu, tangga, jendela, dan lain-lain. 5. Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah 5 kata baru dari tahap ketiga. 6. Masukkan kata benda, misalnya; piring, gelas, topi, baju, jeruk, celana, sepatu, dan lain-lain. 7. Setelah itu masukkan kata kerja, misalnya; duduk, berdiri, tertawa, melompat, membawa, dan lain-lain. 8. Pada tahap kata kerja, agar lebih menarik, sambil menunjukkan kata tersebut, Anda praktekkan sambil katakan 'Ibu melompat', 'kakak melompat', dan lain sebagainya. TAHAP KEEMPAT 1. Ukuran kartun 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang 2. Ukuran huruf 6 cm 3. Huruf kecil warna hitam 4. Tunjukkan kata demi kata seperti tahap sebelumnya lalu gabungkan, misalnya; 'ini' dan kata 'bola'. 5. Lakukan beberapa kata beberapa kali setiap hari. TAHAP KELIMA (SUSUNAN KATA DALAM KALIMAT) 1. Pilihlah buku sederhana dengan syarat: a. Perbendaharaan kata tidak lebih dari 150 kata b. Jumlah kata dalam 1 halaman tidak lebih dari 15-20 kata c. Tinggi huruf kurang dari 2,5 cm d. Sedapat mungkin teks dan gambar terpisah. Carilah yang mendekati persyaratan tersebut. 2. Salinlah kata-kata dalam setap halaman kedalam: a. Satu huruf berukuran kira-kira ukuran kertas kuarto b. Huruf hitam c. Ukuran huruf tinggi 2,5 cm 3. Setiap halaman satu kartu sehingga sejumlah halaman yang ada di buku (point 1) sejumlah kata itu yang harus tersedia. 4. Bacakan kata demi kata sehingga anak belajar dari kalimat 5. Bacakan dengan ekspresi sesuai di dalam kalimat 6. Lakukan secara rutin minimal 5 kartu sebanyak 3 kali selama 5 hari. 7. Ketika membaca kartu baru pada hari lainnya, kartu yang lama sebaiknya disimpan. Setelah selesai kartu-kartu dibaca disimpan berurutan dalam sebuah map atau dibinding seperti buku. 8. Pada saat selesai 1 buku berilah ijazah yang ditandatangani ibu, yang menyatakan bahwa pada hari ini, tanggal ini, pada usia anak kesekian, telah selesai. TAHAP KEENAM Pada tahap ini anak sudah bisa membaca buku yang sebenarnya karena dia sudah 2 kali melakukan hal itu. Pertama kata demi kata dari buku tersebut kemudian halaman. Sekarang anak diajak untuk membaca susunan kata dan kalimat yang sudah dikenalnya dalam bentuk cetakan dengan huruf kecil, hitam yang ukuran sebenarnya hanya mm. Perbedaan ukuran dari 5 cm (tahap 4), 2,5 cm (tahap 5) dan 0,6 cm (tahap 6) adalah sangat berarti khususnya bagi anak yang masih sangat muda, karena itu juga berarti Anda membantu mendewasakan dan memperbaiki indra penglihatannya. KUNCI KEBERHASILAN 1. Jangan membosankan anak 2. Jangan memaksa anak 3. Jangan tegang 4. Jangan mengajarkan abjad terlebih dahulu 5. Bergembiralah 6. Ciptakan cara baru 7. Jawablah semua pertanyaan anak 8. Berilah bahan bacaan yang bermutu. PENUTUP Pada dasarnya anak memiliki kemampuan yang luar biasa khususnya pada usia semakin kecil. Hanya memerlukan perhatian, kemauan serta yang utama kasih sayang orang tua untuk membuatnya mampu mengeluarkan potensinya yang luar biasa tersebut. Kalau kita kembali, kira-kira inilah keinginan setiap orang tua pada umumnya: 1. Menginginkan anak-anak mereka bahagia di dalam hidupnya dengan menjadikan anak-anak mereka tangguh dan siap bersaing. 2. Untuk dibutuhkan anak-anak yang cerdas baik rasional maupun emosional serta rasa ingin tahu yang besar. 3. Anak-anak dapat memiliki rasa ingin tahu yang besar tercetus dalam banyaknya pertanyaan yang dikeluarkan 4. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya anak harus suka membaca 5. Agar mereka suka membaca dibutuhkan kemampuannya membaca dan sarana untuk membaca yang tidak lepas dari buku. Jadi dengan buku yang katanya, 'Jendela Ilmu', anak-anak akan mampu membuka cakrawala kehidupan masa depannya dengan keceriaan. SELAMAT BERKARYA UNTUK ANAK-ANAK TERCINTA Wassalamu alaikum Wr. Wb.