Sekedar sharing saja,
Pada kehamilan I saya mengalami keguguran pd. usia janin 11 minggu. Kemudian
oleh DSOG saya (Dr. Paulus, praktek di Hermina-Jatinegara), dilakukan test
ACA dan hasilnya cukup tinggi. Penjelasannya bagi orang awam adl. darah saya
cepat mengental, shg. terjadi pengumpalan darah di plasenta. Krn.
pengumpalan tsb suplai makan ke janin terhambat akibatnya janin kekurangan
gizi dan tdk berkembang. Empat bulan setelah keguguran pertama saya hamil
lagi, kmd dilakukan test ACA. Krn. hasilnya masih tinggi dan mencegah hal
yg. tdk diinginkan, saya dirujuk ke dokter internist ahli darah (Prof. Dr.
Karmel, praktek di RSCM dan PGI Cikini). Pada kehamilan kedua ini saya
menjalani terapi s/d melahirkan. Setiap hari minum obat ascardia (sejenis
aspirin), disuntik dibawah pusar setiap hari dan 6 minggu sekali kontrol
darah. Memang membutuhkan ketelatenan, kesabaran dan biaya yg. tidak
sedikit. Dan juga DSOG hrs. cermat mengontrol kondisi janin, apakah berat
badannya ssai dg. perkembangannya. Dr. dokter juga dijelaskan obat dan
suntikan tdk ada efeknya thd. ibu dan janin. Alhamdulilah saya melahirkan
dg. normal bayi sehat dg. bb/tb 3,6 kg/50cm. Sekarang anak saya Nathan (7
bln), tumbuh sehat dan lucu sekaleee..
Saran saya, carilah dokter yg. benar2 kompeten biar bisa diketahui scr.
benar penyebab keguguran. Krn. banyak dokter yg. hanya mengkambinghitamkan
Toksoplasma penyebab keguguran.

Mamanya Nathan



>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke