Arahkan Patriotisme pada Kesadaran Membangun
                 Pendidikan Malaysia Maju pun Karena Semangat KebangsaanBANDUNG,                 (PR).-
                 Makna patriotisme dan nasionalisme di masa sekarang, harus diarahkan pada kesadaran                 membangun negara dengan menuntut ilmu. Melalui pemahaman inilah, negara seperti Malaysia                 semakin memajukan pendidikan yang dibarengi semangat kebangsaan.
Bentuk implementasi nasionalisme dalam pendidikan itu terungkap dalam seminar bertajuk                 “Nasionalisme di Era Milenium III: Masih Ada dan Relevankah?”, yang                 diselenggarakan di Gedung JICA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jln. Setiabudhi,                 Kota Bandung, Senin (8/5).                  Tampil sebagai pembicara Ahmad Ali bin Seman, M.A. dan Abdul Razaq Ahmad, M.Ed.,                 mewakili Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), sementara mewakili UPI hadir sebagai                 pembicara Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd. dan Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd.
                 Ahmad Ali bin Seman mengatakan, di Malaysia, makna patriotisme yang ditanamkan ke                 generasi muda sekarang ini adalah tentang pembinaan sikap untuk pengembangan ilmu dan                 teknologi melalui pendidikan. “Patriotisme bukan untuk melawan British, tetapi                 bagaimana bersaing dalam menuntut ilmu,” ujarnya.
                 Ali mengungkapkan, perkembangan pendidikan di Malaysia telah mencontoh empat hal utama                 yang mendukung kemajuan bangsa Jepang. Pertama, pendidikan harus ditunjang oleh pemikiran                 kreatif dan berani demi keadilan. Karenanya, guru sebagai pemeran utama harus banyak                 membaca sehingga lebih kreatif dalam proses belajar.
                 Hal kedua, menurut Ali, semangat kepahlawanan dan pengorbanan yang diterapkan                 dalam mencipta dan menyelidiki sesuatu agar lebih produktif. Saat ini, guru-guru                 Malaysia pun sedang berkorban meluangkan waktu untuk mempelajari bahasa Inggris,                 karena telah digunakan sebagai bahasa pengantar mata pelajaran sains dan matematika.
                                  Hal ketiga, yang harus ditanamkan dalam proses pendidikan adalah pemahaman pentingnya                 kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam proses produksi. Itu diupayakan Malaysia dengan                 memperbanyak universitas untuk mencetak generasi muda sebagai SDM yang berkualitas. Faktor                 keempat, kesigapan dalam mengatasi masalah pendidikan seperti kekurangan guru dan lainnya.

Masih relevan
                 Sementara itu, Dadang Supardan mengatakan, pemahaman nasionalisme memang harus                 dikaitkan dengan era modernisasi sekarang ini. Selama ini wacana nasionalisme sering hanya                 dikaitkan dengan kemerdekaan, sementara modernitas berkaitan dengan pembangunan.
                 “Nasionalisme masa sekarang harus dipandang sebagai proses membangun cita-cita                 sekarang dan mendatang. Jadi, nasionalisme masih relevan asalkan dengan makna yang jangan                 disempitkan,” tuturnya.
                 Razaq dari UKM pun menyatakan hal senada. Menurut dia, bila nasionalisme hanya                 dijadikan alat politik sebagai suatu bentuk pelarian dari hakikat sebenarnya, maka                 nasionalisme itu tidak dibutuhkan lagi. (A-160)***





=====
Situs: http://www.urang-sunda.or.id/
[Pupuh17, Wawacan, Roesdi Misnem, Al-Quran, Koropak]
           
---------------------------------
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/
http://barayasunda.servertalk.in/index.php?mforum=barayasunda


[Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea]




SPONSORED LINKS
Spanish language and culture Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke